27 Juli 2020

4 Hal yang Menjadi Penyebab Moms Muntah Air

Moms bisa jadi belum makan sebelum terjadinya muntah

Muntah adalah sesuatu yang memang tidak menyenangkan. Namun, terjadinya muntah bisa menandakan bahwa Moms mungkin memiliki kondisi kesehatan tertentu. Salah satunya muntah air.

Tetapi, bila muntah cukup sering terjadi, penting untuk menentukan mengapa dan mengendalikannya.

"Muntah adalah refleks yang memungkinkan tubuh membuang racun yang tertelan. Muntah dapat membuat orang mengalami dehidrasi parah, yang dapat menyebabkan komplikasi serius," kata dokter obat keluarga Matthew Goldman, MD, mengutip Cleveland Clinic.

Lalu, apa yang menjadi faktor penyebab Moms muntah air? Baca lebih lanjut untuk mengetahui penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Muntah pada Anak Balita dengan Cepat

Penyebab Muntah Air

Mengutip Buoy Health, muntah bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti infeksi perut, keracunan makanan, gangguan pencernaan, kehamilan, atau gejala kemoterapi.

Gejala muntah air biasanya ditandai dengan:

  • Muntah sangat banyak sehingga perut mengeluarkan semua makanan, cairan, dan empedu
  • Telah minum banyak air
  • Belum makan sama sekali sebelum muntah

Jika Moms mengalami muntah air, kondisi ini mungkin merupakan hasil dari hal-hal berikut ini:

1. Flu Perut (Gastroenteritis)

muntah air-gastroenteritis
Foto: muntah air-gastroenteritis (https://www.pregnancyinfo.ca/your-pregnancy/healthy-pregnancy/nausea-and-vomiting/)

Foto: Orami Photo Stock

Mengutip Mayo Clinic, gastroenteritis virus adalah infeksi usus yang ditandai oleh diare berair, kram perut, mual atau muntah, dan kadang-kadang demam.

Ketika seseorang menderita kondisi gastroenteritis karena virus, maka dapat muntah setelah makan atau kehilangan nafsu makan untuk waktu yang singkat.

Penyebab Gastroenteritis Virus

Penyakit yang juga sering disebut flu perut ini biasanya terjadi melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau dengan menelan makanan atau air yang terkontaminasi.

Jika daya tahan tubuh Moms sehat, Moms akan pulih tanpa komplikasi. Tetapi untuk bayi, orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, gastroenteritis virus dapat mematikan.

Dalam kebanyakan kasus, gastroenteritis ini bisa diobati dengan mengganti cairan dan elektrolit yang hilang untuk mencegah tubuh dehidrasi, menurut U.S. Department of Health and Human Services.

Baca Juga: Mengenal Gastroenteritis pada Anak, Penyakit Diare Akut yang Berbahaya

2. Morning Sickness

muntah air-morning sickness
Foto: muntah air-morning sickness

Foto: Orami Photo Stock

Mual dan muntah di masa kehamilan, atau morning sickness bisa menjadi penyebab muntah air. Meski penyebab pastinya tak jelas, tetapi banyak bukti menunjukkan hal ini disebabkan oleh perubahan kadar hormon yang cepat.

Dikutip dari Statpearls, mual dan muntah sering terjadi selama kehamilan, terutama selama trimester pertama, meskipun beberapa wanita mungkin mengalami gejala-gejala ini selama kehamilan mereka.

Namun, bisa juga karena mual pagi hari dengan makanan yang kita makan saat itu.

Penelitian dalam jurnal Maternal & Child Nutrition pada 2.270 wanita hamil menunjukkan bahwa di antara wanita dengan mual dan muntah sedang atau berat, masing-masing 42% dan 70% melaporkan penurunan tingkat asupan makanan pada awal kehamilan.

Sementara itu, menurut jurnal Gastroenterology Clinics of North America, mual dan muntah dialami sekitar 70-80% wanita hamil. Meskipun biasanya intens pada trimester pertama, tetapi sebagian kecil wanita mengalami morning sickness hingga persalinan.

Mengutip e-Medicine Health, fluktuasi hormon ini dapat menyebabkan perubahan kontraksi otot dan pola relaksasi lambung dan usus, sehingga menyebabkan mual dan muntah.

Hormon yang tampaknya paling berkaitan dengan morning sickness ini termasuk hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (hCG), estrogen, dan progesteron.

3. Keracunan Makanan

muntah air-keracunan makanan
Foto: muntah air-keracunan makanan

Foto: Orami Photo Stock

Keracunan makanan terjadi ketika makan atau minum sesuatu yang mengandung kuman berbahaya seperti bakteri, virus, atau parasit yang dapat menghasilkan racun dalam makanan.

Dampaknya, akan menyebabkan beberapa kondisi, salah satunya muntah air.

Gejala Keracunan Makanan

Mengutip Family Doctor, gejala keracunan makanan dapat dimulai beberapa jam atau beberapa hari setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala mungkin termasuk:

  • Sakit perut
  • Diare
  • Demam
  • Kehilangan selera makan
  • Mual dan muntah
  • Kelemahan dan kelelahan

Sebagian besar kasus keracunan makanan ringan bisa hilang dalam beberapa hari. Namun, kondisi ini dapat menyebabkan tubuh Moms kehilangan banyak cairan atau dehidrasi.

Karena itu, cegah dehidrasi dengan mengonsumsi banyak cairan dan elektrolit. Moms juga harus menghindari makanan padat dan produk susu sampai muntah dan diare telah reda.

Baca Juga: 8 Bakteri Penyebab Keracunan Makanan pada Balita, Waspada!

4. Sindrom Muntah Siklik

muntah air-siklus muntah.jpg
Foto: muntah air-siklus muntah.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: babycentre.co.uk

Sindrom muntah siklik adalah kelainan yang menyebabkan mual, muntah, dan kelelahan (lesu) yang berulang. Kondisi ini paling sering terjadi pada anak kecil, tetapi dapat menyerang orang-orang dari segala usia pula.

Melansir National Institutes of Health, terjadinya mual, muntah, dan lesu ini bisa berlangsung dari satu jam hingga 10 hari. Dampaknya, bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan atau dehidrasi.

Sindrom muntah siklik sering dianggap sebagai varian dari migrain, yang merupakan sakit kepala parah yang sering dikaitkan dengan nyeri, mual, muntah, dan sensitivitas ekstrim terhadap cahaya dan suara.

Sindrom muntah siklik kemungkinan sama atau terkait erat dengan suatu kondisi yang disebut migrain perut, yang ditandai dengan serangan nyeri perut dan kram. Serangan mual, muntah, atau sakit perut pada masa kanak-kanak bisa berkembang menjadi sakit kepala migrain ketika orang yang terkena menjadi semakin tua.

Banyak orang dengan sindrom muntah siklik atau migrain perut memiliki riwayat keluarga dengan migrain.

Gejala Sindrom Muntah Siklik

Gejala tambahan dapat termasuk hal-hal berikut ini:

  • Kulit pucat yang tidak biasa
  • Sakit perut
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Peningkatan kepekaan terhadap cahaya (fotofobia) atau suara (fonofobia)

Baca Juga: 4 Penyebab Muntah pada Anak yang Harus Moms Ketahui

Obat Sindrom Muntah Siklik

Tidak ada obat khusus untuk sindrom muntah siklik, meskipun banyak anak tidak lagi mengalami episode muntah saat mereka mencapai usia dewasa. Namun, dokter bisa memberikan resep obat-obat berikut ini:

  • Obat anti mual
  • Obat pereda nyeri
  • Obat menekan asam lambung
  • Antidepresan
  • Obat anti-kejang

Itu dia Moms, beberapa penyebab muntah air yang bisa terjadi. Jika memiliki kondisi yang dirasa parah, bisa langsung berkonsultasi ke dokter, ya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.