Pentingnya Memaafkan Suami untuk Emosi Ibu Hamil yang Lebih Baik
Masa kehamilan adalah proses yang menakjubkan dan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi setiap wanita yang mengalaminya. Banyak perubahan yang terjadi pada diri Moms, baik secara fisik maupun psikis, yang dibutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi.
Belum lagi persiapan menjadi orang tua bukan perkara yang mudah. Selain mempersiapkan materi, baik Moms dan pasangan harus mampu menguatkan mental untuk menjadi orang tua yang terbaik bagi anaknya.
Saat masa kehamilan, perubahan yang juga dapat terjadi yaitu di antara hubungan suami dan istri.
Moms dan pasangan akan merasakan naik dan turunnya hubungan karena dipengaruhi faktor emosional. Terkadang Moms sangat membutuhkan suami, namun terkadang Moms justru merasa suami tidak memahami perasaan seorang ibu hamil.
Agar hubungan tetap harmonis, Moms harus tahu pentingnya memaafkan suami yang berdampak pada emosi selama hamil.
Baca Juga: 4 Cara Ayah Hadapi Mood Swing Ibu Hamil
Dampak Positif Memaafkan Suami untuk Emosi Ibu Hamil
Hal tersebut wajar terjadi, karena peningkatan kadar hormon Moms selama hamil dapat membuat perubahan suasana hati menjadi mudah berubah atau yang disebut mood swing. Untuk itu, penting sekali mengelola emosi agar ikatan antara Moms dan pasangan tetap terjalin dengan baik.
“Tak ada yang salah dengan emosi, baik emosi positif atau negatif sama-sama memiliki peran untuk membentuk karakter manusia. Namun, perlu diketahui, bahwa emosi yang dialami ibu hamil itu berpengaruh kepada janin dalam kandungan,” ungkap Astrid Hendrawati yang sudah tiga tahun berpengalaman di bidang Awareness Meditation Facilitator Stress Release - Forgiveness Therapy.
Nah, kepercayaan yang muncul tentang diri sendiri ketika emosi negatif hadir itulah yang harus dilepaskan agar tidak menjadi keyakinan yang menurun pada anak. Termasuk salah satunya adalah menjaga agar tidak ada emosi negatif yang muncul pada pasangan.
“Cara melepaskan emosi negatif tersebut adalah memaafkan suami terhadap kelebihan dan kekurangannya. Maafkan ketika ia melakukan kesalahan. Selain itu, sampaikan juga anugerah terindah apa yang Moms lihat dari pasangan,” lanjut Astrid dalam bincang-bincang pada Kulwap Orami Community, Jumat (14/6) lalu.
Dengan memaafkan suami dan menyampaikan hal-hal baik juga mengaktifkan energi yang baik untuk tubuh Moms. Hal tersebut tak hanya berpengaruh pada hubungan dengan suami, namun juga kondisi janin dalam kandungan.
Baca Juga: Hati-hati, Emosi yang Tak Stabil Dapat Pengaruhi Kehamilan
Bangun Keintiman dengan Suami Saat Hamil
Membangun keintiman dengan suami saat hamil sangat penting. Banyak hal yang terjadi saat Moms hamil sehingga dapat dengan mudah memengaruhi perubahan suasana hati. Namun, pasangan tetap menjadi seseorang yang menjadi tempat Moms dapat mencurahkan perasaan agar lebih tenang.
Untuk itu, penting sekali membangun keintiman dengan suami saat masa kehamilan. Semua dimulai dari komunikasi yang tepat dengan suami, belajar untuk terbuka, dan luangkan waktu agar mempunyai waktu berkualitas bersama suami di tengah-tengah kesibukan sehari-hari.
Cara membangun keintiman dengan suami tak hanya dari aktivitas bersama, tapi juga membangun keintiman dalam perasaan masing-masing. Pastikan pasangan Moms mengetahui bahwa dirinya berharga dan dibutuhkan, serta hal lainnya berikut ini:
- Sertakan suami dalam setiap perkembangan janin Moms. Pastikan suami mengetahui setiap keluh kesah dan hal yang terjadi pada kandungan.
- Belajar untuk mendengarkan suami dan mengetahui keinginannya. Kita tahu bahwa selama hamil tentunya Moms ingin dimengerti, namun ada baiknya juga mengetahui keinginan suami.
- Ucapkan terima kasih terhadap hal-hal sederhana yang sudah ia lakukan. Hal itu menunjukkan bahwa kita mensyukuri kehadirannya saat menjalani kehamilan.
Baca Juga: Mengapa Ibu Hamil Lebih Sensitif dan Mudah Marah?
Nah, dengan begitu, suami juga dapat merasa dihargai dan dibutuhkan Moms saat masa-masa kehamilan. Selain itu, hubungan Moms dan pasangan menjadi suami-istri juga terjalin semakin romantis.
(DG)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.