Panas Dalam pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Panas dalam pada anak tentunya membuat Moms menjadi cemas, ya! Biasanya kondisi ini juga ditandai dengan rasa tidak nyaman pada tenggorokan.
Panas dalam pun tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, tetapi juga oleh anak-anak.
Panas dalam pada anak biasanya disertai dengan beberapa gejala lain, seperti menurunnya nafsu makan, atau bahkan demam.
Kondisi ini sering terjadi pada anak usia 2 tahun. Namun, panas dalam sebetulnya bukanlah istilah medis.
Kebanyakan masyarakat menyebut panas dalam sebagai istilah yang merujuk pada berbagai gejala yang menyebabkan penyakit di tenggorokan.
Bisa karena infeksi virus, bakteri, atau penyakit lain. Lantas, penyakit apa yang bisa sebabkan panas dalam pada anak beserta obat alaminya.
Penasaran akan informasi lebih lanjut mengenai panas dalam pada anak? Cari tahu jawabanya melalui ulasan berikut ini!
Baca Juga: Ketahui Perbedaan Radang Tenggorokan dan Infeksi Tenggorokan
Gejala Panas Dalam pada Anak
Panas dalam merupakan kondisi yang sering terjadi pada anak-anak. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan, seperti:
- Sakit Tenggorokan: Anak mungkin mengalami rasa tidak nyaman atau sakit saat menelan.
- Bibir dan Mulut Kering: Mulut anak tampak kering dan bibir bisa pecah-pecah.
- Demam Ringan: Terkadang panas dalam disertai dengan peningkatan suhu tubuh.
- Sariawan: Munculnya luka kecil atau sariawan di mulut.
- Susah Makan dan Minum: Anak mungkin enggan makan atau minum karena rasa sakit di mulut atau tenggorokan.
- Bau Mulut: Panas dalam bisa menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
Penyebab Panas Dalam pada Anak
Umumnya panas dalam pada anak terjadi usai mereka mengonsumsi makanan tertentu, seperti daging bakar, gorengan, atau makanan lain dengan bumbu yang pekat.
Namun sayangnya, hal ini belum dapat dijelaskan secara ilmiah.
Sementara itu, ada beberapa jenis penyakit yang bisa membuat anak merasakan gejala panas dalam, antara lain:
1. Infeksi Saluran Napas Atas (ISPA)
Melansir British Lung Foundation, infeksi pada hidung, sinus, tenggorokan, saluran napas atau paru-paru anak adalah beberapa gejala akibat infeksi saluran pernapasan atas.
Kondisi ini pun merupakan penyebab umum akan masalah pernapasan pada anak-anak.
Panas dalam pada anak yang terjadi akibat ISPA biasanya akan diawali dengan gejala seperti rasa gatal, dan nyeri di tenggorokan.
Tak hanya membuat tenggorokan tidak nyaman, ISPA pada anak juga akan menyebabkan mereka bersin-bersin, hidung tersumbat, batuk, dan demam selama 2 hingga 3 hari.
Anak-anak biasanya lebih sering mengalami kondisi ini daripada orang dewasa karena tubuh mereka belum kebal terhadap virus.
Namun, kondisi ini biasanya bisa pulih dengan sendirinya.
2. Iritasi Tenggorokan
Gejala panas dalam pada anak juga bisa terjadi lantaran mereka mengalami iritasi pada tenggorokan mereka. Kondisi ini tak berbeda jauh dari ISPA.
Namun, iritasi tenggorokan lebih sering terjadi akibat paparan polusi udara, makanan dan minuman panas atau kebiasaan berteriak-teriak serta penggunaan suara secara yang berlebihan.
3. Tonsilitis
Panas dalam pada anak juga bisa disertai dengan peradangan di daerah amandel, yang kemudian menyebabkannya menjadi kemerahan dan bengkak.
Amandel sendiri adalah dua bantalan jaringan berbentuk oval yang terletak di bagian belakang tenggorokan.
Tak hanya sebabkan panas dalam pada anak, radang amandel atau tonsilitis bisa sebabkan anak sulit menelan atau membuat kelenjar getah bening di sisi leher ikut membengkak.
Melansir Mayo Clinic, kebanyakan kasus tonsilitis disebabkan oleh infeksi virus, akan tetapi beberapa jenis bakteri juga bisa sebabkan tonsilitis.
Pengobatan yang tepat untuk tonsilitis biasanya tergantung pada penyebabnya.
Oleh karena itu, saat Moms menemukan gejala panas dalam pada anak disertai pembengkakan amandel, penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Pembedahan untuk mengangkat amandel adalah prosedur umum untuk mengobati tonsilitis, biasanya dilakukan hanya jika tonsilitis terjadi akibat bakteri atau tonsilitis tidak merespons pengobatan lain.
4. Refluks Asam Lambung
Naiknya asam lambung atau refluks asam lambung pada anak juga bisa sebabkan gejala panas dalam pada anak.
Kondisi ini umumnya muncul di tengah malam saat tidur ataupun di pagi hari saat anak baru bangun tidur.
Gejala refluks asam lambung biasanya akan disertai dengan rasa panas atau perih di ulu hati dan rasa yang sangat tidak nyaman di tenggorokan.
5. Dehidrasi
Kurangnya asupan cairan atau kehilangan cairan yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, yang sering kali dimanifestasikan sebagai panas dalam.
Anak-anak yang aktif dan tidak minum cukup air terutama saat cuaca panas lebih rentan terhadap dehidrasi.
Baca Juga: 7 Cara Alami untuk Mengobati Radang Tenggorokan pada Anak
Kapan Panas Dalam pada Anak Perlu Diperiksa ke Dokter?
Tidak semua gejala panas dalam pada anak perlu diperiksakan ke dokter.
Sebab tergantung pada penyebabnya, jika gejala ringan, maka pengobatan rumahan bisa dilakukan.
Namun, jika panas dalam pada anak disertai gejala lain yang bikun Moms khawatir, maka jangan ditunda lagi untuk mengunjungi dokter.
Ada beberapa gejala tambahan yang perlu Moms periksakan ke dokter saat anak alami panas dalam, gejala tersebut antara lain:
Anak mengalami kesulitan saat hendak menelan makanan atau minum.
- Anak kesulitan untuk bernapas.
- Anak mengeluhkan leher yang terasa bengkak atau kaku.
- Anak sulit untuk membuka mulut lebih lebar.
- Demam yang tak kunjung turun.
- Panas dalam tak mereda setelah beberapa hari.
- Anak tampak sangat lesu dan tidak bertenaga.
- Adanya cairan nanah di bagian belakang tenggorokan anak.
Saat anak diperiksakan, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan diagnosis.
Jika panas dalam pada anak dipicu oleh infeksi bakteri, maka anak akan diresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri yang bersarang di tenggorokan.
Namun sebelum membawa anak ke dokter, coba terlebih dahulu mengobati panas dalam pada anak dengan bahan alami.
Apa saja obat panas dalam untuk anak yang dimaksud?
Baca Juga: 15 Obat Alami Sakit Tenggorokan dan Radang Tenggorokan untuk Anak dan Dewasa!
Obat Panas Dalam pada Anak di Rumah
Dalam banyak kasus, panas dalam pada anak bukanlah kondisi yang membahayakan atau bukan terjadi akibat penyakit yang serius.
Oleh karena itu, Moms bisa menggunakan cara-cara sederhana di rumah untuk dijadikan obat panas dalam untuk anak atau mengatasi rasa tidak nyaman pada tenggorokan.
Berikut beberapa cara yang bisa Moms lakukan sebagai obat panas dalam untuk anak. Yuk, dicoba.
1. Air Putih
Cara sederhana pertama untuk obat panas dalam untuk anak adalah dengan memberikan mereka air putih.
Tak hanya melembapkan tenggorokan, air putih juga akan mencegah anak alami dehidrasi.
Namun jangan biarkan anak minum minuman berkafein, atau jus dan minuman lain yang rasanya terlalu asam.
Minuman berkafein bisa membuat Si Kecil alami dehidrasi, sementara minuman asam bisa membuat tenggorokan akan semakin tidak nyaman.
2. Madu
Konsumsi madu bisa dicampur dalam teh, air putih, atau diminum sendiri untuk mengatasi rasa tidak nyaman pada tenggorokan.
Melansir penelitian yang dipublikasikan U. S. National Library of Medicine, madu ternyata lebih efektif dalam menjinakkan batuk malam hari daripada obat batuk biasa.
Di samping itu, madu adalah penyembuh luka yang efektif, yang berarti dapat membantu mempercepat penyembuhan sakit tenggorokan.
3. Air Garam
Berkumur dengan air garam yang hangat juga bisa menjadi obat panas dalam untuk anak dan membantu meredakan rasa tidak nyaman pada tenggorokan dan memecah sekresi.
Air garam juga telah dikenal cukup baik untuk membunuh bakteri di tenggorokan.
Moms bisa mencampurkan air hangat dengan setengah sendok teh garam.
Minta anak untuk berkumur untuk membantu mengurangi pembengkakan dan menjaga kebersihan tenggorokan.
Lakukan setiap tiga jam sekali atau lebih untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
4. Soda Kue
Berkumur dengan air garam mungkin lebih populer dibandingkan dengan berkumur larutan soda kue.
Padahal, sama halnya dengan air garam, soda kue juga mampu meredakan sakit tenggorokan dan menjadi obat panas dalam.
Berkumur dengan larutan ini bisa membunuh bakteri dan mencegah pertumbuhan ragi dan jamur.
The National Cancer Institute bahkan merekomendasikan kamu untuk berkumur dan mengoleskan dengan lembut kombinasi satu cangkir air hangat, 1/4 sendok teh soda kue, dan 1/8 sendok teh garam.
Larutan ini direkomendasikan untuk digunakan setiap 3 jam sekali atau sesuai kebutuhan.
5. Teh Kamomil
Teh kamomil pada dasarnya memiliki sifat menenangkan.
Jenis teh herbal satu ini juga telah lama dikenal mampu mengobati beberapa penyakit, seperti misalnya sakit tenggorokan dan obat panas dalam.
Ini karena kamomil memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan astringentnya.
Sebuah penelitian dari U.S. National Library of Medicine juga telah menunjukkan bahwa menghirup uap kamomil saja mampu meredakan gejala pilek, termasuk sakit tenggorokan.
Selain itu, teh kamomil akan merangsang sistem kekebalan untuk membantu tubuh melawan infeksi yang menyebabkan sakit tenggorokan dan panas dalam pada anak.
6. Peppermint
Peppermint biasanya kita jumpai pada produk permen karet karena ia mampu membantu seseorang mendapatkan nafas yang segar.
Semprotan minyak peppermint yang diencerkan juga ternyata cocok untuk meredakan sakit tenggorokan atau dijadikan obat panas dalam untuk anak.
Peppermint mengandung mentol, yang membantu mengencerkan lendir dan menenangkan sakit tenggorokan dan batuk.
Peppermint juga memiliki sifat anti-inflamasi, antibakteri, dan antivirus, yang membantu anak lebih cepat sembuh.
7. Bawang Putih
Bawang putih juga merupakan salah satu bahan yang memiliki sifat antibakteri alami dan bisa digunakan sebagai obat panas dalam.
Ia mengandung allicin, yakni senyawa organosulfur yang dikenal karena kemampuannya melawan infeksi.
Dengan mengonsumsi suplemen bawang putih secara teratur, seseorang bisa terhindar dari infeksi virus flu biasa.
Tak hanya itu, menambahkan bawang putih segar ke dalam makanan anak juga merupakan cara untuk mendapatkan khasiat antimikroba.
8. Sari Cuka Apel
Cuka apel juga merupakan cairan dengan kandungan antibakteri alami. Sejumlah penelitian juga menyebutkan bahwa cuka apel mampu memerangi infeksi.
Sifatnya yang asam, ia juga dapat digunakan untuk membantu memecah lendir di tenggorokan dengan menghentikan bakteri.
Dengan begitu, panas dalam pada anak bisa mereda.
Moms bisa mencoba mengencerkan 1 hingga 2 sendok makan cuka sari apel ke dalam satu cangkir air dan kemudian gunakan larutan ini untuk berkumur.
Moms juga bisa meminta anak untuk meminum sedikit larutan ini. Lakukan satu hingga dua kali per jam untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Namun, beberapa orang bisa mendapatkan reaksi yang kurang baik akan cuka apel.
Oleh karena itu, Moms perlu mendiskusikan terlebih dahulu dengan dokter saat hendak menggunakan cuka apel.
9. Menjaga Gaya Hidup Sehat
Sementara itu, jika gejala panas dalam pada anak terjadi akibat naiknya asam lambung, maka Moms perlu membawa Si Kecil untuk menjalani gaya hidup sehat.
Pinta anak untuk menghindari makan dalam jumlah banyak sebelum tidur.
Atur jam makan anak sehingga waktu makan tidak berdekatan dengan waktu tidur malam.
Jika anak memiliki berat badan berlebih, maka ajak anak untuk mengurangi berat badan.
Karena hal ini merupakan salah satu faktor yang bisa menyebabkan kondisi refluks asam lambung.
Anak juga harus menghindari stres dan paparan asap rokok guna mencegah munculnya panas dalam terkait refluks asam lambung.
Baca Juga: Tanpa Operasi, Ini 11 Cara Mengobati Amandel pada Anak
10. Pastikan Anak Berada di Tempat Sejuk
Menjaga lingkungan agar anak tetap sejuk adalah obat panas dalam untuk anak dan membantu melindungi mereka dari panas.
Agar anak tetap sejuk coba cara berikut:
- Pilih kamar paling besar di rumah untuk tidur. Jauhkan panas dengan menutup tirai dan pastikan udara dapat bersirkulasi di sekitar keranjang bayi atau ranjang bayi (jangan gunakan pelapis atau bantalan). Jangan biarkan bayi tertidur di dalam kereta dorong bayi karena mereka bisa menjadi sangat kepanasan.
- Mandikan anak dengan air hangat atau spons dengan air hangat. Jangan gunakan air dingin atau es di bak mandi.
- Gunakan kipas angin untuk menjaga sirkulasi udara. Jangan arahkan penggemar langsung ke anak Anda dan pastikan mereka tidak dapat menyentuh kipasnya.
- Pastikan ruangan tidak terlalu dingin bila menggunakan AC, cukup rendah 24-26 derajat celcius.
- Habiskan waktu di tempat yang sejuk seperti perpustakaan, pusat perbelanjaan, bioskop, atau bangunan umum lainnya jika rumah tidak memiliki AC atau tidak dapat didinginkan.
11. Tetap di Dalam Rumah
Usahakan agar Moms dan Si Kecil tetap di dalam, terutama selama bagian terpanas hari itu (antara jam 11 pagi dan 5 sore).
Jika harus keluar, maka lindungi kulit anak dari sinar matahari dengan meletakkannya di tempat teduh atau menutupinya dengan pakaian longgar dan topi bertepi lebar.
Moms juga dapat menggunakan tabir surya dalam jumlah kecil dengan SPF minimal 30+ pada kulit yang tidak dapat ditutup.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh 6 Penyebab Panas Dalam, Begini Cara Atasinya
Cara Mencegah Panas Dalam pada Anak
Panas dalam pada anak dapat merujuk pada ketidaknyamanan atau masalah kesehatan yang sering dianggap masalah kesehatan ringan.
Namun, upaya mencegah ketidaknyamanan dan masalah kesehatan pada Si Kecil tetaplah sangat penting.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah panas dalam pada anak:
1. Mengajarkan Pola Makan Sehat
Mengatur pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi adalah kunci dalam mencegah masalah kesehatan pada Si Kecil.
Pastikan Si Kecil mendapatkan asupan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
Hindari memberikan makanan berlemak berlebihan, makanan cepat saji, dan makanan tinggi gula.
Konsumsi makanan segar seperti buah-buahan dan sayuran dapat membantu menjaga kesehatan tubuh anak.
2. Mengedukasi tentang Pentingnya Hidrasi
Anak-anak cenderung lebih aktif dan mudah berkeringat, sehingga penting untuk memastikan mereka terhidrasi dengan baik.
Ingatkan anak untuk minum air secara teratur sepanjang hari, terutama saat beraktivitas fisik atau di bawah sinar matahari.
Ini karena, air putih adalah pilihan terbaik untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu mengeluarkan racun dari tubuh.
3. Mengutamakan Kebersihan Pribadi
Cara mencegah panas dalam pada anak berikutnya adalah mengedukasi Si Kecil tentang pentingnya menjaga kebersihan diri.
Ajarkan mereka cara mencuci tangan dengan benar sebelum makan dan setelah beraktivitas di luar rumah.
Kebersihan diri yang baik dapat membantu mencegah penyebaran kuman dan infeksi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau masalah kesehatan.
4. Hindari Paparan Panas Berlebihan
Jika cuaca sangat panas, pastikan anak tetap berada di tempat yang sejuk, mengenakan pakaian yang ringan, dan memakai pelindung matahari serta topi.
Sebab, panas berlebihan dapat menyebabkan anak kehilangan cairan tubuh dengan cepat melalui keringat.
Hal ini bisa berkontribusi pada rasa tidak enak, ketidaknyamanan, dan gejala seperti panas dalam.
Baca Juga: 8 Penyebab dan Cara Mengatasi Mata Merah pada Anak
Itulah beberapa penyebab panas dalam pada anak dan obat panas dalam untuk anak agar dapat mengurangi gejalanya.
Bila Moms melihat gejala panas dalam pada anak tidak membaik, sebaiknya segera periksakan ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.
Ingat, penanganan yang dilakukan secara cepat dan tepat akan membantu anak terhindar dari kondisi lain yang tidak diinginkan.
- https://www.blf.org.uk/support-for-you/signs-of-breathing-problems/how-to-spot-respiratory-tract-infections-in-children#:~:text=Infections%20that%20affect%20your%20child's,breathe%20or%20struggling%20to%20breathe)
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tonsillitis/symptoms-causes/syc-20378479#:~:text=Tonsillitis%20most%20commonly%20affects%20children,or%20patches%20on%20the%20tonsils
- https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/side-effects/mouth-throat
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2995283/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18056558/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.