8+ Cara Mengatasi Batuk pada Bayi, Moms Harus Tahu!
Batuk pada bayi memang tak hanya membuat bayi merasa tidak nyaman, tetapi Moms juga tentu menjadi cemas dan panik. Moms mungkin ingin mengetahui seperti apa cara mengatasi batuk pada bayi.
Namun, umumnya, batuk biasa akan hilang setelah 1 hingga 2 minggu, sehingga Moms sebenarnya tidak perlu terlalu mengkhawatirkan batuk yang menyerang Si Kecil.
Akan tetapi cukup sulit mengurus bayi yang rewel akibat batuk, bahkan mungkin Moms terpaksa harus begadang semalaman hanya demi mengurus Si Kecil.
Berikut ini beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang penyebab, jenis batuk, dan juga cara mengatasi batuk pada bayi.
Baca Juga: Batuk pada Bayi, Apakah Wajib Diberikan Obat?
Penyebab Batuk Bayi
Sebelum mencari tahu cara mengatasi batuk pada bayi, ada baiknya kita cari tahu penyebabnya terlebih dahulu.
Batuk biasanya adalah pertanda tubuh anak sedang berusaha mengeluarkan iritasi, dari lendir ke benda asing.
Mengutip WebMD, penyebab umum batuk pada bayi bisa meliputi:
1. Infeksi
Pilek, flu, dan croup semua dapat menyebabkan batuk yang menetap untuk anak-anak.
Pilek cenderung menyebabkan batuk ringan hingga sedang; flu terkadang batuk kering dan parah; dan croup mengalami batuk "gonggongan" sebagian besar di malam hari dengan napas yang bising.
Infeksi virus ini tidak diobati dengan antibiotik, tetapi dapat dikelola dengan obat lain.
2. Refluks Asam
Gejala pada anak-anak mungkin termasuk batuk, sering muntah, rasa tidak enak di mulut, dan sensasi terbakar di dada yang dikenal sebagai mulas.
Perawatan batuk karena refluks asam tergantung pada usia anak, kesehatan, dan masalah lainnya.
Moms bisa mencoba tiga tips ini:
- Menghindari makanan pemicu (seringkali cokelat, peppermint, goreng, pedas, makanan berlemak, dan kafein dan minuman bersoda)
- Makanlah setidaknya dua jam sebelum tidur.
- Makan lebih sedikit.
Temui dokter jika Moms khawatir tentang refluks asam anak.
3. Asma
Asma bisa sulit untuk di diagnosis, karena gejalanya bervariasi dari anak ke anak.
Tapi batuk mengi, yang mungkin memburuk di malam hari, adalah salah satu dari banyak gejala asma.
Penyebab batuk pada bayi yang lain mungkin batuk yang muncul dengan peningkatan aktivitas fisik atau selama bermain.
Perawatan untuk asma tergantung pada apa yang menyebabkannya, dan mungkin termasuk menghindari pemicu seperti polusi, asap, atau parfum.
Temui dokter jika Moms berpikir Si Kecil memiliki gejala asma.
4. Alergi atau Sinusitis
Penyebab batuk pada bayi karena alergi atau sinusitis dapat menyebabkan batuk yang menetap, serta tenggorokan gatal, pilek, mata berair, sakit tenggorokan, atau ruam.
Bicaralah dengan dokter anak tentang tes alergi untuk mengetahui alergen yang menyebabkan masalah, dan mintalah saran tentang cara menghindari alergen itu.
Alergen dapat mencakup makanan, serbuk sari, bulu binatang peliharaan, dan debu.
Dokter juga dapat merekomendasikan obat alergi atau suntikan alergi.
5. Batuk Rejan
Penyebab batuk pada bayi ini juga disebut pertusis, ditandai dengan batuk back-to-back, diikuti oleh inhale yang memiliki suara "rejan".
Gejala lain batuk rejan mungkin termasuk pilek, bersin, dan demam rendah.
Batuk rejan menular, tetapi mudah dicegah dengan vaksin. Batuk rejan diobati dengan antibiotik.
6. Alasan Lainnya
Seorang anak juga dapat batuk karena kebiasaan setelah sakit batuk; setelah menghirup benda asing seperti makanan atau mainan kecil; atau setelah terpapar iritan seperti polusi dari rokok atau asap perapian.
Baca Juga: Ketahui Perbedaan Radang Tenggorokan dan Infeksi Tenggorokan
Jenis Batuk pada Bayi
Mengutip American Academy of Pediatrics (AAP), batuk adalah gejala yang sangat umum pada anak-anak namun bisa juga tanda ada masalah kesehatan.
Karena batuk bisa disebabkan oleh berbagai macam kondisi infeksi dan tidak menular, yang akan bervariasi di antara kelompok umur yang berbeda, dokter harus mengambil pendekatan logis untuk memberikan diagnosis, yang akan menentukan terapi yang tepat.
“Batuk adalah cara tubuh melindungi dirinya sendiri,” jelas Howard Balbi, M.D., direktur penyakit menular anak di Nassau County Medical Center di East Meadow, New York.
Moms mungkin tidak menyadari bahwa cara dan suara batuk yang dihasilkan oleh bayi berbeda-beda.
Ini menandakan jenis batuk yang diderita bayi pun juga tidak sama. Yuk, cari tahu jenis batuknya berikut ini.
1. Batuk Karena Tersedak Benda Asing
Si Kecil bisa tersedak makanan dan menyebabkan batuk. Misalnya ketika makan makanan seperti sepotong wortel.
Jika bayi mulai terengah-engah atau batuk tiba-tiba saat makan atau bermain dengan mainan kecil, lihat mulutnya.
Bayi biasanya bisa batuk sendiri. Suaranya terdengar seperti batuk kecil, terus-menerus atau terengah-engah.
Gejala pada jenis batuk bayi karena tersedak benda asing seperti batuk mengikik tanpa gejala pilek atau demam.
2. Batuk Bayi Karena Pilek
Jenis batuk ini terdengar seperti batuk kering. Gejalanya seperti hidung tersumbat dan sakit tenggorokan.
Batuk biasanya kering, tetapi tergantung pada tingkat kondisi hawa dingin.
Meski terdengar kering, biasanya suara batuk bayi saat malam seperti ada lendir dan diikuti demam.
3. Batuk Rejan (Pertusis)
Ini merupakan infeksi bakteri yang mengancam jiwa dan menjadi penyebab utama penyakit dan kematian bayi sampai vaksin DTaP dibuat pada tahun 1960-an. Batuk ini terdengar seperti teriakan keras dan cepat.
Pada sebagian besar kasus batuk rejan, bayi tidak memiliki gejala pilek atau demam.
Tanda-tandanya seperti batuk dengan kejang yang sering dan mengkhawatirkan, lidah mencuat, mata melotot dan adanya perubahan warna pada wajah.
Baca Juga: 5 Daftar Obat Batuk Alami untuk Bayi yang Aman
4. Batuk Bayi Croup
Jenis batuk croup pada bayi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus.
Croup membuat lapisan trakea membengkak dan menutup saluran udara yang membuat bayi sulit bernapas.
Moms akan mendengar suaranya seperti gonggongan saat bayi terbatuk.
Gejala yang paling jelas adalah saat bayi batuk di malam hari dengan suara gonggongan dan sulit bernapas.
Jenis batuk pada bayi ini terjadi ketika bayi menarik napas, bukan saat Si Kecil menghembuskan napas.
5. Batuk Bayi Asma
Dokter umumnya setuju bahwa asma tidak umum terjadi pada anak di bawah 2 tahun, kecuali jika bayi menderita serangan eksim dan ada riwayat keluarga alergi dan asma.
Pada jenis batuk pada bayi karena asma, batuk ini terdengar seperti suara menciut dan mengikik.
Dalam kasus gejala asma, bayi akan menderita retraksi atau mengisap masuk dan keluar dari dada dan diafragma.
6. Batuk Bayi Karena Bronchiolitis
Menurut Ruffin Franklin, M.D dari Capitol Pediatrics and Adolescent Center di Raleigh, North Carolina, banyak hal yang menyebabkan penyempitan saluran udara, termasuk faktor lingkungan seperti debu.
Sebagian besar kasus bronkiolitis pada bayi di bawah usia 1 disebabkan oleh virus RSV. Gejala awalnya tampak seperti flu biasa, dengan batuk dan pilek.
Namun, bronkiolitis biasanya juga disertai dengan sedikit demam dan kehilangan nafsu makan.
“Virus ini menyebabkan pilek ringan pada anak-anak berusia lebih dari 3 tahun, tetapi dapat menembus paru-paru bayi dan dapat berpotensi mengancam jiwa,” kata David.
7. Batuk Pneumonia
Jenis batuk bayi karena pneumonia ini diakibatkan oleh infeksi virus atau bakteri pada paru-paru yang disebabkan oleh sejumlah kondisi, termasuk flu biasa.
Suara batuknya terdengar seperti batuk basah dan berdahak.
Selain itu, gejala batuk pneumonia juga terlihat saat bayi sangat lelah dan terus menerus batuk.
Baca Juga: Bagaimana Mengatasi Batuk Kering Pada Bayi?
Cara Mengatasi Batuk pada Bayi yang Alami
Ketika berbicara mengenai cara mengatasi batuk pada bayi, mungkin Moms sempat terpikir untuk bisa memberikan obat kepada Si Kecil.
Namun, sangat tidak disarankan memberikan obat batuk kepada bayi karena begitu banyak risiko dan efek samping yang ditimbulkan.
Sebagai gantinya Moms bisa mengatasi batuk yang menyerang Si Kecil dengan cara yang lebih alami seperti berikut ini:
- Pastikan bayi beristirahat dengan cukup agar tubuhnya mampu melawan infeksi.
- Berikan asupan ASI yang cukup banyak. ASI merupakan cairan obat alami yang membantu bayi melawan gangguan infeksi.
- Berada di ruangan yang berisi uap air hangat. Seperti misalnya mandi bersama Si Kecil dengan air hangat.
Jika bayi yang usianya di atas 1 tahun, bisa menerima obat alami seperti minuman hangat campuran air perasan lemon dan madu.
Hindari menggunakan pengobatan ini pada bayi di bawah 1 tahun.
Minuman obat tersebut justru bisa membuat bayi di bawah satu tahun keracunan makanan. Karena bayi di bawah 1 tahun belum mampu mengkonsumsi madu atau bahkan minuman dengan rasa yang kuat seperti lemon.
Cara mengatasi batuk pada bayi yang alami lainnya juga bisa dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
1. Buah-buahan
Untuk bayi yang sudah mulai dikenalkan dengan makanan padat, Moms boleh memberikan buah-buahan sebagai cara mengatasi batuk pada bayi yang alami.
Moms bisa membuat puree buah seperti pisang, pepaya, tomat, apel, atau alpukat.
Menurut sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Advances in Nutrition tahun 2012, buah-buahan kaya akan vitamin dan mineral yang berfungsi sebagai antioksidan.
Antioksidan sendiri berperan penting dalam sistem daya tahan tubuh melawan penyakit seperti batuk.
Jadi bagus juga digunakan sebagai cara mengatasi batuk pada bayi.
2. ASI
Ketika bayi mengalami batuk, Moms harus tetap memberikan ASI.
ASI adalah obat batuk alami untuk bayi yang paling aman, sehingga bisa menjadi cara mengatasi batuk pada bayi.
Ini karena nutrisi penting yang terkandung dalam ASI akan mendorong daya tahan tubuh bayi untuk melawan penyebab batuk yang dialaminya secara alamiah.
Menurut WebMD, sebaiknya Moms memberikan ASI yang lebih banyak daripada hari-hari biasanya pada bayi yang sedang batuk.
Tetapi, perhatikan kondisi Si Kecil saat menyusui.
Dilansir dari Medela, biasanya bayi yang sedang sakit tidak mau menyusui terlalu lama. Karena itu, Moms mungkin bisa menyusuinya sebentar-sebentar tetapi lebih sering.
Selain itu, jangan memaksakan bayi untuk menyusui terlalu banyak sekaligus karena akan membuatnya tak nyaman dan batuk-batuk.
Pastikan juga bayi tidak akan batuk-batuk atau tersedak saat menyusui.
Sebagai cara mengatasi batuk pada bayi dengan ASI, cobalah untuk menahan posisi bayi agar ia bisa menyusui sambil duduk tegak.
Bila Moms sudah mencoba berbagai cara dan posisi untuk memberikan ASI tetapi bayi tetap menolak untuk menyusui, sebaiknya periksakan ke dokter anak atau ahli laktasi.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Unsalted Butter untuk MPASI, Langsung Dibeli!
3. Kaldu Ayam
Agar tenggorokannya lebih nyaman, Moms bisa memberikan bayi makanan pendamping ASI dengan kaldu ayam hangat. Misalnya nasi tim kaldu ayam atau puree sayur dengan kaldu ayam untuk cara mengatasi batuk pada bayi.
Selain bisa menenangkan tenggorokan dan memastikan Si Kecil tidak kekurangan asupan cairan, Healthline menyatakan bahwa kaldu mengandung banyak zat gizi penting yang diperlukan tubuh. Di antaranya yaitu sederet vitamin dan mineral serta asam amino.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care tahun 2003, asam amino terbukti dapat membantu mengurangi peradangan.
Maka, kaldu ayam bisa mengurangi radang pada tenggorokan atau sistem pernapasan bayi.
Dengan begitu, cara mengatasi batuk pada bayi ini akan berhasil dan bayi dapat kembali bernapas dengan lega.
4. Air Putih
Untuk bayi di atas 6 bulan, Moms sudah bisa memberikan air putih untuk membantu menenangkan dan meredakan sakit tenggorokan karena batuk.
Berikan bayi lebih banyak air putih sebagai cara mengatasi batuk pada bayi.
Obat batuk alami untuk bayi yang satu ini bekerja dengan cara mengencerkan sekaligus membantu mengeluarkan dahak yang membuat bayi batuk-batuk.
Moms perlu ingat, jangan memberikan air putih yang terlalu panas atau dingin sebagai cara mengatasi batuk pada bayi.
Air putih dengan suhu suam-suam kuku sudah tepat untuk meredakan batuknya.
5. Sayur
Selain puree buah-buahan, Moms juga bisa memberikan puree sayur sebagai obat batuk alami dalam cara mengatasi batuk pada bayi
Sama halnya dengan buah-buahan, sayuran mengandung banyak sekali vitamin dan mineral penting yang berfungsi untuk mendorong sistem kekebalan tubuh bayi.
Bayi di atas 6 bulan yang sudah dikenalkan dengan makanan padat bisa diberikan puree sayur brokoli, bayam, atau wortel yang kaya antioksidan sebagai cara mengatasi batuk pada bayi yang alami.
6. Menggunakan Humidifier
Situs kesehatan Healthline menyarankan beberapa cara mengatasi batuk pada bayi di bawah 1 tahun, terutama batuk kering, dengan terapi uap atau menggunakan humidifier.
Untuk terapi uap, Moms bisa menyalakan shower hangat di kamar mandi dan tutup pintu, ini memungkinkan uap hangat untuk memenuhi ruangan.
Lalu, ajak Si Kecil untuk berada di dalam ruangan tersebut selama sekitar 20 menit agar ia bisa menghirup uap hangat yang ada di dalamnya.
Sementara, pada penggunaan pelembap udara (humidifier) sebagai cara mengatasi batuk pada bayi, bisa digunakan jika udara di rumah cenderung kering.
Alat ini bisa mengeringkan saluran udara bayi. Moms dapat mencoba menggunakan pelembap udara untuk membantu Si Kecil mendapatkan udara yang lebih lembap dan meringankan batuknya.
Baca Juga: Ini Perbedaan Batuk Alergi dan Batuk Flu pada Balita
7. Gunakan Madu
Cara mengatasi batuk pada bayi, Moms bisa gunakan madu.
Madu adalah pemanis alami yang dapat membantu meredakan sakit tenggorokan.
Mengutip jurnal Honey: Its Medicinal Property and Antibacterial Activity, Madu juga memiliki sifat antibakteri dan dapat membantu melawan infeksi.
Madu tidak aman untuk anak di bawah satu tahun karena ada risiko botulisme.
Untuk balita di atas satu tahun, Moms dapat memberikan satu sendok madu sesering yang Moms suka, tetapi perhatikan asupan gula yang menyertainya.
Moms juga bisa mencoba mencampurkan madu ke dalam air hangat untuk memudahkan anak dalam mengonsumsi madu. Ini memiliki manfaat tambahan untuk membantu menghidrasi anak juga.
8. Tinggikan Kepala Anak saat Tidur
Meninggikan kepala Si Kecil saat tidur juga bisa menjadi satu cara mengatasi batuk pada bayi.
Bayi di bawah satu setengah tahun tidak boleh tidur dengan bantal apa pun.
Membuat bayi Moms yang lebih besar tertidur dengan kepala di atas satu atau lebih bantal bisa jadi sulit, terutama jika anak Moms cenderung banyak bergerak saat mereka tidur.
Pilihan selain menggunakan bantal di boks atau tempat tidur untuk mengangkat kepala bayi Moms, adalah mencoba mengangkat salah satu ujung kasur.
Moms dapat melakukannya dengan meletakkan handuk yang digulung di bawah kasur di ujung tempat kepala anak bersandar.
Namun, Moms harus bertanya kepada dokter anak sebelum mencoba ini.
9. Perhatikan Suhu Ruangan
Suhu ruangan yang tepat adalah salah satu faktor penting dalam cara mengatasi batuk pada bayi secara alami.
Pastikan suhu ruangan di kamar bayi berada dalam rentang yang nyaman, biasanya antara 20°C hingga 22°C.
Suhu yang terlalu dingin bisa membuat saluran pernapasan bayi menjadi kaku, sementara suhu yang terlalu panas bisa membuat mereka merasa tidak nyaman dan bahkan berkeringat berlebihan.
Meskipun penting untuk menjaga suhu ruangan tetap hangat, hindari memanaskan ruangan secara berlebihan.
Pemanasan berlebihan dapat membuat udara menjadi terlalu kering, yang dapat memperparah iritasi pada saluran pernapasan bayi.
Jangan lupa pilih pakaian yang sesuai dengan suhu ruangan.
Hindari overdressing atau memberi pakaian terlalu tebal kepada bayi, karena hal ini dapat membuat mereka kepanasan dan berkeringat berlebihan.
Sentuh kulit Si Kecil secara berkala untuk memeriksa suhu tubuhnya.
Jika tubuh bayi terasa terlalu panas atau terlalu dingin, sesuaikan lapisan pakaian atau suhu ruangan sesuai kebutuhan.
Penggunaan Obat untuk Cara Mengatasi Batuk pada Bayi
Moms mungkin bertanya-tanya tentang pemberian obat batuk sebagai cara mengatasi batuk pada bayi.
Tetapi, menurut jurnal dari Kids Health the Nemours Foundation, Moms penting mencari tahu apakah hal tersebut benar-benar dibutuhkan Si Kecil sebelum memberikan obat.
Bila Moms telah mencoba cara di atas tapi batuk pada bayi tidak kunjung hilang, Moms harus segera memberikan obat, tentunya dengan memeriksakan Si Kecil terlebih dahulu ke dokter.
“Banyak obat yang dijual bebas mengandung dekongestan dan antihistamin. Dekongestan dikaitkan dengan aritmia jantung dan antihistamin memiliki peningkatan risiko kantuk dan depresi pernapasan,” kata dokter anak Annette Cameron, MD., seperti dikutip dari Yale Medicine.
“Jika obat-obatan itu tidak diberikan dengan dosis sesuai berat atau pada interval yang tepat, bisa berbahaya,” lanjutnya.
Alasan mengapa Moms tidak boleh mengatasi batuk pada bayi dengan obat adalah karena beberapa obat di pasaran tidak mengatasi penyebab batuk yang sesungguhnya.
Padahal batuk kering bisa saja disebabkan oleh asma, alergi, radang paru-paru atau bahkan mainan kecil yang tersangkut di saluran pernapasan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.