05 October 2023

Mengenal Pengentalan Darah saat Hamil dan Cara Mengatasinya!

Gejalanya sedikit, tapi bahayanya bisa sampai sebabkan keguguran

Thrombophilia atau pengentalan darah saat hamil adalah suatu kondisi saat darah wanita yang sedang hamil, kekurangan cairan dan mengandung protein ACA (Anticardiolipin Antibody) yang tinggi.

Melansir Postgraduate Medical Journal, selama kehamilan faktor pembekuan memang bisa saja meningkat.

Hal ini dapat meningkatkan potensi fibrin, yaitu protein yang berupa serat-serat benang, yang akan menyumbat luka, sehingga darah berhenti mengalir.

Wanita hamil berisiko enam kali lebih tinggi mengalami kondisi darah mengental.

Kondisi ini biasanya terjadi saat usia kehamilan memasuki tiga bulan dan dapat berlanjut 6 bulan setelah melahirkan.

Moms perlu mengetahui penyebab, risiko, dan cara mengatasinya saat hamil berikut ini.

Baca Juga: Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu

Gejala Pengentalan Darah saat Hamil

Ibu Hamil Sesak Napas
Foto: Ibu Hamil Sesak Napas (Orami Photo Stock)

Menurut The American Society of Hematology, ciri-ciri pengentalan darah cenderung terjadi di area jantung, otak, paru-paru, lengan dan perut.

Berikut ini gejalanya saat hamil yang terjadi di beberapa bagian tubuh.

1. Jantung

Pengentalan darah saat hamil di jantung bisa mengarah pada kondisi yang disebut sebagai trombosis venosa atau pembekuan darah.

Beberapa gejala yang mungkin terjadi pada pengentalan darah di jantung saat hamil adalah sebagai berikut:

  • Rasa sakit yang luar biasa di bagian dada.
  • Napas yang menjadi pendek.
  • Pusing, mual dan muntah.
  • Keringat mengucur, dan tidak nyaman di tubuh bagian atas.

2. Paru-paru

Pengentalan darah saat hamil, yang dikenal sebagai trombosis, dapat terjadi di paru-paru atau organ tubuh lainnya.

Gejala pengentalan darah di paru-paru (pulmonary embolism) meliputi:

  • Napas pendek.
  • Jantung yang berdetak lebih cepat.
  • Demam.
  • Batuk darah.

Baca Juga: Cryptic Pregnancy atau Kehamilan Samar, Ketika Kehamilan Gagal Terdeteksi oleh Alat Medis

3. Otak

Ibu Hamil Pusing
Foto: Ibu Hamil Pusing (Medicalnewstoday.com)

Pengentalan darah saat hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah di otak, yang dapat menyebabkan stroke.

Beberapa gejala pengentalan darah pada otak yang dapat terjadi selama kehamilan meliputi:

  • Masalah penglihatan
  • Kesulitan berbicara
  • Sakit kepala yang luar biasa
  • Pelemahan di area wajah dan lengan.

4. Lengan

Jika trombus terbentuk di pembuluh darah di lengan, ini dapat menyebabkan gejala pengentalan darah di lengan.

Gejala pengentalan darah di lengan selama kehamilan dapat, antara lain:

  • Nyeri.
  • Bengkak.
  • Rasa panas tiba-tiba di area lengan.

5. Perut

Secara umum, gejala pengentalan darah selama kehamilan di perut dapat meliputi:

  • Nyeri atau kram pada kaki.
  • Bengkak atau pembengkakan pada kaki atau kaki bagian bawah.
  • Peningkatan suhu pada daerah yang terkena pembekuan darah.

Baca Juga: 5 Vitamin Pra Kehamilan Terbaik Rekomendasi Dokter

Penyebab Pengentalan Darah saat Hamil

Ibu Hamil Sakit
Foto: Ibu Hamil Sakit (Aleteia.org)

Menurut dr. Merwin Tjahjadi, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RS Pondok Indah–Bintaro Jaya, pengentalan darah dapat disebabkan berbagai faktor, mulai dari yang bersifat genetik (inherited) hingga yang didapat (acquired) atau muncul saat pasien berusia dewasa.

"Penyebab genetik misalnya mutasi faktor 5 leiden, defisiensi protein C, defisiensi Protein S, defisiensi Antitrombin 3. Lalu penyebab yang didapat karena penyakit dan faktor risiko tertentu misalnya sindrom antiphospholipid, obesitas, penggunaan obat-obat tertentu seperti hormon KB dan kehamilan," jelas dr. Merwin.

Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Antisipasi Pendarahan

Moms, selama kehamilan, pengentalan darah atau hiperkoagulasi lebih mudah untuk mengurangi kehilangan darah atau pendarahan selama persalinan.

2. Ditekan Janin

Ibu hamil juga mengalami sedikit aliran darah ke kaki.

Kemudian, dalam kehamilan dalam pembuluh darah di sekitar panggul ditekan oleh Si Kecil yang sedang tumbuh dalam kandungan.

Baca Juga: Memahami Cara Pemasangan KB IUD untuk Cegah Kehamilan

3. Genetik

Keluarga atau riwayat pribadi gumpalan darah atau kelainan pembekuan darah jadi penyebab lain terjadinya pengentalan darah saat hamil.

4. Persalinan Caesar

Moms yang melahirkan lewat operasi caesar juga berisiko untuk mengalami pengentalan darah.

Untuk kasus ini, umumnya dokter sudah melakukan antisipasi.

5. Imobilitas

Imobilitas yang berkepanjangan (tidak banyak bergerak), seperti saat istirahat atau pemulihan setelah melahirkan bisa menjadi penyebab pengentalan darah.

6. Komplikasi

Moms dengan komplikasi kehamilan dan persalinan juga berisiko untuk mengalami pengentalan darah saat hamil.

7. Kondisi Medis Jangka Panjang

Kondisi medis jangka panjang tertentu, seperti kondisi jantung atau paru-paru, atau diabetes juga jadi penyebab terjadinya pengentalan darah saat hamil.

Baca Juga: 13 Hal Penting Sebelum Memberikan Anggur untuk Bayi, Catat!


Faktor Risiko Pengentalan Darah saat Hamil

Ibu Hamil (Orami Photo Stock)
Foto: Ibu Hamil (Orami Photo Stock)

Ada beberapa faktor risiko yang perlu Moms waspadai terkait pengentalan darah saat hamil.

Berikut ulasannya.

1. Pernah Mengalami Pengentalan Darah Sebelumnya

Moms yang punya riwayat pengentalan darah saat hamil sebelumnya punya risiko yang besar untuk mengalami hal serupa pada kehamilan selanjutnya.

2. Punya Riwayat Keluarga dengan Pengentalan Darah

Jika Moms punya riwayat keluarga mengalami pengentalan darah, Moms juga punya risiko untuk mengalaminya saat hamil.

Orang dengan kondisi bawaan cenderung mengalami pembekuan darah sebelum usia 45 tahun.

Untuk orang-orang ini, gumpalan darah mereka dapat terjadi tanpa sebab, dan mereka cenderung memiliki lebih dari satu kasus di masa hidup mereka.

3. Kegemukan

Obesitas adalah faktor risiko yang terkenal untuk pengentalan darah pada vena dalam (biasanya di kaki) dan untuk emboli paru.

Pembekuan dalam pembuluh darah paru-paru yang dapat mengakibatkan kematian mendadak atau ketegangan pada jantung.

Baca Juga: 6 Jenis Imunisasi Ibu Hamil, Manfaat serta Waktu Pemberian

4. Imobilitas

Faktor risiko pembekuan darah saat hamil lainnya adalah imobilitas.

Kondisi yang membuat Moms tidak bisa bergerak bisa meningkatkan risiko mengalami pengentalan darah.

Misalnya seperti bedrest atau perjalanan jarak jauh lebih dari 4 jam.

Untuk mencegah risiko ini, Moms bisa bangun dari tempat tidur atau tempat duduk dan mulai berjalan santai jika lokasi memungkinkan.

Jika tidak memungkinkan, Moms juga bisa melakukan stretching kaki.

Putar-putar pergelangan dan jari kaki.

Moms juga perlu menarik paha ke arah dada lalu tahan selama 15 detik dan lakukan hingga 10 kali.

5. Hamil Kembar

Moms dengan kehamilan kembar juga perlu waspada mengalami pengentalan darah saat hamil.

Jika sudah mengetahui hamil kembar sejak awal, tidak ada salahnya diskusikan faktor risiko ini dengan dokter ya Moms!

6. Ibu Berusia 35+

Moms yang hamil di usia yang sudah tidak muda juga berikiso mengalami pengentalan darah saat hamil.

Selalu waspada ya Moms!

Masalah pembekuan darah secara umum dapat terjadi pada orang dewasa atau usia produktif.

Walaupun risiko terjadi sumbatan atau trombosis akan makin meningkat dengan meningkatnya usia.

7. Penyakit Medis Lainnya

Moms dengan penyakit medis lain seperti kanker dan infeksi harus ekstra gati-hati dengan pengentalan darah saat hamil.

Setelah mengetahui hamil, Moms wajib mendiskusikan kondisi ini dengan dokter ya.

Baca Juga: Apakah Nanas Bisa Mencegah Kehamilan? Ini Kata Dokter!

Risiko Pengentalan Darah

Ibu Hamil
Foto: Ibu Hamil (Freepik.com/pch-vector)

Kerap tidak bergejala, pengentalan darah saat hamil dapat mengakibatkan kematian pada janin dalam kandungan.

Risiko ibu hamil dengan trombofilia:

  • Trombosis atau pembekuan darah
  • Preeklampsia (tekanan darah tinggi)
  • Kelahiran prematur
  • Abortus habitualis (keguguran berulang)
  • Pertumbuhan janin yang terhambat

Selain itu, kondisi darah kental saat hamil dapat mengakibatkan stroke dan gangguan fungsi pada pembuluh darah nadi, karena kondisi ini dapat menyumbat pembuluh darah.

Ibu hamil juga akan rentan terhadap anemia, leukopenia, dan memicu pembekuan darah.

Risiko lainnya adalah dapat meningkatkan risiko bayi terlahir prematur yang disebabkan aliran darah tidak teratur.

Aliran darah yang lambat akan memengaruhi plasenta, maka akan menyebabkan jalur makan bayi tidak dapat bekerja secara optimal dan membahayakan kelangsungan hidup bayi dalam kandungan.

Baca Juga: 10+ Cara Mengetahui Kehamilan dengan Memegang Perut, Akurat!


Cara Mengatasi Pengentalan Darah

Meskipun minim gejala, sebaiknya ibu hamil tidak boleh mengabaikannya.

Karena kondisi pengentalan darah dapat membahayakan ibu dan janin dalam kandungan.

Ada beberapa langkah yang dapat Moms lakukan untuk mengurangi risiko pembekuan darah.

1. Tetap Bergerak

Ibu Hamil Yoga (Orami Photo Stock)
Foto: Ibu Hamil Yoga (Orami Photo Stock)

Menurut dr. Merwin, pengentalan darah dipicu oleh berat badan yang berlebih dan kurangnya olahraga atau aktivitas fisik.

Diam untuk waktu yang lama dapat menyebabkan aliran darah yang buruk, yang membuat Moms lebih mungkin mengalami pembekuan darah.

Menurut BioMed Research International, ibu hamil yang melakukan perjalanan jarak jauh, seperti duduk diam di pesawat maupun di mobil dapat meningkatkan risiko darah kental.

Maka dari itu ibu hamil harus tetap aktif seperti melakukan gerakan-gerakan kecil untuk meregangkan badan setidaknya selama 30 menit.

Moms juga bisa melakukan yoga ibu hamil di rumah.

Cara ini bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah dan meningkatkan kesehatan ibu dan janin.

2. Perhatikan Pola Makan Diet

Saat hamil, naiknya berat badan sangatlah normal terjadi, tetapi banyak ibu hamil yang tidak percaya diri dengan perubahan fisiknya.

Sebagian akan mengurangi makanan tertentu, padahal janin dalam kandungan membutuhkan asupan nutrisi yang baik dan tepat.

Jika ibu hamil ingin melakukan diet, pastikan memilih pola diet yang tepat sesuai dengan kondisi fisiknya.

Konsumsi makanan sehat seperti, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, gandum, dan makanan yang mengandung omega 3.

Baca Juga: 10 Makanan Cepat Hamil, Cocok untuk Program Hamil, Catat Moms!

3. Berhenti Merokok

Ibu Hamil Merokok (Orami Photo Stock)
Foto: Ibu Hamil Merokok (Orami Photo Stock)

Bagi Moms yang masih merokok, perlu memberhentikan kegiatan ini saat sedang hamil.

Hal ini karena rokok efektif meningkatkan risiko penyakit ini.

Merokok merusak lapisan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah.

Moms bisa meminta bantuan dokter untuk membantu menghentikan kebiasaan merokok.

4. Minum Cukup Air Putih

Ibu hamil perlu minum air putih setidaknya lebih banyak dari sebelum hamil, 3-4 liter setiap harinya.

Dehidrasi menyebabkan pembuluh darah menyempit dan darah menebal, yang membuat Moms lebih mungkin mengalami pembekuan darah.

Ibu hamil juga harus rutin mengonsumsi vitamin E yang mampu menghindari gangguan jantung, stroke, dan pengentalan darah.

Baca Juga: Sakit Perut Saat Hamil, Ini 10+ Penyebab dan Cara Mengatasinya

5. Menggunakan Stoking Kompresi

Stoking Kompresi
Foto: Stoking Kompresi (Orami Photo Stock)

Penggunaan stoking kompresi dikatakan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi pembengkakan pada kaki.

Selain itu, menggunakan stoking kompresi juga dapat membantu menurunkan risiko trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT) selama masa kehamilan.

6. Rutin Melakukan Pemeriksaan Kandungan

Jika Moms sedang hamil dan memiliki kondisi pengentalan darah, maka sebaiknya melakukan pemeriksaan kandungan lebih sering.

Pada saat pemeriksaan, dokter akan memeriksa tekanan darah, serta melakukan sejumlah tes lain, seperti tes darah, untuk memantau kondisi kesehatan.

Selanjutnya, dokter juga biasanya akan merekomendasikan penggunaan obat pengencer darah, seperti heparin guna mencegah pembentukan gumpalan darah.

"Sebaiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk dilakukan skrining untuk trombofilia, dan jika terbukti, selama kehamilan dianjurkan mengonsumsi obat pengencer darah sesuai anjuran," ucap dr. Merwin.

Penggunaan obat heparin hanya memiliki efek samping yang rendah, seperti adanya memar di bekas suntikan obat.

Obat ini tidak melewati plasenta, sehingga aman digunakan meski sedang hamil, baik itu untuk perkembangan janin, dan untuk menyusui.

Baca Juga: 9 Manfaat Daun Katuk untuk Pria, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui

Nah, itulah Moms penjelasan mengenai pengentalan darah.

Tidak ada salahnya untuk mewaspadai kondisi-kondisi yang telah dipaparkan dan berkonsultasilah dengan dokter jika mengalami tanda atau gejalanya.

Semakin cepat memahami gejala-gejalanya, maka cepat pula tindakan yang akan dilakukan untuk menghindari risiko buruk terjadi.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2425447/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4361953/
  • https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/blood-clots-during-pregnancy-9087/
  • https://www.hematology.org/education/patients/blood-clots/pregnancy
  • https://www.everydayhealth.com/news/how-to-prevent-deadly-blood-clots-in-pregnancy/
  • https://www.healthline.com/health/dvt-in-pregnancy#outlook
  • https://www.marchofdimes.org/complications/blood-clots-and-pregnancy.aspx
  • https://www.everydayhealth.com/news/how-to-prevent-deadly-blood-clots-in-pregnancy/
  • https://www.hematology.org/education/patients/blood-clots/pregnancy
  • https://www.dgft.nhs.uk/wp-content/uploads/2019/01/Reducing-the-risk-of-blood-clots-in-pregnancy-and-after-giving-birth-V3.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.