17 Agustus 2022

Beragam Pilihan Obat Saraf Otak, yang Ada di Apotek hingga Herbal Alami

Efektif meningkatkan fungsi saraf otak

Obat saraf otak bisa dikonsumsi untuk mengatasi gangguan pada saraf.

Saraf merupakan jaringan yang penting untuk perkembangan otak hingga mengatur emosi, keseimbangan, pernapasan, dan detak jantung.

Nyeri pada saraf dapat terjadi saat area otak mengalami gangguan.

Kondisi ini umumnya berlangsung dalam jangka panjang dan berkembang seiring waktu.

Jika fungsi otak sudah terganggu, penderita biasanya akan mengalami berbagai keluhan.

Mulai kesulitan dalam bergerak, menelan, berbicara, mengalami perubahan suasana hati, hingga gangguan pada indera.

Untuk mencegah kondisinya semakin parah, konsumsi obat saraf otak secara efektif dapat mengatasi gangguan tersebut.

Baca Juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan

Obat Saraf Otak Alami

Otak merupakan pusat sistem saraf dan kendali tubuh manusia.

Sadar atau tidak, otak mengambil kendali atas aktivitas yang dilakukan oleh tubuh.

Jika kondisinya sehat, fungsi otak tentu bisa bekerja dengan baik dan maksimal.

Selain itu, otak yang sehat juga dapat mencegah penyakit otak di kemudian hari.

Beberapa jenis penyakit otak yang umum menyerang antara lain penyakit Alzheimer dan demensia.

Kabar baiknya, konsumsi obat saraf otak dari bahan alami dapat membantu menunjang fungsi kognitif otak, lho.

Tak hanya itu, pengaruh obat-obatan juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir, belajar, memahami, dan menunjang daya ingat.

Berikut beberapa jenis obat saraf otak dari bahan herbal, di antaranya:

1. Sage

sage-plant-herb
Foto: sage-plant-herb (healthline.com)

Foto Tanaman Sage (Orami Photo Stock)

Rutin mengonsumsi suplemen ekstrak sage selama 4 bulan dapat menunjang proses belajar dan memahami informasi pada penderita Alzheimer.

Daun sage juga efektifmenunjang daya ingat pada orang dewasa dengan kesehatan yang baik.

Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat saraf otak alami ini harus dengan resep dokter, ya.

Hal ini karena efek sage dapat meningkatkan tekanan darah, khususnya pada penderita hipertensi.

Selain dalam bentuk suplemen, daun sage juga bisa diolah langsung, lho Moms.

Caranya dengan cacah kasar beberapa lembar daun sage, lalu dicampurkan ke masakan.

Moms juga bisa merebusnya dan konsumsi airnya sebagai teh herbal.

Baca Juga: 6 Manfaat Daun Sage dan Cara Mengolahnya Jadi Teh Serta Hidangan Lezat

2. Ginkgo Biloba

ginkgo biloba-1.jpg
Foto: ginkgo biloba-1.jpg

Foto Ginkgo Biloba (Orami Photo Stock)

Ginkgo biloba efektif dikonsumsi guna mengatasi gejala demensia.

Tanaman herbal ini dapat memperlambat penurunan fungsi otak pada penderita demensia dan penyakit Alzheimer.

Agar mudah dikonsumsi, sekarang ada banyak suplemen yang mengandung ginkgo biloba di dalamnya.

Namun, pastikan konsumsi sesuai anjuran dokter agar tidak terjadi hal yang membahayakan.

3. Kunyit

Kunyit
Foto: Kunyit (Pulse.ng)

Foto Kunyit (Orami Photo Stock)

Kunyit memiliki sifat antiradang dan antioksidan yang dapat menunjang kesehatan otak dan tubuh secara menyeluruh.

Pada pasien Alzheimer, makrofag yang menjadi bagian dari sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik.

Akibatnya, kondisi tersebut memicu penumpukan plak plak beta-amyloid di otak.

Penumpukan inilah yang lambat laun memicu keparahan gejala Alzheimer.

Senyawa dalam kunyit dapat meningkatkan respons makrofag dengan menghilangkan plak beta-amyloid pada otak.

Karena hal tersebut, risiko penyakit Alzheimer bisa menurun secara signifikan.

Dengan kata lain, kunyit dapat menghambat kematian sel-sel saraf otak dan menghilangkan plak yang jadi pemicu penyakit Alzheimer.

Baca Juga: Huntington, Penyakit Langka yang Menyerang Otak

4. Peterseli dan Thyme

tanaman thyme.jpg
Foto: tanaman thyme.jpg (foodal.com)

Foto Thyme (Orami Photo Stock)

Di dalam peterseli dan thyme mengandung antioksidan flavonoid yang disebut apigenin.

Apigenin mampu memperkuat koneksi antara sel saraf (neuron), sehingga meningkatkan produksi sel-sel otak yang baru dan sehat.

Struktur kimia apigenin juga dapat meniru hormon estrogen yang berperan dalam perkembangan neuron otak.

Semakin kuat koneksi antar sel saraf otak, semakin kecil pula risiko perkembangan depresi, Alzheimer, dan penyakit Parkinson di kemudian hari.

5. Ginseng

ginseng
Foto: ginseng (Orami Photo Stocks)

Foto Ginseng (Orami Photo Stock)

Ginseng mengandung antioksidan genosida yang efektif mencegah peradangan.

Tanaman herbal ini juga bersifat antistres yang dapat meningkatkan suasana hati.

Selain itu, ginseng juga mampu menunjang perkembangan sel otak dan meningkatkan konsetrasi serta fungsi kognitif, lho Moms.

Baca Juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui

Obat Saraf Otak di Apotik

Jika obat herbal alami tak juga meredakan gejala, Moms mungkin membutuhkan obat saraf otak di apotik.

Beberapa obat dapat membantu mengatasi gejala hingga mencegah risiko komplikasi.

Tak hanya itu, pengobatan yang tepat juga dapat mengatasi kondisi yang menjadi penyebab gangguan saraf otak.

Berikut ini beberapa jenis obat saraf otak yang bisa didapatkan di apotik:

1. Anastan 500 Miligram

Anastan forte adalah obat yang mengandung asam mefenamat.

Kandungan tersebut ampuh untuk mengatasi nyeri intensitas ringan hingga sedang.

Contohnya seperti sakit gigi, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, serta nyeri setelah operasi.

2. Meloxicam 7.5 Miligram

Meloxicam kerap digunakan untuk mengatasi gejala peradangan pada otot dan sendi.

Meloxicam tergolong obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin.

Prostaglandin sendiri merupakan zat kimia yang dapat memicu gejala peradangan.

Baca Juga: Meloxicam, Obat untuk Mengatasi Peradangan dan Nyeri Otot

3. Sanmol (Paracetamol) 500 Miligram

Obat bekerja dengan mengubah cara tubuh merasakan rasa sakit sekaligus mendinginkan tubuh.

Paracetamol bekerja dengan menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX) yang berperan dalam pembentukan prostaglandin (senyawa penyebab nyeri).

Dengan terhambatnya kerja enzim COX, maka jumlah prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang.

Dengan begitu, respon tubuh terhadap nyeri pun ikut berkurang.

Selain itu, paracetamol juga dapat menurunkan hipotalamus set point di pusat pengendali suhu tubuh di otak.

Alhasil, suhu tubuh yang sempat meningkat dapat berangsur-angsur menurun.

Baca Juga: Ibuprofen vs Paracetamol, Manakah Obat Demam yang Paling Baik?

4. Neurotam (Piracetam) 800 Miligram

Piracetam termasuk ke dalam golongan obat nootropik yang digunakan untuk mengatasi gangguan kesehatan mental.

Nootropic itu sendiri adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan fungsi otak, termasuk kreativitas, daya ingat, memori, dan kewaspadaan.

Piracetam bekerja di bagian otak dan sistem saraf, tugasnya untuk melindungi otak dari kekurangan oksigen.

Obat ini merupakan turunan sintetis dari gamma-Aminobutyric acid (GABA), yakni senyawa kimiawi yang membantu memperlambat aktivitas sistem saraf.

Kandungan di dalamnya juga dapat mengatasi gejala disleksia, penyakit Alzheimer, demensia, hingga membantu mengurangi peradangan dan nyeri.

Baca Juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati

Itulah beberapa jenis obat saraf otak alami dan obat farmasi yang bisa dikonsumsi untuk meredakan gejala.

Penyakit pada saraf umumnya ditandai dengan berkurangnya koordinasi gerak tubuh, tremor, cadel, sakit kepala mendadak, kehilangan memori, hingga kelemahan otot.

Waspadai gejalanya dan atasi dengan penggunaan obat saraf otak yang tepat, ya Moms!

  • https://www.prevention.com/health/g20496648/best-herbs-spices-for-brain-health/
  • https://www.verywellmind.com/best-herbs-and-spices-for-brain-health-4047818

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.