24 Mei 2024

6 Jenis Pakaian Adat Bugis dan Pernak-perniknya, Mewah!

Pakaian adat bugis menggunakan banyak pernak-pernik, lho
6 Jenis Pakaian Adat Bugis dan Pernak-perniknya, Mewah!

Foto: id.pinterest.com

Pakaian adat Bugis adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang memukau dengan keindahan dan keunikan desainnya.

Dipengaruhi oleh sejarah panjang dan tradisi leluhur, pakaian adat Bugis menggambarkan identitas dan kebanggaan masyarakat Bugis yang berada di Sulawesi Selatan.

Beragam motif, warna cerah, dan hiasan menarik menjadi ciri khas pakaian adat ini, mencerminkan kesan elegan serta kekayaan kreativitas dalam setiap jahitannya.

Keindahan pakaian adat Bugis bukan hanya sekadar aspek estetika semata, tetapi juga menyimpan makna mendalam dalam setiap detilnya.

Ingin tahu ragam pakaian adat Bugis dan keunikannya? Berikut daftarnya!

Baca Juga: 6 Jenis Pakaian Adat Sulawesi Selatan dan Keunikannya

Sejarah Pakaian Adat Bugis

Baju Bodo
Foto: Baju Bodo (Pinterest.com)

Pakaian adat Bugis berasal dari suku Bugis yang bermigrasi pertama dari daratan Asia, tepatnya Yunan.

Suku Bugis ini masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dan menjadi salah satu suku yang tergolong ke dalam suku-suku Melayu Deutero.

Melansir dari laman Pemerintah Kabupaten Wajo, kata "Bugis" berasal dari kata "To Ugi" yang berarti orang Bugis, merujuk pada raja pertama kerajaan Cina di Pammana, Kabupaten Wajo, La Sattumpugi

Pakaian adat Bugis memiliki keunikan tersendiri yang bisa dikenakan dalam acara yang berbeda.

Salah satu baju adat tertua yang ada di dunia adalah Baju Bodo, yang kehadirannya sudah dapat ditelusuri sejak abad ke-9 dan menjadi salah satu ciri khas bagi wanita suku Bugis.

Awalnya, baju ini terbuat dari kain muslin atau kain hasil tenunan benang katun yang digunakan menyesuaikan dengan iklim di daerah tropis.

Hal ini terlihat karena memiliki rongga dan kerapatan benang yang renggang.

Pakaian adat Bugis-Makassar yang juga khas adalah pakaian pengantinnya. Pakaian pengantin ini sangat khas dan berbeda dari pakaian dari daerah lainnya di Indonesia.

Pakaian adat pengantin Suku Bugis-Makassar yang dikenakan oleh mempelai pria dan wanita memiliki banyak kesamaan.

Perbedaan utamanya hanya terletak pada jumlah dan jenis aksesoris yang dipakai.

Dalam sejarahnya, pakaian adat Bugis-Makassar telah mengalami perubahan. Setelah masuknya Islam di Kota Makassar, baju bodo pun mengalami perubahan.

Untuk menutupi aurat bagian dada baju ini biasanya dipadukan dengan sehelai kain sarung

Pakaian adat Bugis-Makassar terkenal dengan tampilannya yang mewah dan elegan. Baju adat ini memberi kesan berwibawa dan terhormat bagi yang mengenakannya.

Ciri khas pakaian adat Bugis-Makassar adalah nuansa ketimur-timuran yang dipadukan dengan corak lokal khas masyarakat setempat.

Baca Juga: Ragam Makna Pakaian Adat Sumatera Selatan, Serba Mewah!

Ragam Pakaian Adat Bugis

Berikut ragam pakaian adat Bugis beserta pernak perniknya.

1. Pakaian Adat Bugis Baju Bodo

Pakaian Adat Bugis
Foto: Pakaian Adat Bugis (Pinterest.com)

Baju Bodo merupakan salah satu baju adat tertua yang ada di dunia.

Kehadirannya sudah dapat ditelusuri sejak abad ke-9 dan menjadi salah satu ciri khas bagi wanita suku Bugis.

Awalnya, baju ini terbuat dari kain yang transparan dan tipis, dan bahkan dulu sering dipakai tanpa pakaian dalam.

Namun, seiring dengan masuknya pengaruh agama Islam, baju bodo mengalami perubahan desain menjadi lebih tebal dan dilengkapi dengan dalaman, meskipun tetap mempertahankan ciri khas transparannya.

Bentuk unik baju bodo menjadi daya tarik tersendiri. Potongan baju berbentuk segi empat berlengan pendek menjadi identitasnya.

Warna baju bodo umumnya berwarna terang dan menunjukkan identitas, usia dan status sosial perempuan yang memakainya.

Misalnya, warna jingga berarti pemakainya berusia 10 tahun, jingga dan merah dipakai anak perempuan berusia 10-14 tahun, merah dikenakan perempuan berusia 17-25 tahun.

Sementara putih dikenakan perempuan dari kelas bawah, hijau untuk kalangan bangsawan dan ungu dipakai seorang janda.

Baju bodo biasanya dipadukan dengan kain sarung bermotif kotak-kotak, memberikan kesan yang menarik secara keseluruhan.

2. Jas Tutu

Jas Tutu
Foto: Jas Tutu (Pinterest.com)

Sementara wanita Bugis mengenakan baju bodo, para pria memiliki pakaian adat Bugis mereka yang dikenal dengan sebutan baju tutu.

Baju tutu merupakan jenis jas tradisional yang memiliki ciri khas sendiri. Pakaian ini biasanya terdiri dari jas panjang berkerah dengan lengan panjang yang menutupi hingga pergelangan tangan.

Untuk melengkapi penampilan, baju tutu dipadankan dengan bawahan paroci atau celana, serta kain sarung, dan songkok sebagai tutup kepala.

Ciri khas baju tutu terletak pada desainnya yang anggun dan elegan.

Jas tutu dihiasi dengan kancing-kancing berharga yang terbuat dari emas atau perak, ditempatkan di bagian leher jas.

Baca Juga: 18 Pantangan Suami saat Istri Hamil Menurut Islam dan Adat Jawa!

3. Baju Bella Dada

Baju Adat Bella Dada
Foto: Baju Adat Bella Dada (Selasar.com)

Baju Bella Dada adalah salah satu pakaian adat Bugis yang dikenakan oleh para pria.

Pakaian ini memiliki ciri khas lengan panjang yang memanjang hingga pergelangan tangan.

Selain itu, Baju Bella Dada juga memiliki kerah leher, serta saku di bagian kanan dan kiri baju yang berguna untuk menyimpan barang-barang kecil.

Tampilan mewah dan anggun pada baju ini dihadirkan oleh kancing-kancing yang terbuat dari emas atau perak yang ditempatkan di bagian leher.

Selain hiasan kepala passapu', baju tradisional Makassar ini juga dilengkapi dengan aksesoris seperti gelang, badik, dan hiasan lainnya.

Kaum pria Makassar nenggunakan pakaian ini untuk menghadiri upacara adat, pernikahan, acara kenegaraan ataupun acara formal lainnya.

4. Lipa Sabbe

Lipa Sabbe
Foto: Lipa Sabbe (Travelinkmagz.com)

Lipa Sabbe merupakan sebuah sarung tenun khas yang sangat berarti bagi Suku Bugis-Makassar.

Sarung ini dibuat dari kain sutera yang ditenun dengan teliti, menciptakan corak warna yang cerah dan menarik.

Lipa Sabbe memiliki peranan penting sebagai pakaian pelengkap untuk baju adat Bugis-Makassar, menyempurnakan penampilan yang anggun dan elegan.

Lipa Sabbe tidak hanya digunakan dalam acara-acara adat atau upacara saja, tetapi juga menjadi busana sehari-hari yang dihargai dan dipakai oleh masyarakat Bugis-Makassar.

Keindahannya yang memukau dan nilai-nilai tradisional yang terkandung di dalamnya menjadikan Lipa Sabbe sebagai salah satu simbol kebudayaan yang kaya dan bernilai tinggi bagi suku Bugis-Makassar.

Baca Juga: 11 Makanan Khas Suku Bugis, Ada Coto Makassar hingga Konro!

5. Songkok Pa'biring

Songkok Pabiring
Foto: Songkok Pabiring (Kikomunal-indonesia.dgip.go.id)

Salah satu aksesoris pakaian adat Bugis bagi kaum laki-laki suku Bugis-Makassar adalah Songkok Pa'biring atau Songkok Recca.

Aksesoris ini menjadi pasangan yang sempurna dengan pakaian Baju Jas Tutu', memberikan kesan berwibawa bagi orang yang mengenakannya.

Songkok Pabiring atau Songkok Recca merupakan tutupan kepala khas yang memiliki ciri khas tersendiri.

Aksesoris ini terbuat dari anyaman rotan dan dilengkapi dengan benang sutera berwarna emas yang menambah nilai estetika dan kemewahan pada penampilan.

Sentuhan benang emas ini biasanya terlihat pada pinggiran songkok dan juga pada bagian atas di pusatnya, memberikan kesan elegan dan klasik.

Penggunaan Songkok Pa'biring atau Songkok Recca tidak hanya sekadar sebagai aksesoris semata, tetapi juga memiliki makna budaya dan tradisi yang mendalam bagi suku Bugis-Makassar.

6. Baju Labbu

Baju Labbu
Foto: Baju Labbu (Instagram.com/abba_jas)

Baju labbu hampir mirip dengan baju bodo.

Bedanya, baju labbu memiliki lengan panjang dan agak ketat dari siku sampai pergelangan tangan.

Tak heran kalau baju labbu dikenal juga sebagai baju bodo panjang. Baju ini umumnya menggunakan kain sutera tipis yang tidak menerawang.

Sama halnya dengan baju bodo, pakaian adat Sulawesi Selatan ini dipadupadankan dengan sarung tradisional atau lipa' bermotif kotak cerah.

Selain itu, juga dilengkapi dengan asesoris berupa perhiasan lempeng berwarna emas atau perak.

Dulunya, baju labbu dikenakan oleh para perempuan bangsawan Kerajaan Luwu, namun di masa modern bisa dikenakan perempuan kalangan manapun.

Tak ada ketentuan atau batasan khusus seperti usia ataupun status sosial.

Para perempuan di beberapa daerah di Sulawesi Selatan sering mengenakan pakaian adat ini sebagai busana pengantin dan untuk menghadiri acara-acara adat.

Baca Juga: 10+ Tempat Wisata Bahari di Sulawesi Tenggara, Menawan!

Fungsi Pakaian Adat Bugis

Pakaian adat Bugis memiliki fungsi yang kompleks dan beragam.

Fungsi utama pakaian adat Bugis adalah untuk mengenalkan identitas budaya yang sedang ditampilkan.

Pakaian adat Bugis seringkali menjadi simbol budaya, karakter penduduk daerah, keyakinan penduduk daerah, dan histori.

Selain itu, pakaian adat Bugis juga memiliki fungsi sebagai penanda status sosial atau usia, untuk melindungi tubuh, penghubung antara sesama anggota kaum, penanda perayaan Hari Besar, dan penanda dalam acara pernikahan.

Dalam konteks budaya Bugis, pakaian adat memiliki keunikan tersendiri yang bisa dikenakan dalam acara yang berbeda.

Pakaian adat Bugis-Makassar, seperti Baju Bodo, memiliki makna yang lebih dalam dan filosofi yang terkait dengan sejarah dan tradisi leluhur.

Baju Bodo, misalnya, disebut sebagai baju adat tertua yang ada di dunia dan memiliki makna yang terkait dengan identitas budaya Bugis.

Baca Juga: 5 Sisi Unik Pakaian Adat Ulee Balang dari Aceh, Apa Saja?

Itulah daftar pakaian adat Bugis yang terkenal karena keunikannya. Semoga dapat menambah wawasan, ya!

  • http://disbudpar.sulselprov.go.id
  • https://museum.maroskab.go.id/2020/10/18/baju-adat-suku-bugis-makassar/
  • https://repository.ung.ac.id
  • https://wajokab.go.id/page/detail/sejarah_bugis

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.