30 Mei 2020

6 Komplikasi Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Tak cuma stroke, darah tinggi bisa sebabkan kompikasi pada tubuh.

Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.

Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah meningkat ke tingkat yang tidak sehat.

Arteri yang sempit meningkatkan resistensi. Semakin sempit arteri, semakin tinggi tekanan darah kita.

Bahaya Darah Tinggi

Dalam jangka panjang, peningkatan tekanan dapat menyebabkan masalah kesehatan, bahkan, bisa menyebabkan kematian.

Centers for Disease Control and Prevention menjelaskan bahwa makin tinggi tekanan darah, risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke pun makin tinggi.

Hipertensi biasanya berkembang selama beberapa tahun, namun tanpa gejala yang terlihat.

Baca Juga: Pengaruh Hipertensi ke Janin, Ini 5 Faktanya

Tanpa gejala sekalipun, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh dan organ darah, terutama otak, jantung, mata, dan ginjal.

Berikut ini adalah komplikasi yang dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

1. Aneurisma Otak

Efek Negatif Darah Tinggi - 1.jpg
Foto: Efek Negatif Darah Tinggi - 1.jpg (shutterstock)

Foto: shutterstock.com

Bahaya dari darah tinggi yang pertama adalah aneurisma otak. Kondisi ini merupakan pembesaran atau penonjolan pembuluh darah di otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah.

Aneurisma dapat berpotensi pecah dan menyebabkan perdarahan internal yang mengancam jiwa.

Aneurisma dapat terbentuk di arteri mana pun, tetapi mereka adalah yang paling umum di arteri terbesar tubuh, yakni aorta.

2. Penyakit Arteri Koroner

Efek Negatif Darah Tinggi - 2.jpg
Foto: Efek Negatif Darah Tinggi - 2.jpg (shutterstock)

Foto: shutterstock.com

Arteri yang menyempit dan rusak karena tekanan darah tinggi memiliki kesulitan memasok darah ke jantung.

Ketika darah tidak dapat mengalir dengan bebas ke jantung, Moms dapat mengalami nyeri dada atau angina, irama jantung yang tidak teratur, bahkan serangan jantung.

3. Transient Ischemic Attack (TIA)

Efek Negatif Darah Tinggi - 3.jpg
Foto: Efek Negatif Darah Tinggi - 3.jpg (shutterstock.com)

Foto: shutterstock.com

Dilansir dari Mayo Clinic, serangan iskemik transien merupakan gangguan sementara pasokan darah ke otak.

Arteri yang mengeras atau gumpalan darah yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi dapat menyebabkan hal tersebut.

Ini bahkan bisa menjadi tanda bahwa Moms berisiko terkena stroke.

Baca Juga: 5 Gejala Tekanan Darah Tinggi pada Anak

4. Kerusakan pada Ginjal

Efek Negatif Darah Tinggi - 4a.jpg
Foto: Efek Negatif Darah Tinggi - 4a.jpg (shutterstock)

Foto: shutterstock.com

Kerusakan pada ginjal juga dapat menjadi salah satu komplikasi darah tinggi.

Ginjal menyaring kelebihan cairan dan limbah dari darah. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan ginjal rusak.

Ya, salah satunya adalah terjadinya gagal ginjal. Pembuluh darah yang rusak membuat ginjal tak efektif menyaring limbah dari darah.

Dampaknya, tingkat cairan dan limbah yang berbahaya di tubuh menjadi menumpuk.

5. Kerusakan Mata

Efek Negatif Darah Tinggi - 5.jpg
Foto: Efek Negatif Darah Tinggi - 5.jpg (shutterstock)

Foto: shutterstock.com

Hipertensi juga bisa menyebabkan kerusakan pada mata. Tekanan darah tinggi merusak pembuluh darah kecil dan halus yang memasok darah ke mata.

Hal ini bisa menyebabkan kerusakan retina, yakni bisa menyebabkan penglihatan kabur hingga membuat buta, adanya penumpukan cairan di bawah retina atau korodoipati yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan.

6. Disfungsi Seksual

Efek Negatif Darah Tinggi - 6.jpg
Foto: Efek Negatif Darah Tinggi - 6.jpg (shutterstock)

Foto: shutterstock.com

Ketidakmampuan untuk memiliki dan mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi) menjadi semakin umum pada pria ketika mereka mencapai usia 50 tahun.

Tetapi pria dengan tekanan darah tinggi bahkan lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi.

Itu karena tekanan darah tinggi aliran menghalangi darah mengalir ke penis.

Wanita juga bisa mengalami disfungsi seksual akibat tekanan darah tinggi.

Berkurangnya aliran darah ke vagina dapat menyebabkan penurunan hasrat atau gairah seksual, kekeringan pada vagina, atau kesulitan mencapai orgasme.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Darah Tinggi, Si 'Silent Killer' tanpa Gejala

Itu dia beberapa bahaya tekanan darah tinggi yang harus Moms waspadai. Lakukan check up rutin ke dokter dan terapkan gaya hidup sehat untuk memastikan tubuh tetap prima.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.