Simak 11 Penyebab Bayi Demam di Kepala, Bisa Cuaca Panas!
Moms mungkin bingung saat mendapati bayi demam di kepala, tetapi tubuhnya dingin.
Kondisi ini sering kali tidak terdeteksi sebagai demam dengan termometer. Demam sendiri adalah respons tubuh terhadap infeksi.
Namun, apa yang menyebabkan kepala bayi panas tanpa demam? Berikut beberapa penyebab yang perlu Moms ketahui.
Penyebab Bayi Demam di Kepala
Bayi yang demam di kepala tetapi tubuhnya dingin sering dialami beberapa ibu.
Menurut Seattle Children's, demam pada bayi terdeteksi di kepala, rektum, atau telinga saat suhu mencapai 38°C atau lebih.
Namun, suhu telinga mungkin tidak akurat untuk bayi di bawah 6 bulan.
Apa yang menyebabkan kepala bayi panas tapi tubuhnya dingin? Berikut penjelasannya.
1. Memakai Topi saat Tidur atau di Dalam Ruangan
Dr. Harvey Karp, penasihat kesehatan anak dan anggota American Academy of Pediatrics, mengungkapkan pemakaian topi saat tidur bisa menjadi penyebab bayi demam di kepala
Sebab, bayi melepaskan panas melalui kepala mereka.
Jadi, bayi bisa kepanasan jika memakai topi saat sedang tidur atau berada di dalam ruangan.
Topi dipakaikan saat lahir untuk menjaga suhu bayi, tapi tidak dianjurkan saat bayi lebih tua.
Selain bisa menyebabkan kepala panas, topi juga berisiko menutupi wajah bayi, meningkatkan risiko SIDS.
Baca Juga: Apakah Bayi Demam Boleh Mandi? Simak Saran Ahli di Sini!
2. Memakai Pakaian Tebal atau Berlapis
Bayi demam di kepala namun tubuh dingin, juga bisa terjadi karena Moms memakaikan pakaian yang tebal, misalnya seperti jaket, baju berbahan wol, atau sejenisnya.
Cobalah mengganti pakaian bayi dengan satu atau dua lapis katun yang lembut. Saat cuaca panas, biarkan bayi bermain tanpa baju.
3. Tumbuh Gigi atau Teething
Bayi demam di kepala juga bisa jadi tanda tumbuh gigi, lho Moms.
Dilansir dari Journal of The American Academy of Pediatrics, jika bayi sedang tumbuh gigi, kepalanya mungkin akan terasa lebih hangat dari biasanya.
Namun biasanya tidak menyebabkan demam tinggi (38°C atau lebih). Jika demam tinggi terjadi, sebaiknya periksa penyebab lain.
Parasetamol, gel tumbuh gigi, dan teether dapat membantu meredakan gejala.
Baca Juga: 6 Pertolongan Pertama Kejang Demam pada Anak, Catat!
4. Masalah pada Termometer
Kadang, kepala bayi terasa panas meski termometer menunjukkan suhu normal, bisa jadi karena masalah pada alat yang Moms gunakan.
Bisa jadi karena Moms salah menggunakan termometer atau termometer yang Moms gunakan sudah rusak.
Cobalah untuk memeriksa ulang suhu tubuh Si Kecil menggunakan termometer yang lain.
Saat ini termometer sudah beraneka macam, ada untuk di jidat, ketiak, telinga dan rektum.
5. Perubahan Suhu Tubuh yang Normal pada Bayi
Penting untuk dicatat bahwa setiap bayi berbeda, dan gejala seperti demam dalam beberapa kasus sebenarnya bukan demam.
Bayi demam di kepala biasanya terjadi juga sebagai bagian dari perkembangan sistem termoregulasi bayi.
Namun, Moms harus selalu memastikannya dengan memeriksa suhunya dan memperhatikan gejala-gejala yang ditunjukkannya.
Jika Moms merasa ada sesuatu yang salah, segera bawa Si Kecil ke dokter anak untuk diperiksa.
6. Mandi Air Hangat
Ketika bayi demam di kepala tetapi suhu tubuhnya terasa normal, mungkin saja karena Si Kecil habis dimandikan air hangat.
Air hangat dapat memengaruhi suhu tubuh dalam beberapa saat.
Menurut Mayo Clinic, suhu air yang pas untuk Si Kecil adalah sekitar 38 derajat Celsius.
Suhu yang terlalu dingin ataupun terlalu panas juga tak bagus untuk kesehatan bayi.
Baca Juga: 7 Penyebab Anak Mendadak Demam Tinggi, Waspada Moms!
7. Menangis Tanpa Henti
Bayi yang terlalu banyak menangis menyebabkan suhu tubuhnya naik.
Menangis berlebihan juga bisa menyebabkan wajah kemerahan dan bayi demam di kepala.
Cari tahu apakah penyebab sering menangis. Apakah karena ingin menyusu atau ada yang salah pada tubuhnya?
Bayi sering menangis harus diperiksa oleh dokter anak, ya.
Meskipun bukan demam, namun ini bisa menjadi sesuatu yang mengganggu bayi.
8. Keseringan Berbaring
Keseringan berbaring dengan posisi yang sama sepanjang waktu mungkin mempengaruhi aliran darah dan bisa membuat kepala bayi terasa hangat.
Tangannya mungkin terasa dingin tetapi kepala bayi panas.
Idealnya bayi harus tidur telentang untuk mencegah SIDS (sindrom kematian bayi mendadak) dan berada di kamar yang dengan ventilasi yang baik.
Namun pada siang hari, cobalah untuk mengeluarkan bayi dari boks dan ajak ia bermain.
9. Cuaca Panas
Indonesia berada di daerah beriklim tropis, cerah, dan lembab.
Cuaca memegang peranan penting dan bisa menjadi penyebab bayi demam di kepala.
Suhu tubuh akan naik jika terjadi gelombang panas atmosfer di sekitar kita. Terkadang juga bisa menyebabkan ruam panas pada bayi.
Jika Si Kecil terlalu banyak di bawah sinar matahari atau berada di luar ruangan, ini dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh.
Usahakan agar bayi tetap sejuk dan tidak terpapar sinar matahari langsung atau cuaca panas.
10. Terlalu Bersemangat
Bayi yang bersemangat dan bahagia, seperti saat cekikikan atau tersenyum, bisa menyebabkan kepala terasa panas.
Ini terjadi karena peningkatan aliran darah dan metabolisme selama kegembiraan, mirip dengan efek berolahraga.
Cobalah menenangkan bayi dengan berbicara, menggendong, atau menyanyikan lagu hingga ia tenang.
11. Reaksi Imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu penyebab Si Kecil demam, termasuk bayi demam di kepala.
Setelah imunisasi tertentu, bayi mungkin mengalami demam sebagai reaksi imun tubuh terhadap vaksin.
Baca Juga: Anak Demam Tidur Terus, Wajar atau Bahaya? Cek di Sini!
Bagaimana Merawat Bayi yang Mengalami Demam
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar orang tua fokus membuat bayi nyaman saat demam, bukan hanya menurunkan suhunya.
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
- Tetap Hidrasi: Pastikan bayi cukup minum untuk mencegah dehidrasi, seperti susu atau air untuk bayi yang lebih besar.
- Pantau Dehidrasi: Perhatikan tanda-tanda seperti jarang buang air kecil, mata cekung, bibir kering, atau kulit pucat.
- Obat Penurun Demam: Berikan obat sesuai petunjuk dokter, berdasarkan berat bayi. Konsultasikan selalu dengan dokter sebelum memberikan obat baru.
- Cegah Penyebaran Infeksi: Hindari membawa bayi sakit ke tempat umum untuk mencegah penyebaran infeksi.
Waktu untuk Berkonsultasi dengan Dokter
Hubungi dokter atau cari perawatan medis jika bayi mengalami demam dan salah satu dari berikut ini:
- Bayi merasa sangat tidak nyaman, lemah, atau sangat sakit.
- Demam berlangsung lebih dari 24 jam pada bayi yang berusia kurang dari 2 tahun tanpa gejala lain.
- Suhu tubuh bayi naik di atas 40°C.
- Bayi tetap sakit meskipun sudah diberi obat penurun demam.
- Bayi sedang minum antibiotik tetapi tidak terlihat membaik dalam satu atau dua hari.
- Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, termasuk bibir kering atau lembut tengkorak yang cekung.
- Bayi memiliki sistem kekebalan yang lemah karena alasan tertentu.
- Bayi berusia kurang dari 3 bulan.
Itulah penjelasan tentang bayi demam di kepala. Apakah Moms pernah mengalami ini? Sharing di kolom komentar, ya!
- https://pediatrics.aappublications.org/content/105/4/747.short#:~:text=Although%20many%20symptoms%20were%20associated,Conclusions.
- https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/fever-how-to-take-a-temperature-0-12-months/
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20044438
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.