Nutrisi Parenteral, Prosedur Memenuhi Gizi dan Cairan Melalui Infus
Saat Si Kecil sakit, ada kalanya ia tidak bisa makan dan minum sama sekali. Tenang, kondisi ini bisa diatasi dengan pemberian nutrisi parenteral.
Prosedur apa itu? Ini adalah tindakan medis untuk menyuplai nutrisi ke dalam tubuh melalui infus.
Moms, simak lebih dalam mengenai metode pemberian nutrisi parenteral, yuk!
Jadi, jika nanti Si Kecil melihat seseorang yang menjalani prosedur ini saat sedang sakit, Moms bisa dengan mudah menjelaskannya.
Baca Juga: Inilah Nutrisi Penting untuk Bantu Atasi Alergi pada Anak
Mengenal Manfaat Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral adalah sebuah prosedur medis untuk memasukkan makanan ke dalam tubuh melalui pembuluh darah (intravena).
Prosedur ini juga dikenal dengan nama nutrisi parenteral total atau total parenteral nutrition (TPN).
Nutrisi parenteral menolong seseorang agar tetap bisa mendapatkan asupan zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, elektrolit, dan cairan meski bukan melalui mulut secara langsung.
Asupan zat gizi dan cairan dalam bentuk formula kimia cair steril yang dimasukkan langsung ke dalam aliran darah melalui infus dapat masuk melalui tubuh dan tetap diproses oleh sistem pencernaan.
Ini karena ada selang yang memanjang sampai ke lambung atau usus kecil.
Jadi, meskipun tidak masuk melalui mulut dan diproses dalam sistem pencernaan manusia, makanan yang masuk melalui nutrisi parenteral tetap bisa dicerna dan digunakan oleh tubuh sesuai fungsinya.
Selain untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh, tujuan prosedur nutrisi parenteral adalah untuk mencegah malnutrisi.
Khususnya bagi orang yang sedang sakit dan tidak bisa makan dan minum langsung dari mulut.
Meski memang tidak bisa menjadi pengobatan, setidaknya nutrisi parenteral bisa membantu pasien agar tetap mendapatkan asupan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda dan Efek Kurang Gizi pada Anak
Contoh Penyakit yang Butuh Pemberian Nutrisi Parenteral
Contoh nutrisi parenteral adalah saat ada seseorang dengan penyakit tertentu yang mana sistem pencernaannya tidak mampu menyerap dan memproses makanan bila masuk dari mulut.
Nutrisi parenteral biasanya digunakan oleh orang dengan penyakit atau kondisi yang mengganggu asupan makanan, proses pencernaan nutrisi, serta penyerapan nutrisi di dalam tubuh.
Pasien mungkin memerlukan PN untuk berbagai penyakit atau kondisi yang mengganggu asupan makanan, pencernaan nutrisi atau penyerapan.
Jika dilakukan di rumah, prosedur medis ini disebut nutrisi parenteral rumah atau home parenteral nutrition.
Nutrisi parenteral bisa dilakukan di rumah bila memang kondisi penyakit yang dialami seseorang perlu dibantu dengan prosedur ini selama beberapa minggu, bulan, bahkan tahunan.
Pemberian nutrisi parenteral bisa membantu orang dengan berbagai kondisi, contohnya sebagai berikut:
- Penyakit Crohn
- Kanker
- Sindrom usus pendek (short bowel syndrome)
- Penyakit usus iskemik (ischemic bowel disease)
- Fungsi usus yang tidak normal (abnormal bowel function)
- Pankreatitis akut
Nutrisi parenteral juga bisa membantu orang dengan kondisi aliran darah rendah ke usus.
Prosedur yang dilakukan melalui intravena atau infus ini punya fungsi penting agar tubuh tetap bisa mendapatkan energi bisa seseorang tidak bisa makan secara langsung melalui mulut.
Baca Juga: Bantu Capai Potensi Prestasi Buah Hati, Pastikan Gizinya Terpenuhi dengan Hal Ini
Siapa yang Bisa Mendapatkan Nutrisi Parenteral?
Segala usia bisa menerima nutrisi parenteral. Mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa yang memang membutuhkan prosedur ini.
Mengutip dari American Society for Parenteral and Enteral Nutrition, biasanya nutrisi parenteral dipakai untuk waktu yang singkat.
Kemudian prosedur medis ini dihentikan sementara saat pasien mulai beralih ke pemberian makanan melalui selang atau sudah cukup mampu makan melalui mulut.
Prosedur Pemberian Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral diberikan kepada pasien melalui tabung tipis bernama kateter yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena.
Ada 2 jenis kateter yang biasanya dipakai dalam proses pemberian nutrisi parenteral:
- Kateter terowongan, seperti kateter Hickman, dilengkapi dengan tabung dan bagian lainnya
- Kateter implan, dimasukkan seluruhnya dengan bantuan jarum
Prosedur memasukkan kateter tidak dilakukan begitu saja, melainkan setelah pasien diberikan anestesi atau obat bius.
Selanjutnya, kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah vena yang menuju ke jantung, yakni vena cava superior.
Nutrisi parenteral yang dimasukkan melalui pembuluh vena mampu mengantarkan nutrisi dengan cepat.
Setelah prosedur nutrisi parenteral dilakukan, dokter dan tim medis biasanya akan memantau respons tubuh pasien setelah menjalani prosedur ini.
Secara berkala, asupan nutrisi pasien, cairan pasien, tempat pemasangan kateter, kemampuan pasien beralih ke pemberian makanan melalui selang, hingga pemberian makanan dari mulut juga akan terus dipantau.
Lama kelamaan, dokter dan tim medis mungkin akan mengurangi jumlah cairan yang dimasukkan melalui nutrisi parenteral sesuai dengan kondisi pasien.
Sampai nantinya, pasien dinyatakan sudah mampu makan kembali melalui mulut dan benar-benar berhenti menjalani prosedur nutrisi parenteral.
Penting untuk diperhatikan bahwa sebelum prosedur ini mulai dilakukan, pasien harus mendapatkan oksigen yang cukup dengan volume sirkulasi darah mendekati normal.
Tak hanya itu, fungsi ginjal dan status asam basa pasien juga tidak boleh luput dari pemantauan.
Selama prosedur berlangsung, nutrisi dan elektrolit tubuh juga harus selalu diperhatikan.
Bagi usia anak-anak, komponen nutrisi parenteral biasanya ditingkatkan secara bertahap dalam waktu beberapa hari.
Ini bertujuan untuk mencegah komplikasi metabolik dan agar ada adaptasi tersendiri.
Biasanya, prosedur ini membutuhkan waktu sekitar 10-12 jam yang diulang selama 5-7 kali seminggu, khususnya bila dilakukan di rumah.
Namun, nutrisi parenteral juga bisa diberikan melalui infus selama 24 jam dan dapat diturunkan bertahap bila harus dilakukan dalam waktu lama.
Baca Juga: Konsumsi Paracetamol untuk Ibu Hamil, Amankah?
Nutrisi Parenteral pada Ibu Hamil
Menurut Jurnal Nutrition in Clinical Practice, ibu hamil yang mendapatkan nutrisi parenteral dinilai memiliki kehamilan yang sehat, baik bagi ibu maupun janinnya.
Bahkan, pemberian nutrisi parenteral selama kehamilan direkomendasikan untuk membantu menambah berat badan ibu hamil.
Kabar baiknya, nutrisi parenteral total berpotensi baik untuk mencegah retardasi pertumbuhan intrauterin, kelahiran prematur, serta kematian ibu hamil akibat gizi buruk.
Pemberian nutrisi parenteral saat hamil umumnya dilakukan dalam kurun waktu yang singkat bila tidak memungkinkan makan dan minum dari mulut.
Ambil contohnya saat ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarum maupun komplikasi kehamilan lainnya.
Baca Juga: Ingin Tahu Cara Menghitung Tetesan Infus? Yuk, Ketahui Bersama!
Kemungkinan Efek Samping dari Nutrisi Parenteral
Efek samping yang paling umum dari pemberian nutrisi parenteral adalah munculnya sariawan, penurunan kemampuan melihat di malam hari, serta perubahan pada kulit.
Selain itu, efek samping nutrisi parenteral lainnya adalah:
- Kebingungan
- Kejang
- Susah bernapas
- Perubahan detak jantung
- Penambahan atau penurunan berat badan yang cepat
- Demam
- Menggigil
- Kelelahan
- Sering buang air kecil
- Merasa gelisah
- Hilang ingatan
- Otot berkedut, lemah, atau kram
- Sakit perut
- Bengkak di tangan dan kaki
- Mudah haus
- Kesemutan di tangan atau kaki
- Muntah
Segera konsultasikan ke dokter apabila keluhan tersebut muncul dan tidak hilang selama atau setelah selesai menjalani prosedur medis ini, ya!
- http://www.nutritioncare.org/about_clinical_nutrition/what_is_parenteral_nutrition/
- https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/total-parenteral-nutrition/about/pac-20385081
- https://www.healthline.com/health/parenteral-nutrition
- http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-9-gizi-dan-darah/93-nutrisi/nutrisi-intravena
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29716147/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.