Benarkah Ada Makanan Penyebab Bintitan? Ini Penjelasannya!
Banyak yang mencari tahu mengenai makanan penyebab bintitan. Namun benarkah makanan penyebab bintitan itu ada?
Saat masih kecil, ketika mata kita bintitan, pernahkah Moms diceletuki, "Ayo, sehabis ngintip siapa?"
Padahal, mata bintitan tidak ada hubungannya sama sekali dengan intip mengintip.
Mata bintitan terjadi karena adanya infeksi pada kelenjar kelopak mata atau dalam istilah medis disebut pula dengan nama hordeolum atau stye.
Baca Juga: 7+ Manfaat Sinar Matahari untuk Kesehatan, Bisa Mencegah Rabun Jauh Lho!
Hordeolum adalah salah satu jenis infeksi kelenjar kelopak mata yang berbentuk benjolan merah mirip jerawat dan menimbulkan bengkak, rasa nyeri, dan tidak nyaman.
Hordeolum ada dua jenis, yakni hordeolum internal dan eksternal. Hordeolum internal terjadi di dalam garis bulu mata, sedangkan hordeolum eksternal terjadi di luar garis bulu mata.
Menurut dr. Jan McVey, dokter optometri dari Glendale, Arizona, mata bintitan bisa terlihat dari titik yang meradang di kelopak mata.
"Titik tersebut kemudian bisa mengembang seperti jerawat besar dan disertai rasa sakit dan iritasi.
Tapi, jangan pernah mendiganosis diri sendiri. Perhatikan gejala-gejala ini agar bisa diberitahu pada dokter mata Anda," jelas dr. McVey.
Sebenarnya, apa sih penyebab mata bintitan? Simak ulasannya di bawah ini!
Baca Juga: Sederet Cara Mudah Mengatasi Mata Panda
Penyebab Mata Bintitan
Mengutip dari Cleveland Clinic, infeksi penyebab mata bintitan umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.
Awalnya, ada sel kulit mati, kotoran, atau keringat yang menumpuk sehingga menyumbat kelenjar minyak pada kelopak mata.
Kemudian, penumpukan ini menghasilkan bakteri yang menyebabkan infeksi dan mata jadi bintitan.
Sementara itu American Academy of Ophthalmology menjelaskan, ada dua jenis mata bintitan atau hordeolum.
Yaitu hordeolum internal dan eksternal, pada hordeolum internal, penyumbatan terjadi pada kelenjar di lapisan dalam kelopak mata atau dikenal sebagai kelenjar meibom.
Penyebab mata bintitan lainnya adalah faktor stres dan perubahan hormonal.
Sebab, saat merasa lelah dan stres, tubuh menghasilkan zat-zat kimia dan hormon tertentu dalam jumlah berlebih hingga akhirnya menyebabkan mata bintitan.
Penyebab mata bintitan lainnya adalah blefaritis, yakni keadaan di mana kelopak mata meradang dan merupakan penyakit kronis yang cukup sulit diatasi.
Satu lagi, meskipun jarang, tetapi mata bintitan juga bisa disebabkan oleh kanker kulit yang sedang dialami penderita, lho.
Baca Juga: Kenali Kanker Kulit, Termasuk Tanda dan Gejalanya
Faktor Risiko yang Membuat Mata Jadi Bintitan
Tidak hanya karena infeksi bakteri, berikut ini juga jadi beberapa faktor yang bisa membuat mata Moms jadi bintitan.
- Malas menjaga kebersihan diri.
- Mengucek mata dengan keadaan tangan yang kotor.
- Alergi yang membuat mata gatal.
- Menggunakan lensa kontak tanpa mencuci tangan.
- Tidak membersihkan makeup saat hendak tidur.
- Menggunakan kosmetik yang sudah kedaluwarsa.
- Kondisi kulit, seperti rosacea dan dermatitis seboroik.
- Kondisi medis, seperti diabetes.
Baca Juga: 10 Manfaat Madu Kelulut, Bisa Mengatasi Diabetes hingga Meningkatkan Kesuburan!
Adakah Makanan Penyebab Bintitan?
Perlu diketahui, belum ada penelitian langsung yang menyatakan adanya makanan penyebab bintitan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bintitan sendiri disebabkan oleh bakteri yang berada di kelenjar minyak pada kelopak mata.
Lalu kenapa banyak orang menganggap makanan penyebab bintitan perlu diketahui?
Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Bintitan
Ternyata bukan makanan penyebab mata bintitan, namun ada beberapa makanan yang bisa memperparah kondisi mata tersebut.
Jadi, apa saja makanan yang perlu dihindari ketika mengalami bintitan? Ini dia!
1. Makanan Mengandung Protein Tinggi
Salah satu makanan yang bisa memperparah kondisi bintitan jadi, ada baiknya Moms perlu menghindari makanan tersebut agar bintitan cepat mengempis.
Meski demikian, masih belum ada penelitian yang secara langsung menyatakan hubungan konsumsi telur terhadap mata bintitan.
Kemungkinan lain yang bisa terjadi adalah Si Kecil memiliki alergi terhadap telur. Jadi alergi tersebut bisa memengaruhi kondisi tubuh termasuk mata.
Contoh makanan tinggi protein adalah:
- Telur
- Tahu
- Tempe
- Ikan kod
- Ikan tuna
- Susu
- Daging sapi
- Brokoli
- Kacang tanah
- Bayam
- Dada ayam
- Oat
Baca Juga: Ini 6 Manfaat Tempe untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Kolesterol
2. Makanan Makanan Berlemak
Mengonsumsi sesuatu yang berlemak juga disebut menjadi makanan penyebab bintitan. Namun benarkah hal itu?
Sama dengan telur, ternyata tidak ada penelitian langsung yang menyebutkan makanan berlemak bisa menyebabkan bintitan.
Namun, hal itu bisa terjadi jika orang yang mengonsumsi lemak memiliki reaksi alergi atau metabolisme lemak yang berlebihan.
Contoh makanan sumber lemak adalah:
- Ikan
- Keju
- Yogurt
- Telur
- Alpukat
- Biji-bijian
- Kacang-kacangan
- Cokelat hitam
- Minyak zaitun
Baca Juga: Simak Deretan Makanan yang Mengandung Lemak Baik dan Jahat, Jaga Pola Makan Tetap Sehat!
Tips Mencegah Mata Bintitan
Enggak mau, kan kalau mata sampai bintitan?
Nah, agar terhindari dari penyakit mata bintitan, berikut ini beberapa tips yang bisa diikuti dari Cleveland Clinic.
Cara mencegah mata bintitan adalah:
- Rajin mencuci tangan.
- Hindari mengucek mata.
- Wajib mencuci tangan sebelum menggunakan lensa kontak.
- Jangan menggunakan barang sekali pakai berulang kali.
- Selalu bersihkan makeup saat hendak mau tidur.
- Hindari menggunakan makeup kedaluwarsa.
Ternyata, banyak juga ya Moms penyebab mata bintitan.
Perlu diingat, mata bintitan adalah penyakit menular sehingga saat terinfeksi sebaiknya isolasi diri agar proses kesembuhan cepat dan tidak membuat teman-teman lain terjangkit.
Selain itu, belum ada penelitian langsung yang membahas mengenai makanan penyebab bintitan ya, Moms!
Penting untuk disadari, mata bintitan bisa diobati dan proses penyembuhannya pun tidak butuh waktu lama.
- https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-are-chalazia-styes
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17658-sty-stye?view=print
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.