Kenali Panu di Kulit: Gejala Penyebab, Obat, dan Cara Mencegahnya
Panu merupakan salah satu masalah kulit yang bisa dialami siapa saja dan kondisi ini termasuk yang dapat mengganggu penampilan.
Karena itu, Moms mungkin ingin mencari tahu bagaimana tips dan cara menghilangkan panu.
Sebelum mencari tahu, Moms perlu mengetahui pengertian dari panu, dan apa yang menyebabkan kondisi kulit ini terjadi.
Yuk, simak lebih lanjut penjelasannya berikut ini, Moms!
Baca Juga: 15 Cara Pertolongan Pertama pada Anak Biduran, Catat!
Gejala Umum Panu
Foto: Orami Photo Stock
Bagi kebanyakan orang, panu menyebabkan gejala ringan. Melansir Cleveland Clinic, ini mungkin termasuk:
- Perubahan warna kuli pada wajah, leher, dada, dan perut
- Bercak yang berubah warna dapat muncul di mana saja
- Gatal pada atau di sekitar area kulit yang terkena panu
- Keringat berlebihan
Bercak panu biasanya memiliki tepi yang tajam dan tegas. Umumnya lebih terang atau gelap dari kulit normal biasanya.
Warna yang umum dijumpai yakni bisa merah muda, kuning kecokelatan, atau cokelat.
Tak jarang, ini pun bisa bertekstur kasar ataupun bersisik. Kulit yang kering adalah salah satu gejala panu yang sering dialami.
Baca Juga: 8 Pantangan Makanan untuk Sakit Tumit, Hindari Yuk Moms!
Penyebab Munculnya Panu
Foto: Orami Photo Stock
Panu atau dalam istilah medis tinea versicolor, ini adalah bercak kulit yang terlihat lebih terang atau gelap pada warna asli.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan penyebaran panu, antara lain:
1. Infeksi Jamur
Dilansir dari Indian Journal of Dermatology, panu bisa terjadi karena jamur Malassezia tumbuh di luar kendali.
Ini hingga memengaruhi pigmentasi atau warna kulit alami seseorang. Padahal, dalam kondisi normal, jamur Malassezia justru tidak membahayakan.
Jenis jamur ini umum ditemukan di permukaan kulit. Bahkan dalam waktu tertentu, jamur ini justru dapat membantu melindungi kulit.
Sayangnya karena beberapa faktor, jamur tersebut tumbuh di luar kendali dan menyebabkan munculnya panu.
2. Perubahan Cuaca
Foto: Orami Photo Stock
Selain jamur, ini juga bisa disebabkan karena perubahan cuaca yang ekstrem.
Orang yang tinggal di daerah beriklim subtropis cukup tinggi risikonya terkena masalah kulit ini.
Misalnya cuaca panas ataupun lembap yang tidak cocok dengan kondisi kulit seseorang.
Baca Juga: 12 Efek Samping Kemoterapi dan Cara Mengatasinya
3. Perubahan Hormon
Bercak panu dapat tumbuh di berbagai bagian tubuh. Tetapi seringnya dapat ditemukan di punggung, dada, leher, dan lengan atas.
Dalam kondisi yang cukup parah, panu bisa menutupi area permukaan kulit yang luas.
Perubahan hormon dan sistem kekebalan tubuh yang rendah lebih rentan terkena ini.
Hal ini baik dialami oleh orang dewasa ataupun remaja dan anak-anak.
Berapa Lama Panu Bersarang di Tubuh?
Foto: Orami Photo Stock
Hal yang sering menjadi pertanyaan adalah berapa lama panu akan hadir atau hinggap di tubuh, sampai akhirnya benar-benar pergi?
Panu sendiri sering dengan mudah merespon terhadap berbagai jenis pengobatan.
Meski demikian, kondisi ini pun bisa sangat mungkin kambuh dan bisa dengan mudahnya hadir kembali.
Apalagi, panu saat hamil pun bisa terjadi. Namun, sifatnya sementara dan tak perlu dikhawatirkan.
Bintik-bintik atau makula biasanya akan sembuh dengan cepat. Perubahan pigmentasi pun mungkin bisa membutuhkan waktu yang lebih lama untuk disembuhkan.
Hal ini karena kulit yang sehat perlu mulai produksi melanin lagi.
Baca Juga: Eritema Multiformis, Ruam Kulit karena Infeksi atau Obat-Obatan
Cara Menghilangkan Panu di Kulit
Foto: Orami Photo Stock
Moms sudah mengetahui apa yang menyebabkan ini, lalu bagaimana cara menghilangkan panu dengan obat? Umumnya, kondisi panu yang muncul tidaklah parah.
Moms dapat melakukan beberapa cara menghilangkan panu sederhana di rumah ataupun obat yang dijual di apotek.
1. Oleskan Krim Gatal
Obat tersebut biasanya berupa oles, krim, salep, dan sejenisnya.
Penggunaannya termasuk mudah, karena Moms hanya perlu mengoleskan obat di area yang ditumbuhi bercak panu.
Cara menghilangkan panu dengan salep gatal yang dijual bebas ini butuh dilakukan dengan rutin.
Setidaknya 2 dua minggu, digunakan sesuai dengan dosis yang tertera pada setiap kemasan obat.
2. Pakai Obat di Apotek
Foto: Orami Photo Stock
Beberapa obat panu yang dijual bebas dan bisa Moms dapatkan, yaitu klotrimazol, mikonazol, selenium sulfida, dan terbinafine.
Namun, jika Moms merasa kondisi panu sudah cukup parah dan mengganggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit.
Jika didiagnosis mengalami masalah panu yang cukup parah, kemungkinan dokter akan memberikan obat oles yang lebih kuat.
Obat di apotek dengan resep dokter tersebut seperti:
- Ciclopirox
- Flukonazol
- Itraconazol
- Ketrazenacol
Baca Juga: Sering Sakit Leher Saat Hamil? Atasi Dengan 5 Cara Ini, Dijamin Bisa Redakan Nyeri
Obat-obat tersebut, bisa didapatkan jika memiliki resep dan harus digunakan sesuai dengan dosis yang tertera.
3. Konsumsi Obat Minum
Obat antijamur dalam bentuk minum bisa dijadikan alternatif untuk menyembuhkan panu.
Meski demikian, cara pengobatan ini bisa memiliki efek samping ringan hingga sedang.
Namun, penting untuk diketahui bahwa efek samping tersebut sangat jarang terjadi jika pengobatan dilakukan dalam jangka pendek.
4. Gunakan Sampo Antiketombe
Foto: Orami Photo Stock
Dilansir dari Very Well Health, sampo antiketombe hingga saat ini masih dipercaya untuk menghilangkan panu di tubuh.
Sampo antiketombe bisa ditemukan dengan mudah dan memiliki harga yang lebih murah.
Sejumlah kandungan yang ada di sampo antiketombe sendiri telah terbukti efektif untuk mengobati kondisi kulit ini.
Kandungan tersebut termasuk asam salisilat sulfur atau selenium sulfida.
Sebagai alternatif, tuang sampo kemudian oleskan ke kulit yang memiliki panu selama 5 menit sebelum dibilas.
Baca Juga: Bercak Putih di Pipi Bayi? Belum Tentu Panu, Moms
5. Minum Pil Antijamur
Seorang dokter kulit dapat meresepkan pil antijamur ini jika panu yang tumbuh melingkupi area yang besar di tubuh.
Ataupun bagi mereka yang memiliki riwayat panu kambuh kembali.
Pil-pil ini biasanya dikonsumsi dalam waktu singkat. Selama waktu ini, dokter kulit tentu akan memantau perkembangan tubuh.
Cara mengobati panu dengan obat minum ini memang efektif, namun seringnya dibarengi dengan efek samping yang serius.
6. Gunakan Sabun Antiseptik
Foto: Orami Photo Stock
Panu sering kali kembali, terutama ketika seseorang tinggal di tempat dengan kondisi hangat dan lembab.
Solusinya, gunakan sabun antiseptik setiap kali Moms dan keluarga mandi.
Hal ini dilakukan terutama selama kondisi hangat dan lembab masih terasa. Selain itu, ini untuk mencegah meningkatnya tingkat pertumbuhan jamur pada kulit.
7. Manfaatkan Minyak Oregano
Selain menggunakan obat yang dijual bebas di apotek, Moms juga bisa melakukan cara alami.
Mungkin terdengar tidak familiar, namun minyak oregano dipercaya bersifat antijamur.
Campurkan minyak oregano dengan zaitun, lalu oleskan ke kulit dan biarkan selama 30 menit sebelum membilasnya.
Moms juga bisa mencampur minyak kelapa dengan kayu manis, baru oleskan ke kulit yang terkena panu. Biarkan sekitar 15 hingga 20 menit, kemudian bilas dan keringkan.
Baca Juga: Memahami Arti Nostalgia dan Manfaatnya bagi Kesehatan Mental
8. Oleskan Minyak Kelapa
Foto: Orami Photo Stock
Minyak kelapa dikenal sebagai salah satu bahan yang dapat mengatasi infeksi jamur, termasuk panu.
Manfaat minyak kelapa untuk kecantikan tak perlu diragukan, yakni meliputi:
- Melembapkan kulit
- Mengatasi kulit bersisik
- Menghilangkan kerutan pada kulit
Sama seperti sebelumnya, cara menghilangkan panu dengan minyak kelapa cukup mengoleskannya ke permukaan kulit.
9. Pakai Ramuan Lidah Buaya
Tumbuhan ini dipercaya memiliki kandungan yang bersifat antijamur.
Ini bisa menjadi cara menghilangkan panu yang alami. Oleh karena itu, bisa melawan pertumbuhan jamur di kulit.
Cara menggunakannya perlu mengambil ekstrak gel lidah buaya atau menggunakan produk yang sudah banyak dijual di pasaran.
Oleskan ke bagian kulit berpanu. Lakukan dengan rutin, 2 hingga 3 kali sehari.
Moms juga bisa mencampur gel lidah buaya dengan minyak lavender untuk mendapatkan wangi yang menenangkan.
10. Gunakan Yoghurt Polos
Foto: Orami Photo Stock
Jika ingin menggunakan yoghurt sebagai cara menghilangkan panu, pastikan Moms memakai yang original.
Probiotik di dalam yogurt dapat membantu jamur untuk bisa “bekerja sama” di permukaan kulit. Artinya, ini akan mengembalikan kulit ke kondisi semula.
Cara menggunakannya sangat mudah, tinggal oleskan yoghrt ke bagian yang ditumbuhi panu.
Lalu biarkan sekitar 20 menit sebelum membilasnya hingga bersih.
Baca Juga: 8 Cara agar Kucing Cepat Gemuk, Sering Ajak Bermain!
11. Oles Cuka Apel dan Air
Mencampur cuka apel dan air dalam jumlah yang sama adalah obat panu yang alami. Setelah dioles ke kulit, tunggu 15 menit dan bilas.
Jika rutin melakukannya setiap hari, Moms bisa melihat hasilnya dalam beberapa minggu, lho!
12. Oleskan Bawang Putih
Foto: Orami Photo Stock
Selain itu, Moms bisa menggunakan ekstrak bawang putih untuk cara menghilangkan panu di kulit.
Dengan mengoleskan dan membiarkannya selama 20 menit, panu dapat memudar dengan sempurna.
Namun, tidak semua orang bisa menggunakan bawang putih, ya.
Ini karena beberapa orang bisa mengalami reaksi iritasi. Sebelum mencobanya, pastikan kulit Moms cocok dengan ekstrak bawang putih.
Baca Juga: Mengenal Tinea Capitis: Kurap Kulit Kepala Anak
13. Buat Ramuan Tea Tree Oil
Obat rumahan lain yang bisa untuk mengobati panu adalah tea tree oil atau minyak pohon teh.
Ini memiliki kualitas antijamur yang bermanfaat untuk kesehatan.
Sebagai bonus, menggunakan jenis minyak ini juga dapat mengurangi rasa gatal secara signifikan.
Cara terbaik untuk menggunakan ini yakni dengan menambahkan beberapa tetes minyak ke dalam campuran.
Tambahkan 1 sdm minyak zaitun atau kelapa untuk hasil yang maksimal.
14. Pakai Minyak Kayu Putih
Foto: Orami Photo Stock
Cara menghilangkan panu dengan minyak kayu putih bisa dicoba, lho.
Minyak kayu putih adalah cara alami yang baik untuk mengobati infeksi jamur yang mengganggu.
Minyak ini bagus untuk kulit, bersifat antiperadangan dan antimikroba yang bisa membunuh jamur.
Cukup menambahkan beberapa tetes minyak kayu putih ke dalam air hangat dan oleskan ke area yang terkena.
Cara Mencegah Penyebaran Panu
Foto: Orami Photo Stock
Meski sudah berhasil diobati, tidak ada jaminan pasti Moms bebas dari panu ke depannya.
Selain itu, tidak ada tindak pencegahan pasti yang bisa dilakukan.
Namun, untuk mengurangi kemungkinan munculnya panu, Moms bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Menghindari berada di lokasi bersuhu panas berlebihan
- Mengurangi paparan sinar matahari berlebihan
- Menghindari keringat berlebihan
- Segera berganti pakaian yang basah
Itu dia Moms, penjelasan tentang penyebab panu serta cara menghilangkan dengan obat-obatan tertentu. Semoga membantu mengembalikan kulit sehat Moms, ya!
- https://www.e-ijd.org/article.asp?issn=0019-5154;year=2015;volume=60;issue=4;spage=332;epage=339;aulast=Thayikkannu
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5770013/
- https://www.verywellhealth.com/treatment-of-tinea-versicolor-1069275#citation-2
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17719-tinea-versicolor
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.