Mengenal Flamar (Obat Nyeri): Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Apakah Moms pernah mendengar atau diresepkan obat flamar?
Ini adalah obat yang termasuk dalam kelas 'obat antiinflamasi nonsteroid' (NSAID). Obat ini juga termasuk dalam obat resep yang tersedia dalam bentuk tablet.
Obat ini digunakan dalam pengurangan nyeri muskuloskeletal akibat cedera jaringan atau karena peradangan pasca operasi dan edema (jaringan bengkak dengan cairan). Selain itu, ia juga biasa diresepkan dokter untuk mengatasi masalah seperti nyeri otot, sakit kepala, atau nyeri tubuh lainnya.
Ia bekerja dengan memblokir sensasi rasa sakit atau impuls saraf yang dikirim ke otak. Selain itu, obat ini bila digunakan bersama dengan istirahat dan terapi fisik dapat mengobati kondisi pada otot rangka.
Yuk Moms kenali fungsi, dosis, serta efek samping dari penggunaan obat ini!
Baca Juga: Histigo (Obat Vertigo): Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
Manfaat dan Kegunaan Flamar
Foto: Orami Photo Stock
Obat ini akan bekerja dengan menghambat enzim bernama Siklooksigenase yang bertanggung jawab untuk pembentukan prostaglandin. Prostaglandin sendiri adalah penyumbang utama proses peradangan dan sensasi nyeri pada tubuh.
Flamar adalah kombinasi dosis tetap yang terdiri dari tiga obat yaitu: Diklofenak, Parasetamol dan Chlorzoxazone.
Diklofenak bekerja dengan menghalangi aksi pembawa pesan kimia yang dikenal sebagai siklooksigenase (COX) yang menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan di tempat jaringan yang terluka atau rusak.
Parasetamol bertindak sebagai analgesik ringan (pereda nyeri ringan) dan antipiretik (penurun demam) yang meningkatkan aksi pereda nyeri Diklofenak.
Obat ketiga yaitu Chlorzoxazone adalah relaksan otot, yang akan membantu dengan menghalangi impuls saraf atau sensasi nyeri yang dikirim oleh otak dan menyebabkan relaksasi otot.
Komposisinya adalah, paracetamol 325 mg, diklofenak 50 mg dan chlorzoxazone 500 mg.
Obat ini umumnya digunakan dalam pengurangan nyeri muskuloskeletal akibat cedera jaringan, resolusi peradangan pasca operasi dan edema (jaringan bengkak dengan cairan). Nyeri ini bisa bersifat sementara (akut) atau jangka panjang (kronis).
Selain itu, nyeri muskuloskeletal dapat disebabkan karena cedera jaringan lunak (otot, tendon, dan ligamen). Rasa sakit dan peradangan jaringan yang ekstrim yang disebabkan karena keseleo, ketegangan atau trauma atau pasca operasi mungkin memerlukan waktu yang lama untuk sembuh.
Oleh karena itu, obat dengan perpaduan tiga bahan ini bisa diresepkan.
Baca Juga: Bio Nerve, Obat Alami Asal Malaysia yang Diklaim Bermanfaat untuk Tubuh
Dosis dan Aturan Pakai Flamar
Foto: Orami Photo Stock
Obat ini bisa Moms konsumsi setelah makan. Namun, untuk menghindari sakit perut, sebaiknya ia dikonsumsi bersama makanan atau susu. Ia harus ditelan utuh dengan segelas air dan usahakan untuk tidak menghancurkan atau mengunyah tablet.
Selain itu, jangan minum obat ini jika rasa sakit yang Moms alami berlangsung lebih dari sepuluh hari atau demam yang berlangsung lebih dari tiga hari. Jangan mengambil dosis ganda jika Moms melewatkan satu dosis.
Berikut ini dosis berdasarkan usia:
- Dewasa
Dosis: 1 Tablet sebanyak tiga kali sehari setelah makan
- Lansia
Dosis: 1 Tablet sebanyak tiga kali sehari setelah makan
Baca Juga: Kenali Mefinal, Obat untuk Redakan Berbagai Nyeri di Tubuh
Efek Samping Flamar
Foto: Orami Photo Stock
Seperti semua obat-obatan, flamar juga bisa menyebabkan efek samping, meskipun tidak semua orang mendapatkannya. Moms harus berhenti minum obat ini jika mengalami gejala seperti sesak di dada, kesulitan bernapas, demam, ruam kulit, peningkatan denyut jantung dan atau jika ada tanda-tanda hipersensitivitas.
Selain itu, Moms juga harus berhenti menggunakan obat ini dan konsultasikan dengan dokter jika Moms mengalami efek samping yang serius termasuk:
- Tinja berwarna hitam, berdarah, atau lembek.
- Mual.
- Gatal.
- Pingsan.
- Sakit perut bagian atas.
- Urin berwarna gelap.
- Kehilangan nafsu makan dan tinja berwarna seperti tanah liat.
Baca Juga: Manfaat Obat Cilostazol untuk Mengatasi Nyeri dan Kram pada Kaki
Peringatan Lain
Foto: Orami Photo Stock
Ada beberapa peringatan lain yang perlu Moms perhatikan saat konsumsi obat ini, yakni:
1. Hindari Jika Alergi
Jangan juga konsumsi obat ini jika Moms alergi terhadap obat penghilang rasa sakit seperti aspirin, parasetamol, naproxen atau diklofenak.
2. Tidak Dianjurkan untuk Beberapa Golongan Orang
Obat ini juga tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak, orang dengan penyakit hati, penyakit jantung atau tukak lambung/masalah pendarahan.
Selain itu, beri tahu dokter juga jika Moms memiliki beberapa kondisi berikut ini:
- Sedang hamil
- Berencana untuk hamil
- Sedang menyusui
- Memiliki masalah hati
- Mengidap penyakit darah yang disebut porfiria.
Selain itu, konsumsi obat ini dapat dikaitkan dengan sedikit peningkatan risiko serangan jantung (infark miokard).
3. Jangan Meminumnya Bersamaan dengan Konsumsi Alkohol
Hindari juga mengonsumsinya dengan alkohol karena dapat merusak hati dan menyebabkan lebih banyak efek samping pada penggunaan obat ini.
4. Pastikan Mengikuti Dosis
Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang direkomendasikan. Ikuti resep dokter dengan hati-hati untuk memastikan keamanannya.
Sebaiknya Moms segera konsultasikan dengan dokter jika gejala nyeri, peradangan, dan demam tidak hilang bahkan setelah sepuluh hari.
Baca Juga: Cari Tahu Dosis Neuralgin RX, Obat untuk Nyeri dan Peradangan
Itulah informasi tentang obat flamar. Meski telah mengetahui manfaat dan dosisnya, tetap konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya, ya.
- https://www.lybrate.com/medicine/flamar-mx-tablet
- https://www.myupchar.com/en/medicine/flamar-mx-p37112399
- https://www.apollopharmacy.in/medicine/flamar-mx-tablet
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.