5 Jenis Pakaian Adat China untuk Wanita dan Pria, Yuk Intip!
Pakaian adat China memiliki sejarah panjang dan merupakan bagian penting dari warisan budaya para etnis Tionghoa di seluruh dunia.
Sebagai negara multi etnis, pakaian adat China memiliki banyak sekali pengaruh antar budaya.
Asimilasi budaya dari pakaian tradisional etnis Tionghoa sangat kental, mulai dari kain hingga motifnya.
Pakaian adat China berkembang seiring dengan pengaruh interaktif antara dunia luar dan tradisi dinasti yang ada di negara tersebut.
Setiap dinasti yang berbeda memiliki cakupan wilayah, nilai sosial, norma sosial yang berbeda.
Oleh karena itu, banyak standar estetika dibuat sesuai dengan lingkungan seperti sosial, geografis, ekonomi, politik dinasti tertentu.
Hal inilah yang membuat pakaian adat etnis Tionghoa memiliki desain yang berbeda satu sama lain.
Baca juga: 10 Fakta tentang Pakaian Adat Bali yang Unik dan Sarat akan Makna
Jenis Pakaian Adat China, Tionghoa
Pakaian adat China terdiri dari lima kategori, yaitu Hanfu, Cheongsam, Tang suit, Zhongshan dan etnis minoritas atau di Indonesia dikenal dengan etnis Tionghoa.
Setiap kategori memiliki teknik produksinya sendiri, dan perbedaan yang cukup besar dapat diamati ketika membandingkan antara satu dan yang lainnya.
Biar enggak makin penasaran, berikut jenis pakaian adat China termasuk Tionghoa sesuai dengan susunannya, dilansir dari StudyCli.
1. Hanfu
Hanfu berasal dari kata ‘Han’, merujuk pada mayoritas etnis di China, dan kata yang berarti pakaian.
Hanfu diakui sebagai salah satu pakaian tradisional tertua di China, dengan sejarah yang dapat dilacak kembali hingga lebih dari 4000 tahun lalu.
Material utama pembuatan Hanfu adalah sutra, yang mencerminkan kekayaan dan kemajuan industri tekstil kuno China.
Pakaian ini mendominasi tren fesyen di Tiongkok sampai berakhirnya Dinasti Ming pada akhir 1600-an.
Setiap era dinasti di China memiliki karakteristik Hanfu tersendiri, mencerminkan estetika dan nilai-nilai masing-masing periode.
Sebagai contoh, ada Shenyi yang populer di era Pra-Qin, Gaun Ru di zaman Dinasti Qin dan Han, Tiaowenjiansequn selama Dinasti Wei, dan Bambi yang terkenal pada masa Dinasti Sui dan Tang.
Meskipun pada awalnya Hanfu terbatas sebagai pakaian eksklusif bagi bangsawan dan elit, seiring waktu, pakaian ini menjadi lebih terjangkau dan dapat dikenakan oleh berbagai lapisan masyarakat.
Pengaruh estetika Hanfu tidak hanya terbatas di China, tetapi juga menyebar ke negara-negara tetangga seperti Korea, Jepang, dan Vietnam, memberikan inspirasi pada pakaian tradisional mereka.
Ciri khas dari Hanfu kuno meliputi hiasan jumbai, liontin batu giok yang dikenal sebagai Pei, serta beragam ornamen yang biasanya digantung pada ikat pinggang atau tali selempang.
Baca juga: 10+ Jenis Pakaian Adat Aceh, Penuh dengan Filosofis
2. Cheongsam Qipao
Cheongsam, lebih dikenal sebagai Qipao dalam bahasa Mandarin, adalah pakaian tradisional Tionghoa yang pertama kali diperkenalkan pada abad ke-17.
Namun, pakaian ini mencapai puncak popularitasnya pada dekade 1920-an hingga 1930-an, terutama di Shanghai.
Di mana ia dikenal sebagai "gaun mandarin" dan menjadi simbol status di kalangan wanita kelas atas, Moms.
Meskipun Cheongsam memiliki akar sejarah yang mendalam di Tiongkok, desainnya telah mengalami evolusi signifikan sepanjang waktu.
Pada era Dinasti Qing, saat China dikuasai oleh Manchu, terjadi perubahan besar dalam mode tradisional Tionghoa.
Penguasa Manchu menerapkan "sistem Delapan Panji", yang pada awalnya ditujukan untuk keluarga Manchu tetapi kemudian melibatkan etnis lain seperti Mongol dan Han.
Akibat kebijakan ini, etnis Han dilarang mengenakan pakaian tradisional mereka dan dipaksa mengenakan Changpao, jubah panjang khas Manchu.
Kebijakan lain yang diterapkan memaksa etnis Han untuk mengadopsi gaya rambut Manchu.
Baca Juga: 4 Fakta Unik Pakaian Adat Kalimantan Tengah, Intip yuk!
Namun, dengan berakhirnya kekuasaan Manchu dan kedatangan abad ke-19, Cheongsam mulai dikenakan kembali oleh wanita Tionghoa, baik untuk acara formal maupun santai.
Desain sederhana namun elegan dari Cheongsam memungkinkannya untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan telah menginspirasi desainer di seluruh dunia.
Hari ini, Cheongsam dikenali dan dikagumi di seluruh dunia.
Meskipun tidak lagi menjadi pakaian sehari-hari bagi wanita modern, Cheongsam masih menjadi pilihan utama untuk acara-acara khusus seperti pernikahan dan pesta.
Beberapa restoran, hotel, dan maskapai penerbangan China bahkan mengadopsinya sebagai seragam.
Khususnya, Cheongsam merah yang dihiasi dengan bordiran emas dan perak telah menjadi gaun pengantin tradisional yang dicari banyak wanita Tionghoa.
3. Tang Suit
Tang Suit, yang juga dikenal sebagai Tangzhuang, memang mengambil nama dari Dinasti Tang, salah satu era paling makmur dalam sejarah China.
Meski demikian, pakaian ini bukanlah produk dari era tersebut, melainkan representasi dari sentuhan modern yang mengambil inspirasi dari masa lalu.
Sejarah dari Tang Suit sendiri dimulai pada awal abad ke-20, tepatnya pada masa akhir Dinasti Qing.
Desainnya adalah amalgamasi, menggabungkan elemen dari jaket tradisional Manchu dengan unsur-unsur dari jaket Barat.
Pada tahun 1929, Tang Suit diperkenalkan sebagai salah satu pakaian formal nasional untuk pria di China.
Sejak saat itu, popularitasnya terus meningkat, menjadikannya salah satu simbol khas pakaian tradisional Tiongkok.
Dalam dekade terakhir, berkat inovasi dalam gaya dan teknik produksi, Tang Suit telah mendapatkan perhatian lebih luas, bukan hanya di China tetapi juga di panggung internasional.
Desainer ternama kini seringkali mengadopsi dan memodifikasi Tang Suit, memberikannya sentuhan modern tanpa meninggalkan nuansa tradisionalnya.
Keberadaannya di dunia hiburan juga semakin kuat; seringkali kita dapat menemui karakter dalam film atau drama Kung Fu yang mengenakan Tang Suit.
4. Zhongsan Suit
Setelan Zhongsan, lebih dikenal di Barat sebagai Mao Suit.
Merupakan pakaian yang awalnya dikaitkan dengan Sun Yat Sen, yang dalam Bahasa Mandarin disebut Sun Zhongshan.
Meskipun demikian, pakaian ini mendapatkan popularitas yang signifikan pada era kepemimpinan Mao Zedong.
Desain dari setelan ini terinspirasi oleh seragam Kadet Jepang yang dikenakan Sun Yat Sen.
Menariknya, setelan Zhongsan memiliki detail yang kaya akan simbolisme.
Empat kantongnya dikatakan mewakili Empat Kebijakan utama dalam budaya China: Kepatutan, Keadilan, Kejujuran, dan Malu.
Sementara itu, lima kancingnya melambangkan lima cabang pemerintahan di Tiongkok.
Baca juga: 10 Pakaian Adat Sumatera Barat yang Perlu Dikenal
5. Pakaian Adat Tionghoa
Sejak era kolonial Belanda, banyak imigran dari China yang memilih untuk menetap di Indonesia.
Akibat migrasi bersejarah ini, saat ini sekitar 3% dari populasi Indonesia adalah warga keturunan Tionghoa.
Meskipun memiliki akar budaya China, keturunan Tionghoa di Indonesia telah mengembangkan identitas kultural yang unik, termasuk dalam hal pakaian adat.
Pakaian tradisional mereka seringkali mencerminkan perpaduan budaya, menggabungkan elemen khas Tionghoa dengan unsur-unsur lokal Indonesia, seperti corak dan warna khas daerah tertentu.
Baca juga: Ragam Pakaian Adat Jawa Timur dan Keunikannya
Nah Moms, sudah tahukan jenis pakaian adat China. Berani mencoba?
- https://www.newhanfu.com/1591.html
- https://www.chinahighlights.com/travelguide/traditional-chinese-clothes.htm
- https://studycli.org/chinese-culture/traditional-chinese-clothing/#Clothing_throughout_the_major_dynasties
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.