Efektifkah Diet Rendah Karbohidrat untuk Turunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya
Ketika kita sudah kelebihan berat badan, salah satu upaya untuk membuat berat badan kembali ke semula adalah dengan diet.
Salah satu jenis diet yang dipercaya ampuh untuk turunkan berat badan secara signifikan adalah diet rendah karbohidrat.
Dengan mengurangi asupan karbohidrat, dipercaya tubuh akan membakar lemak yang ada untuk menjadi energi.
Namun, efektifkah diet rendah karbohidrat untuk menurunkan berat badan?
Baca Juga: 5 Seleb Hollywood ini Berbagi Rahasia Diet Mereka
Diet Rendah Karbohidrat dan Pengaruhnya untuk Berat Badan
Diet rendah karbohidrat adalah salah satu cara untuk menurunkan berat badan dengan membatasi karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh dan menekankan makanan tinggi protein dan lemak.
Ada banyak jenis diet rendah karbohidrat. Setiap diet memiliki batasan yang bervariasi pada jenis dan jumlah karbohidrat yang dapat kita makan.
Namun, diet yang satu ini ternyata kurang efektif untuk menurunkan berat badan.
Kris Gunnars, BSc, seorang peneliti nutrisi mengungkapkan beberapa alasan mengapa diet rendah karbohidrat kurang efektif untuk menurunkan berat badan.
Salah satu alasannya adalah seringnya “cheating” dalam melakukan diet rendah karbohidrat.
“Bagi orang yang mampu mengendalikan diri, melakukan hal curang – memakan makanan lain di luar menu diet – mungkin akan baik-baik saja.
Berbeda dengan orang yang rentan terhadap kecanduan makanan. Sekali berbuat curang, ini bisa sebabkan ketagihan dan itu bisa dengan mudah merusak kemajuan Anda,” ujar Kris.
Kebanyakan orang dapat menurunkan berat badan jika mereka membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi dan meningkatkan tingkat aktivitas fisik.
Untuk menurunkan 1 hingga 1,5 pon (0,5 hingga 0,7 kilogram) seminggu, kita perlu mengurangi kalori harian kita hingga 500 hingga 750 kalori.
Baca Juga: Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet? Pakai Timbangan Saja!
Diet Rendah Karbohidrat bisa Sebabkan Kematian Dini
Diet rendah karbohidrat juga memiliki bahayanya sendiri. Bahkan, Perhimpunan Kardiologi Eropa menyebutkan bahwa risiko kematian meningkat karena penyakit jantung, stroke, dan kanker dari diet rendah karbohidrat.
"Diet rendah karbohidrat mungkin berguna dalam jangka pendek untuk menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kontrol [gula] darah," kata Dr. Maciej Banach, dari Universitas Kedokteran Lodz, di Polandia.
"Tetapi, penelitian kami menunjukkan bahwa dalam jangka panjang mereka dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dari sebab apa pun," tambah Maciej.
"Jika Anda ingin melindungi kesehatan Anda dan ingin mencegah terjadinya penyakit dalam tubuh, saran terbaik adalah menghindari pola makan yang ekstrem dan fokus pada keseimbangan yang baik dari sumber makanan nabati dan hewani," tutup Connie Diekman, ahli nutrisi di Universitas Washington, St. Louis.
Baca Juga: Yuk Coba Diet Berdasarkan Golongan Darah
(SA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.