4 Jenis Obat Bronkitis di Apotek, Harus Pakai Resep Dokter!

Ada beberapa obat bronkitis yang dapat dibeli di apotek.
Bronkitis adalah infeksi pada cabang saluran pernapasan (bronkus) yang bisa terjadi pada anak maupun dewasa.
Bronkitis menyebabkan saluran napas meradang dan menghasilkan banyak mukus atau lendir.
Mukus sebenarnya berfungsi untuk menangkap debu dan partikel yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran napas.
Bronkitis Akut dan Bronkitis Kronis

Jika Moms baru saja terserang flu yang berubah menjadi batuk yang mengganggu, Moms mungkin menderita bronkitis akut.
Artinya, kondisi yang muncul dengan cepat dan berlangsung dalam waktu singkat.
Virus adalah penyebab paling umum dari jenis bronkitis ini.
Bronkitis ini biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu dan hilang dengan sendirinya dengan istirahat dan menjaga gaya hidup sehat.
Jika Moms batuk berdahak hampir setiap hari selama minimal 3 bulan dalam setahun, Moms mungkin menderita bronkitis kronis.
Ini adalah iritasi jangka panjang pada saluran bronkial dan sering kali disebabkan oleh kebiasaan merokok atau paparan polusi udara. Ini dianggap sebagai jenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Obat Bronkitis di Apotek

Batuk serta sesak napas akibat bronkitis bisa sangat mengganggu aktivitas dan membuat istirahat menjadi tidak nyaman.
Melansir WebMD, tidak ada obat khusus yang dapat mengobati bronkitis akut itu sendiri. Pereda nyeri dan penekan batuk yang dijual bebas dapat membantu meredakan gejala. Namun, jangan mengonsumsi penekan batuk saat paru-paru masih mengeluarkan lendir.
Jika Moms menderita bronkitis kronis, dokter mungkin akan meresepkan obat bronkodilator. Moms juga bisa mengonsumsi kortikosteroid untuk mengurangi peradangan di paru-paru.
Berikut obat bronkitis di apotek yang dapat dikonsumsi sesuai resep dokter.
1. Salbutamol
Melansir Cochrane Library, jenis obat Beta2-agonis (seperti albuterol atau salbutamol) adalah obat yang meredakan asma dengan merelaksasikan otot yang menyebabkan penyempitan saluran menuju paru-paru.
Obat ini terkadang digunakan untuk meredakan batuk pada bronkitis akut, bahkan pada orang yang tidak menderita asma.
Obat ini termasuk dalam bronkodilator, yang ditujukan untuk melegakan saluran pernapasan.
Salbutamol tersedia dalam bentuk tablet dan inhaler.
Biasanya obat ini digunakan untuk meredakan gejala gangguan pernapasan yang muncul yang muncul sewaktu-waktu.
2. Formoterol
Formoterol merupakan jenis obat agonis β2 dan salah satu bronkodilator yang biasanya digunakan untuk pengobatan pasien dengan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK), seperti melansir dari studi di International Journal of Chronic Obstructive Pulmonary Disease.
Obat ini bekerja dengan merelaksasi otot saluran pernapasan untuk meningkatkan fungsi paru.
Formoterol bisa digunakan untuk membantu meredakan gejala bronkitis, terutama bronkitis kronis atau bronkitis yang berhubungan dengan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis).
Baca Juga: Waspadai Gejala dan Penyebab Stroke yang Mulai Menyerang Kelompok Usia Muda!
3. Ipratropium
Melansir National Center for Biotechnology Information, Ipratropium adalah obat bronkodilator yang melebarkan saluran udara paru-paru.
Obat ini dapat digunakan untuk mengobati bronkospasme yang terkait dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), termasuk emfisema dan bronkitis kronik.
4. Theophylline
Seperti yang telah dijelaskan bahwa jenis obat bronkodilator dapat digunakan untuk meredakan gejala penyakit bronkitis.
Salah satu obat yang termasuk dalam jenis obat bronkodilator adalah Theophylline.
Melansir National Center for Biotechnology Information, Theophylline bekerja dengan merelaksasi otot polos yang terletak di saluran napas bronkial dan pembuluh darah paru.
Obat ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi pernapasan yang menyumbat saluran udara, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Baca Juga: 5 Posisi Tidur Bayi saat Pilek dan Batuk, Hindari Tengkurap!
Itu dia Moms jenis obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi gejala bronkitis yang bisa dibeli di apotek. Namun, pastikan konsultasi dengan dokter terlebih dulu untuk mendapatkan obat yang tepat serta dosis yang dianjurkan.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bronchitis
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/3993-bronchitis
- https://www.cdc.gov/antibiotic-use/bronchitis.html
- https://go.drugbank.com/drugs/DB01001
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7078572https://www.webmd.com/lung/understanding-bronchitis-treatment
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7708267/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544261/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519024/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Baca selanjutnya
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.