Tendinitis, Kondisi saat Tendon Mengalami Peradangan dan Terasa Nyeri
Tendinitis adalah kondisi saat tendon (jaringan ikat antara otot dan tulang) mengalami peradangan.
Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh aktivitas berulang dalam waktu cukup lama. Kondisi ini biasanya terjadi di beberapa lokasi tubuh, seperti:
- Area siku
- Lutut
- Bahu
- Pinggul
- Tendon Achilles
- Pangkal ibu jari
Kenali penyebab dan cara mengatasinya, yuk Moms!
Gejala Tenditinitis
Foto: nyeri tendon (Orami Photo Stock)
Tendinitis biasanya ditandai dengan berbagai gejala, seperti:
- Nyeri yang tumpul, terutama saat menggerakkan anggota tubuh atau sendi yang terkena.
- Lembut saat disentuh.
- Pembengkakan ringan.
Sebagian gejala tendinitis akan hilang dengan sendirinya. Namun, konsultasikan ke dokter jika tak kunjung reda hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jenis Tendinitis
Foto: sakit kaki (Orami Photo Stock)
Melansir dari Medical News Today, ada beberapa jenis tendinitis, yaitu:
1. Tendinitis Achilles
Tendon Achilles berada di antara tumit dan otot betis. Tendinitis Achilles adalah cedera olahraga yang umum.
Ini juga dapat disebabkan oleh sepatu yang tidak pas atau tidak menopang kaki dengan benar.
Kondisi ini lebih mungkin terjadi pada pasien dengan rheumatoid arthritis.
2. Tendinitis Supraspinatus
Dengan tendinitis supraspinatus, tendon di sekitar bagian atas sendi bahu menjadi meradang, menyebabkan rasa sakit saat lengan digerakkan, terutama ke atas.
Beberapa pasien mungkin merasa nyeri untuk berbaring di bahu yang sakit di malam hari.
Jika tendon lain di area yang sama juga terpengaruh, pasien mungkin mengalami sindrom rotator cuff.
Baca Juga: Begini Cara Kerja dan Biaya Kateterisasi Jantung
3. Tendinitis Pergelangan Tangan
Kondisi ini dapat mengenai pemain bulu tangkis dan pekerja produksi, yang berulang kali menggunakan gerakan yang sama dengan pergelangan tangan mereka.
Tendinopati adalah jenis cedera lain yang memengaruhi tendon pergelangan tangan. Ini adalah kondisi degeneratif daripada peradangan.
Penyebab Tendinitis
Foto: olahraga squat (Orami Photo Stock)
Meski disebabkan oleh cedera yang tiba-tiba, kondisi ini biasanya terjadi akibat pengulangan gerakan tertentu dari waktu ke waktu.
Kebanyakan orang terkena tendinitis karena pekerjaan atau hobi yang melibatkan gerakan berulang yang memberi gerakan pada tendon.
Melansir dari Cleveland Clinic, berikut beberapa kegiatan yang kerap menyebabkan peradangan tendon, yaitu:
- Berkebun
- Pengerjaan kayu
- Menyekop
- Melukis
- Menyetrika
- Bermain tenis, golf, atau ski
Selain itu, beberapa hal lain yang juga bisa meningkatkan risikonya, yaitu:
- Postur tubuh yang buruk di tempat kerja atau di rumah.
- Penyakit yang melemahkan otot, seperti rheumatoid arthritis, asam urat, penyakit darah atau ginjal.
- Orang berusia 40 tahun ke atas.
Baca Juga: Sedang Tren, Seberapa Efektif Olahraga TRX untuk Menurunkan Berat Badan?
Cara Diagnosis Peradangan pada Tendon
Foto: nyeri di kaki (Orami Photo Stock)
Dokter biasanya akan bertanya seputar gejala yang dirasakan dan pemeriksaan fisik.
Saat dokter mencoba menggerakkan tendon dan suara berderit terdengar, ini terjadi karena selubung tendon menjadi lebih tebal dan meradang.
Jika ada nyeri saat 1 titik tertentu ditekan, ini bisa mengindikasikan adanya tendinitis.
Dokter juga akan melakukan X-ray untuk menunjukkan deposit kalsium di sekitar tendon yang dapat membantu memastikan diagnosis.
Tes pencitraan lain, seperti ultrasound atau MRI, dapat melihat pembengkakan selubung tendon.
Pengobatan Peradangan pada Tendon
Foto: kompres kaki (Orami Photo Stock)
Pengobatan dilakukan untuk mengurangi gejala dan keparahan hingga menyembuhkan.
Berikut beberapa pengobatan tendonitis yang biasanya dianjurkan:
1. Istirahat
Istirahat akan membantu menurunkan peradangan. Jika aktivitas olahraga atau mengetik menyebabkan tendinitis, kurangi intensitasnya.
Perban, belat, atau penyangga dapat membantu mengurangi gerakan.
2. Kompres Panas dan Dingin
Kompres es atau handuk hangat dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan di daerah yang terkena.
Menaruh es yang dibungkus handuk di area yang sakit dalam waktu 48 jam setelah cedera dapat mengurangi peradangan.
Moms bisa mengompresnya selama 10–15 menit, 1 atau 2 kali sehari.
Selain kompres dingin, Moms juga bisa mandi air hangat atau mengompres area yang nyeri dengan handuk panas.
3. Minum Obat Pereda Nyeri
Ibuprofen dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) biasanya dapat membantu atasi rasa nyeri pada tendon.
4. Suntikan Kortikosteroid
Suntikan ini bisa bantu meringankan gejala. Namun, suntikan berulang dapat melemahkan tendon dan meningkatkan risiko otot robek.
5. Terapi Fisik
Terapi fisik oleh fisioterapis dan memijat area yang terkena dapat memberikan kelegaan dan mempercepat proses penyembuhan.
Terapis biasanya akan merekomendasikan latihan khusus yang dirancang untuk meregangkan dan memperkuat tendon serta otot yang terkena.
Baca Juga: 7 Terapi Fisik untuk Mengatasi Perut Kembung pada Bayi
6. Terapi Gelombang Kejut
Jika tendinitis berlanjut dan ada endapan kalsium di sekitar tendon, terapi gelombang kejut ekstrakorporeal (ESWT) dapat membantu.
Gelombang kejut dilewatkan melalui kulit, memecah deposit kalsium. Deposit juga dapat diangkat melalui pembedahan.
Tanpa perawatan yang tepat, tendinitis dapat mengakibatkan ruptur tendon. Ini adalah kondisi yang lebih serius yang mungkin memerlukan pembedahan.
Cara Mencegah Tendinitis
Foto: pemanasan sebelum olahraga (Orami Photo Stock)
Untuk mencegah tendinitis, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Olahraga yang dirancang untuk memperkuat otot-otot di sekitar tendon bantu mencegah tendinitis berulang.
- Melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan setelah berolahraga.
- Menghindari gerakan berulang atau beristirahat di sela-selanya.
- Tidak berada dalam satu posisi tertentu terlalu lama, terlebih jika merasa tidak nyaman.
Itulah beragam info seputar tendinitis atau radang pada tendon. Semoga bermanfaat, ya Moms!
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10919-tendinitis#:~:text=Tendinitis%20is%20a%20condition%20where,Tendinitis%20is%20also%20called%20tendonitis.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tendinitis/symptoms-causes/syc-20378243
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/175596
- https://www.webmd.com/fitness-exercise/arthritis-tendinitis#1
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.