09 Maret 2022

Hipoglisemia, Kondisi Gula Darah Lebih Rendah dari Biasanya

Salah satu gejalanya adalah kebingungan dan pusing

Orang yang memiliki penyakit diabetes biasanya akan mengalami hipoglisemia ketika tubuhnya tidak memiliki cukup gula untuk digunakan sebagai bahan bakar.

Hipoglisemia adalah kondisi saat seseorang memiliki gula darah atau glukosa yang lebih rendah dari biasanya. Padahal, glukosa adalah sumber energi utama tubuh.

Jika Moms mengalami hipoglisemia, tuliskan tanggal dan waktu terjadinya dan apa yang dilakukan.

Berikan catatan tersebut dengan dokter, sehingga dokter dapat mencari pola dan menyesuaikan obat yang harus Moms konsumsi.

Baca Juga: Waspadai 5 Zat Kimia yang Dapat Mengganggu Hormon Reproduksi Ini!

Penyebab Hipoglisemia

resistensi insulin - pixabay (1).jpg
Foto: resistensi insulin - pixabay (1).jpg (Pixabay.com)

Foto: Orami Photo Stock

Hipoglisemia dapat terjadi dengan beberapa kondisi, tetapi paling sering terjadi sebagai reaksi terhadap obat diabetes, seperti insulin menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDKK).

Ada beberapa alasan mengapa Hipoglisemia biasa terjadi. Yang paling umum adalah karena efek samping obat yang digunakan untuk mengobati diabetes. Penyebab lainnya yakni:

1. Regulasi Gula Darah

Saat makan, tubuh akan memecah karbohidrat dari makanan seperti roti, nasi, pasta, sayuran, buah dan produk susu menjadi berbagai molekul gula, termasuk glukosa.

Glukosa yang merupakan sumber energi utama tubuh akan memasuki sel-sel di sebagian besar jaringan dengan bantuan insulin, hormon yang disekresikan oleh pankreas.

Insulin memungkinkan glukosa memasuki sel dan menyediakan bahan bakar yang dibutuhkan sel. Glukosa ekstra disimpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen.

Jika Moms belum makan selama beberapa jam dan kadar gula darah turun, hormon lain dari pankreas memberi sinyal kepada hati untuk memecah glikogen yang disimpan dan melepaskan glukosa ke dalam aliran darah.

Ini menjaga gula darah dalam kisaran normal sampai Moms makan lagi. Tubuh juga memiliki kemampuan untuk membuat glukosa. Proses ini terjadi terutama di hati, tetapi juga di ginjal.

2. Kemungkinan Penyebab Hipoglisemia Bagi Orang yang Diabetes

Jika menderita diabetes, Moms mungkin tidak membuat cukup insulin untuk diabetes tipe 1 atau Moms mungkin kurang responsif terhadap diabetes tipe 2.

Akibatnya, glukosa cenderung menumpuk di aliran darah dan dapat mencapai tingkat yang sangat tinggi. Untuk ini, Moms dapat menggunakan insulin atau obat lain untuk menurunkan kadar gula darah.

Tetapi terlalu banyak insulin atau obat diabetes lainnya dapat menyebabkan kadar gula darah turun terlalu rendah, menyebabkan hipoglisemia.

Hipoglisemia juga dapat terjadi jika makan lebih sedikit dari biasanya setelah minum obat diabetes, atau jika berolahraga lebih dari biasanya.

3. Kemungkinan Penyebab Hipoglisemia Bagi Orang Tanpa Diabetes

Hipoglisemia pada orang tanpa diabetes jauh lebih jarang terjadi. Penyebabnya dapat mencakup hal-hal berikut:

  • Obat-obatan. Mengkonsumsi obat diabetes oral orang lain secara tidak sengaja adalah kemungkinan penyebab hipoglisemia. Obat lain dapat menyebabkan hipoglisemia, terutama pada anak-anak atau orang dengan gagal ginjal. Salah satu contohnya adalah kina (Qualaquin), digunakan untuk mengobati malaria
  • Minum alkohol berlebihan
  • Beberapa penyakit kritis. Penyakit hati yang parah seperti hepatitis parah atau sirosis dapat menyebabkan hipoglisemia. Gangguan ginjal, yang dapat mencegah tubuh mengeluarkan obat dengan benar, dapat memengaruhi kadar glukosa karena penumpukan obat-obatan tersebut.
  • Kelaparan jangka panjang, seperti yang dapat terjadi pada gangguan makan anoreksia nervosa, dapat mengakibatkan terlalu sedikit zat yang dibutuhkan tubuh untuk membuat glukosa.
  • Produksi insulin yang berlebihan. Tumor pankreas yang langka (insulinoma) dapat menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak insulin, yang mengakibatkan hipoglisemia.
  • Kekurangan hormon. Gangguan kelenjar adrenal dan tumor hipofisis tertentu dapat mengakibatkan kekurangan hormon kunci yang mengatur produksi glukosa. Anak-anak bisa mengalami hipoglisemia jika memiliki terlalu sedikit hormon pertumbuhan.

Baca Juga: Mengenal Klorofil, Zat Hijau dengan Beragam Manfaat Kesehatan

Gejala Hipoglisemia

Adakah Perbedaan Antara Pusing Biasa dengan Vertigo Begini Menurut Ahli.jpg
Foto: Adakah Perbedaan Antara Pusing Biasa dengan Vertigo Begini Menurut Ahli.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Kebanyakan orang merasakan gejala hipoglisemia ketika gula darah mereka 70 miligram per desiliter (mg/dL) atau lebih rendah.

Hipoglisemia sering dikaitkan dengan pengobatan diabetes. Tetapi sebenarnya obat lain dan berbagai kondisi juga dapat menyebabkan gula darah rendah pada orang yang tidak menderita diabetes.

Setiap orang yang memiliki penyakit diabetes mungkin memiliki gejala hipoglisemia yang berbeda. Namun secara umum, gejala awalnya meliputi:

  • Kebingungan
  • Pusing
  • Merasa gemetar
  • Kelaparan
  • Sakit kepala
  • Lekas marah
  • Jantung berdebar
  • Kulit pucat
  • Berkeringat
  • Gemetaran
  • Kelemahan
  • Kecemasan

Tanpa pengobatan, Moms mungkin mendapatkan gejala yang lebih parah seperti:

  • Koordinasi yang buruk
  • Konsentrasi yang buruk
  • Mati rasa di mulut dan lidah
  • Kejang
  • Mimpi buruk
  • Koma

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Nutrisi Otak Anak dengan 6 Zat Gizi Ini untuk Tingkatkan Kecerdasannya

Cara Mengatasi Hipoglisemia

Tips-Camilan-untuk-Penderita-Diabetes.jpg
Foto: Tips-Camilan-untuk-Penderita-Diabetes.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Ketika kadar gula darah terlalu rendah, makan karbohidrat adalah kuncinya. Jika Moms menderita diabetes, usahakan untuk selalu menyiapkan camilan berkarbohidrat tinggi.

The American Diabetes Association merekomendasikan agar camilan tersebut mengandung setidaknya 15 gram karbohidrat.

Beberapa makanan ringan yang baik untuk disimpan adalah:

  • Permen keras
  • Soda atau jus non-diet
  • Madu atau gula
  • Jeli atau permen karet
  • Buah segar atau kering

Moms juga dapat mengonsumsi tablet glukosa untuk meningkatkan gula darah dengan cepat jika kadarnya rendah. Ini tersedia secara bebas di apotik dan dapat dibeli tanpa resep.

Namun, penting untuk memeriksa berapa gram dalam setiap tablet sebelum meminumnya. Ini bertujuan untuk mendapatkan 15 sampai 20 gram karbohidrat.

Tunggu 15 menit setelah makan atau minum tablet glukosa dan tes gula darah lagi. Jika gula darah tidak naik, makan 15 gram karbohidrat lagi atau minum tablet glukosa lagi.

Ulangi ini sampai kadar gula darah mulai meningkat. Namun, pastikan untuk tidak makan berlebihan. Sebab hal ini bisa menyebabkan kadar gula darah yang terlalu tinggi.

Jika gula darah tetap tidak responsif, segera hubungi dokter. Sebab, gejala Hipoglisemia biasanya memburuk jika tidak diobati.

  • https://www.webmd.com/diabetes/guide/diabetes-hypoglycemia
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypoglycemia/symptoms-causes/syc-20373685#:~:text=Hypoglycemia%20is%20a%20condition%20in,who%20don't%20have%20diabetes
  • https://www.healthline.com/health/hypoglycemia#treatment
  • https://www.diabetes.org/living-with-diabetes/treatment-and-care/blood-glucose-control/hypoglycemia-low-blood.html
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/166815
  • https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/overview/preventing-problems/low-blood-glucose-hypoglycemia

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.