26 September 2024

Penyakit Infeksi: Gejala, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatannya

Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, dan jamur

Penyakit infeksi biasanya disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan parasit.

Infeksi bisa menyebabkan berbagai jenis penyakit mulai dari yang ringan hingga serius.

Lantas, apa saja penyakit infeksi yang paling umum? Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Baca Juga: 6 Bahaya Berhubungan Saat Haid, Bisa Memicu Berbagai Infeksi

Apa Itu Penyakit Infeksi?

Apa Itu Penyakit Infeksi
Foto: Apa Itu Penyakit Infeksi (Comtradenaturalfoods.com)

Penyakit infeksi adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh organisme seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit.

Meski sebagian organisme hidup di dalam tubuh dan tidak mengganggu, dalam kondisi tertentu ini dapat menyebabkan penyakit.

Melansir laman Cleveland Clinic, sebagian penyakit infeksi ini menular antarmanusia, sebagian lainnya melalui serangga dan hewan lain.

Selain itu, makanan dan minuman yang terkontaminasi juga bisa menyebabkan penyakit infeksi.

Gejala Penyakit Infeksi

Gejala Penyakit Infeksi
Foto: Gejala Penyakit Infeksi (Amoryurgentcare.com)

Tanda atau gejala yang muncul bervariasi, tergantung pada organisme yang menyebabkan infeksi.

Selain itu, tanda dan gejala sangat bergantung pada jenis penyakit infeksi yang diderita.

Namun, ada beberapa tanda dan gejala umum dari berbagai infeksi seperti yang dilansir dari Mayo Clinic, antara lain:

  • Demam
  • Diare
  • Kelelahan
  • Nyeri otot
  • Batuk

Pada sebagian penyakit, infeksi sangat ringan sehingga tak perlu pergi ke dokter. Cukup dengan obat apotek dan istirahat di rumah.

Sementara itu, sebagian infeksi lainnya memerlukan pengobatan khusus hingga rawat inap.

Baca Juga: 21 Cara Mengatasi Vagina Gatal Akibat Infeksi Bakteri

Faktor Risiko Penyakit Infeksi

Faktor Risiko Penyakit Infeksi
Foto: Faktor Risiko Penyakit Infeksi (Medicalnewstoday.com)

Beberapa kondisi atau faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit infeksi meliputi:

1. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

Orang dengan sistem imun lemah, seperti penderita HIV/AIDS, penerima transplantasi organ, atau pengguna obat imunosupresan, lebih rentan terhadap infeksi.

2. Ibu Hamil

Kehamilan dapat menyebabkan perubahan pada sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat ibu hamil lebih mudah terserang infeksi.

3. Usia

Bayi, anak-anak, dan lansia memiliki sistem imun yang lebih rentan, sehingga mereka lebih berisiko terkena penyakit infeksi.

4. Penyakit Kronis

Penderita penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau asma, memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi.

5. Bepergian ke Daerah Rawan Penyakit

Orang yang sering bepergian ke wilayah yang sedang mengalami wabah infeksi atau endemik, seperti malaria atau demam berdarah, lebih rentan terinfeksi.

6. Kontak dengan Orang yang Sakit

Berinteraksi langsung atau tidak langsung dengan orang yang sedang terinfeksi meningkatkan risiko penularan.

7. Penggunaan Obat Steroid atau Imunosupresan

Obat-obatan ini dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko terkena infeksi.

Baca Juga: 12 Jenis Jamur Kulit yang Mudah Menular, Atasi dengan Tepat!

Jenis-Jenis Penyakit Infeksi

Jenis Penyakit Infeksi
Foto: Jenis Penyakit Infeksi (Istockphoto.com)

Penyakit infeksi disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, dan jenis-jenis penyakit ini dibedakan berdasarkan penyebabnya. Berikut adalah beberapa jenis penyakit infeksi:

1. Infeksi Bakteri

Infeksi bakteri terjadi ketika bakteri menyerang tubuh dan berkembang biak.

Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah tuberkulosis (TBC), infeksi saluran kemih (ISK), pneumonia, tetanus, dan sifilis.

Bakteri dapat berkembang biak dengan atau tanpa inang, meskipun tidak semua bakteri berbahaya.

2. Infeksi Virus

Virus adalah mikroorganisme yang lebih kecil dari bakteri dan membutuhkan inang untuk berkembang biak.

Virus memasuki sel sehat dalam tubuh inangnya dan menyebarkan infeksi.

Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh virus adalah influenza, cacar air, COVID-19, rabies, dan HIV/AIDS.

3. Infeksi Parasit

Parasit adalah organisme yang hidup dengan mengambil nutrisi dari inang.

Infeksi parasit dapat terjadi melalui gigitan serangga, makanan atau air yang terkontaminasi, dan tanah.

Contoh penyakit parasit adalah malaria, cacingan, kutu rambut, dan kudis.

4. Infeksi Jamur

Jamur sering ditemukan di lingkungan lembap seperti tanah dan udara.

Infeksi jamur biasanya menyerang kulit atau permukaan luar tubuh.

Contoh infeksi jamur meliputi kurap, kutu air, dan kandidiasis vagina.

Jamur dapat menyebabkan infeksi ringan hingga berat tergantung pada lokasi dan kondisi tubuh.

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Coach.nine.com.au)

Segera datang ke klinik atau rumah sakit terdekat jika Moms mengalami berbagai gejala berikut:

  • Pernah digigit binatang
  • Kesulitan bernapas
  • Sudah batuk lebih dari seminggu
  • Sakit kepala parah disertai demam
  • Mengalami ruam atau bengkak
  • Demam berkepanjangan meski sudah minum obat
  • Penglihatan terganggu

Baca Juga: Fakta Penyakit STSS, Infeksi Bakteri Pemakan Daging

Diagnosis Penyakit Infeksi

Diagnosis Penyakit Infeksi
Foto: Diagnosis Penyakit Infeksi (Orami Photo Stocks)

Proses diagnosis penyakit infeksi biasanya dimulai dengan pemeriksaan gejala yang dirasakan oleh pasien, diikuti dengan beberapa langkah diagnostik. Berikut tahapan umum dalam diagnosis penyakit infeksi:

1. Anamnesis

Dokter akan melakukan tanya jawab seputar gejala yang dirasakan pasien, kapan gejala tersebut muncul, riwayat kesehatan, serta faktor risiko seperti kontak dengan orang sakit atau perjalanan ke daerah dengan wabah penyakit.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat tanda-tanda infeksi, seperti demam, ruam, pembengkakan, atau peradangan pada bagian tubuh tertentu.


3. Tes Laboratorium

Melansir MSD Manuals, dokter juga akan mengambil sampel cairan tubuh seperti darah, urine, dahak, feses, atau cairan dari bagian tubuh yang terinfeksi untuk memastikan jenis mikroorganisme yang menyebabkan infeksi.

Sampel ini kemudian diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi adanya bakteri, virus, jamur, atau parasit.

4. Pemeriksaan Penunjang

Selain tes laboratorium, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti:

  • Rontgen, CT Scan, atau MRI: Untuk melihat bagian tubuh yang terinfeksi dan mengetahui sejauh mana penyebarannya.
  • Biopsi: Pengambilan sampel jaringan dari organ yang terinfeksi untuk analisis lebih lanjut.
  • Pungsi Lumbal (Spinal Tap): Untuk mengambil sampel cairan serebrospinal jika dicurigai ada infeksi pada otak atau sumsum tulang belakang, seperti meningitis.

5. Tes Darah dan Urine

Tes darah dan urine dapat digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi sistemik, seperti peningkatan jumlah sel darah putih yang menandakan adanya infeksi.

Baca Juga: Cara Atasi Infeksi Jamur pada Puting saat Menyusui

Pengobatan Penyakit Infeksi

Minum Obat
Foto: Minum Obat (Istockphoto)

Pengobatan penyakit infeksi bergantung pada jenis mikroorganisme penyebab infeksi, tingkat keparahan, dan kondisi kesehatan pasien.

Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang umum digunakan:

1. Antibiotik

Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Obat ini bekerja dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri.

Contoh antibiotik termasuk amoxicillin untuk bronkitis dan doxycycline untuk sifilis. Penggunaan antibiotik harus berdasarkan resep dokter untuk mencegah resistensi bakteri.

2. Antivirus

Obat antivirus digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti influenza, cacar air, atau herpes.

Antivirus bekerja dengan menargetkan virus yang telah menginfeksi sel tubuh.

Contoh antivirus adalah acyclovir untuk herpes dan zanamivir untuk influenza.

Pengobatan infeksi virus ringan biasanya berfokus pada meredakan gejala, seperti menggunakan paracetamol untuk demam.

3. Antijamur

Untuk infeksi yang disebabkan oleh jamur, dokter akan meresepkan obat antijamur.

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, salep, krim, atau suntikan, tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan infeksi.

Contoh antijamur adalah clotrimazole untuk infeksi kulit seperti kurap dan fluconazole untuk infeksi jamur pada vagina.

4. Antiparasit

Infeksi yang disebabkan oleh parasit diobati dengan obat antiparasit, yang jenisnya disesuaikan dengan jenis parasit.

Contohnya, antiprotozoa untuk malaria, antelmintik untuk infeksi cacing, dan ektoparasitisida untuk infeksi akibat kutu.

5. Perawatan Simptomatik

Selain pengobatan langsung untuk mikroorganisme, pengobatan simptomatik sering diberikan untuk meredakan gejala yang ditimbulkan oleh infeksi.

Misalnya, obat pereda nyeri atau antipiretik seperti ibuprofen atau paracetamol untuk demam, serta cairan elektrolit untuk mencegah dehidrasi.

Baca Juga: Skistosomiasis, Infeksi Parasit yang Bisa Sebabkan Kerusakan Organ

Itulah berbagai penyakit infeksi yang dapat menyerang orang dewasa dan anak-anak.

Segera konsultasikan ke dokter jika Moms mengalami berbagai gejala yang tidak biasa.

Pastikan untuk selalu menjaga kesehatan dengan rajin cuci tangan dan menerapkan etika batuk serta bersin agar terhindar dari berbagai penyakit ya, Moms.

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infectious-diseases/symptoms-causes/syc-20351173
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17724-infectious-diseases
  • https://www.nfid.org/infectious-diseases/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.