Mabuk Perjalanan, Ini Penyebab dan Faktor Risikonya
Melakukan perjalanan bersama keluarga, bisa menjadi menyenangkan tapi bisa juga tidak Moms. Khususnya bagi kita yang tergolong mudah mual saat berada di dalam kendaraan, baik saat di mobil, kapal maupun pesawat.
Nah, ternyata ada alasan ilmiah kenapa kita bisa mengalami mual saat melakukan perjalanan atau disebut mabuk perjalanan, sementara orang lain tidak.
Penyebab Mabuk Perjalanan
Menurut Dr. Timothy Hain, MD, seorang ahli saraf di Chicago Dizziness and Hearing di Northwestern University di Chicago, IL, mabuk perjalanan disebabkan oleh konflik antara indera yang bertanggung jawab untuk menyampaikan gerakan.
Saat mata, telinga bagian dalam, dan saraf sensorik di kulit semuanya mengirimkan sinyal berbeda ke otak, akan membuat kita merasa pusing atau bahkan lebih buruk.
"Ketika ada konflik antara satu atau lebih dari sinyal-sinyal ini, untuk waktu yang cukup, ini memicu mabuk perjalanan," kata Dr. Hain seperti dilansir dari thehealthy.com.
Penyebab mual saat melakukan perjalanan sebenarnya tidak pasti. Namun, menurut Thomas Stoffregen, seorang kinesiolog dari University of Minnesota, mual saat melakukan perjalanan adalah gejala ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan postur dan kontrol yang tepat dalam lingkungan yang bergerak.
"Kapal adalah contoh nyata. Ketika lantai bergulir dan bergerak di bawahmu, akan ada beberapa gerakan tubuh yang tidak berada di bawah kendalimu," katanya seperti dilansir dari vox.com.
Baca Juga: Pergi Berlibur? Ini Cara Mencegah Mabuk di Perjalanan
Stoffregen menuturkan, goyangan yang tidak terkendali itu mengarah ke mabuk perjalanan. Sebagai bukti, ia menunjuk studi yang dilakukan di kapal di laut, dengan menampilkan realitas virtual, simulator penerbangan, dan video game, dan di ruang bergerak yang dibangun khusus, mimpi buruk, dan mual di laboratoriumnya.
"Dalam setiap kasus, kami telah menemukan bahwa pola objektif dalam data goyangan tubuh berbeda antara orang yang sakit dan orang yang tidak sakit, dan bahwa perbedaan itu ada sebelum ada yang merasa sakit," tuturnya.
Sementara menurut Dr. Susan Besser, MD, seorang dokter perawatan primer di Mercy Medical Center di Baltimore, MD, yang bisa diketahui secara pasti adalah bahwa beberapa orang lebih sensitif terhadap disonansi antara apa yang dirasakan tubuh dan apa yang sebenarnya terjadi dalam hal gerakan.
Faktor Risiko Mabuk Perjalanan
Meskipun tidak ada pola yang jelas, namun mual saat melakukan perjalanan cenderung terjadi dalam satu keluarga .
Untuk itu, belum ada kepastian terkati alasan di balik mabuk perjalanan. Tetapi ada beberapa faktor yang dapat membuat orang lebih atau kurang rentan menderita.
Apa saja faktor risiko yang menyebabkan mabuk perjalanan? Yuk simak ulasannya di bawah ini!
Baca Juga: Tips Aman Melakukan Perjalanan Darat dengan Balita
1. Gender
Banyak penelitian berbeda menemukan bahwa perempuan lebih sering mengalami mabuk perjalanan daripada pria. Sebagian darinya mungkin ada hubungannya dengan genetika.
Sebuah studi yang diterbitkan US National Library of Medicine National Institutes of Health menggunakan data 23andMe, misalnya, mengidentifikasi 35 varian genetik berbeda yang lebih umum pada orang yang sering mabuk perjalanan.
Namun, banyak dari mereka tampaknya memiliki efek yang lebih besar pada perempuan, dengan satu varian tertentu tiga kali lebih mungkin dikaitkan dengan mabuk perjalanan pada perempuan daripada pada pria.
Ini mungkin ada hubungannya dengan cara fungsi gen-gen ini pada perempuan, tetapi tidak jelas bagaimana caranya.
Dalam beberapa keadaan, ukuran tubuh pria dan perempuan yang berbeda juga bisa berperan. Stoffregen berpendapat bahwa jika goyangan dan ketidakstabilan menyebabkan mabuk kendaraan, fakta bahwa perempuan umumnya lebih pendek daripada pria dan memiliki pusat gravitasi yang lebih rendah, dapat menyebabkan mereka bergoyang lebih dalam kondisi yang tidak stabil.
Dalam eksperimen laboratorium, dia menemukan bahwa perempuan, secara keseluruhan, memang lebih banyak bergoyang, dan mereka yang paling goyah, lebih cenderung mengalami mabuk kendaraan.
2. Migrain
Orang yang menderita sakit kepala migrain jauh lebih mungkin menderita mabuk perjalanan. Hain memperkirakan bahwa penderita migrain lima kali lebih mungkin terserang penyakit dalam situasi tertentu.
Ini juga merupakan misteri, tetapi mungkin juga ada hubungannya dengan genetika. Studi 23andMe yang sama menemukan beberapa varian genetik yang dimiliki oleh penderita migrain dan mabuk perjalanan.
Sejumlah ilmuwan telah mengusulkan bahwa kedua penyakit tersebut mungkin sebenarnya memiliki mekanisme dasar yang sama, tetapi pada saat ini, tidak jelas, terutama karena akar penyebab migrain juga tidak dipahami.
Baca Juga: 9 Perlengkapan Bayi yang Harus Dibawa Ketika Melakukan Perjalanan Darat
3. Faktor Genetik Lainnya
Tampaknya sejumlah varian genetik lain juga terkait dengan mabuk perjalanan. Sebuah studi tahun 2006 yang membandingkan kembar genetik dan identik memperkirakan bahwa sebanyak 57 persen variasi kecenderungan orang untuk menjadi sakit adalah dari genetika.
Studi 23andMe, sementara itu, mengidentifikasi beberapa yang terkait dengan keseimbangan tubuh dan sistem visual.
Wah, meskipun penyebab mual saat melakukan perjalanan sebenarnya masih misteri, tapi ada beberapa risiko juga yang membuat kita lebih rentan mengalami mabuk perjalanan. Apakah Moms salah satu yang kerap mengalami mual dalam perjalanan?
(SERA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.