Merasa Mual saat Sedang Panik, Kenapa ya?
Merasa mual saat sedang panik bisa menandakan Moms mengalami gangguan dengan kondisi kesehatan mental khususnya. Bisa jadi Moms mengalami serangan panik ketika merasa mual saat sedang panik.
Jika Moms pernah mengalami serangan panik (panic attack), Moms tahu itu bisa menjadi pengalaman yang menakutkan dan melelahkan.
Mengutip dari Psycom.net, gangguan serangan panik adalah diagnosis yang diberikan kepada orang-orang yang mengalami serangan panik berulang yang tak terduga. Artinya, serangan itu muncul secara tiba-tiba.
Dokter Umum RS Pondok Indah-Bintaro Jaya, dr Vita Alfia Shafadilla, mengatakan bahwa kondisi mual saat sedang panik karena serangan panik ini terjadi akibat respon tubuh yang disebut fight or flight yang merupakan respon terhadap suatu keadaan stres.
"Fight or flight response ini mempengaruhi berbagai sistem, yang salah satunya adalah sistem pencernaan, sehingga menyebabkan keluhan seperti nyeri perut, perut kembung, mual, hingga muntah," jelasnya.
Baca Juga: Waduh, Ini 5 Zodiak yang Gampang Panik Hingga Terkena Stres!
Gejala Serangan Panik
Merasa mual saat sedang panik bisa jadi merupakan gejala serangan panik lho Moms. Berdasarkan kriteria gangguan panik DSM-5, gejala serangan panik terdiri dari dua jenis, yaitu fisik dan psikologis. Berikut gejala serangan panik yang bisa terjadi:
Fisik:
- Palpitasi, jantung berdebar, atau detak jantung yang dipercepat
- Berkeringat
- Gemetar
- Sesak napas
- Perasaan tersedak
- Nyeri dada atau ketidaknyamanan
- Merasa pusing, tidak stabil, atau pingsan
- Menggigil atau sensasi panas
- Sensasi mati rasa atau kesemutan
Psikologis:
- Takut atau kehilangan kendali atau "menjadi gila"
- Takut akan kematian
- Perasaan terlepas dari diri sendiri atau lingkungan, atau mengamati diri sendiri dari luar tubuh
Untuk menerima diagnosis jika seseorang mengalami serangan panik, serangannya harus terjadi secara tiba-tiba dan mengalami sebanyak empat atau lebih gejala di atas.
Baca Juga: 6 Manfaat Mendengarkan Musik untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Berapa Lama Serangan Panik Bertahan?
Meskipun durasi bervariasi antara individu, tetapi biasanya serangan panik mencapai puncaknya dalam waktu 10 menit atau kurang dan kemudian gejala mulai mereda.
Serangan panik jarang berlangsung selama lebih dari satu jam. Paling lama, serangan panik berlangsung sekitar 20 hingga 30 menit.
Jika mual saat sedang panik yang berhubungan dengan kecemasan dan serangan panik ini mengganggu kualitas hidup dan tidak bisa mengatasinya sendiri, disarankan berkonsultasi ke dokter.
Jika bukan disebabkan oleh kondisi medis, mintalah rujukan ke profesional kesehatan mental.
Cara Mengatasi Serangan Panik
Dr Vita menjelaskan, jika Moms mengalami serangan panik, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai langkah pertama untuk menanganinya.
"Hal pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi serangan panik, adalah menyadari apa yang sedang terjadi, dan mulai mengatur pernapasan menjadi lebih lambat dan dalam," terangnya.
Ia menambahkan, Moms dapat pula melakukan teknik relaksasi untuk mengurangi rasa takut. Apabila serangan panik terjadi secara berkelanjutan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis kesehatan jiwa.
Ada juga beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk mengurangi keparahan gejala serangan panik dan bisa mengalihkan pikiran.
Baca Juga: Dampak Buruk Psikologis Anak Akibat Pertengkaran Orang Tua
1. Buat Rencana
Memiliki sebuah rencana di tempat adalah hal yang paling penting dilakukan. Memiliki sebuah rencana bisa digunakan sebagai instruksi untuk diri sendiri ketika merasakan serangan panik.
Misalnya dengan duduk, menelepon teman atau anggota keluarga, hal ini dapat membantu mengalihkan perhatian dari gejala-gejala serangan panik dan membantu untuk tetap tenang.
2. Berlatih Pernapasan Dalam
Sesak nafas adalah gejala umum dari serangan panik yang dapat membuat diri tidak terkendali. Akui bahwa sesak napas adalah gejala serangan panik dan ini hanya berlangsung sementara.
Kemudian mulai dengan mengambil napas dalam-dalam selama total empat detik, tahan selama satu detik, dan lepaskan selama total empat detik. Ulangi pola ini sampai pernapasan menjadi terkendali dan stabil.
3. Gunakan Teknik Relaksasi Otot
Di tengah-tengah serangan panik, tidak dapat dihindari bahwa Moms akan merasa seperti kehilangan kendali atas tubuh sendiri, tetapi teknik relaksasi otot memungkinkan untuk mendapatkan kembali kontrol tersebut.
Relaksasi otot progresif (PMR) adalah teknik sederhana tetapi efektif untuk gangguan panik dan kecemasan.
Mulailah dengan mengepalkan tangan, dan pegang erat-erat sampai hitungan ke-10. Setelah mencapai hitungan 10, lepaskan tangan dan biarkan tangan rileks sepenuhnya.
4. Ulangi "Mantra"
Awalnya mungkin merasa sedikit canggung saat melakukan hal ini, tetapi mengulangi mantra atau afirmasi positif untuk diri sendiri selama serangan panik dapat berfungsi sebagai mekanisme koping.
Coba ulangi sesuatu yang sederhana seperti “Ini hanya sementara. Aku akan baik-baik saja" atau "Aku tidak akan mati. Aku hanya perlu bernapas.”
5. Temukan Objek dan Fokus
Pilih objek yang bisa dilihat di suatu tempat di depan dan catat semua yang bisa diperhatikan tentang objek itu, misalnya mulai dari warna dan ukurannya, hingga polanya jika ada.
Moms dapat melakukan ini di dalam kepala atau berbicara dengan keras kepada diri sendiri atau teman.
Nah, ternyata merasa mual saat sedang panik memang bisa jadi tanda Moms mengalami serangan panik. Terlebih Moms mengalami gejala-gejala di atas. Segera lakukan penanganan ya Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.