Bahaya Sering Membersihkan Vagina dengan Sabun
Setiap wanita rasanya tidak pernah melewatkan menjaga kesehatan kulit wajah dan tubuh.
Hal penting yang tidak boleh dilewatkan juga adalah menjaga kesehatan vagina, salah satu caranya dengan memerhatikan kebersihannya.
Seberapa banyak Moms tahu tentang cara membersihkan vagina?
Aktris Gwyneth Paltrow sempat diprotes oleh ahli medis karena menganjurkan wanita untuk melakukan douching atau semprotan untuk membersihkan vagina.
Hal ini sama berbahayanya dengan membersihkan vagina dengan sabun. Sebaiknya, simak ulasan berikut ini, ya!
Baca Juga: 5 Makanan Enak dan Baik untuk Kesehatan Vagina
Bahaya Membersihkan Vagina dengan Sabun
Foto: healthline.com
Sebenarnya, membersihkan vagina tetap bisa menggunakan sabun, namun sabun yang lembut dan tanpa pewangi.
Membersihkan vagina dengan sabun juga hanya pada area vulva saja.
Bersihkan juga secara perlahan area labia dengan lembut, namun hindari memasukkan sabun apa pun ke dalam vagina.
Hal terpenting lainnya adalah membersihkan vagina menggunakan air bersih.
“Saat membersihkan vulva cukup gunakan sabun yang lembut dan air, tidak perlu memakai sabun atau scrub yang khusus. Hal ini termasuk juga menghindari douche, yang dapat menyebabkan iritasi dan infeksi,” ungkap Dr. Lauren Streicher, ginekolog dari Northwestern University Feinberg School of Medicine.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kebersihan Vagina Selama Menstruasi
Dilansir juga menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, vagina sebenarnya mampu membersihkan dirinya sendiri dan menjaga agar tetap sehat.
Vagina dapat membersihkan diri dengan sekresi alami, yang bisa Moms rasakan saat mengalami keputihan.
Nah, penggunaan sabun dengan pewangi secara berlebihan justru dapat mengganggu keseimbangan pH dan menghambat proses pembersihan vagina itu sendiri.
Perhatikan Keputihan yang Tidak Normal
Foto: freepik.com
Moms, sebaiknya hindari menggunakan sabun khusus pembersih vagina yang hanya mengganggu keseimbangan pH dari vagina.
Vagina nyatanya memiliki bakteri baik untuk melindungi dan menjaga kesehatannya.
Jika pH meningkat dan menjadi kurang asam, hal ini yang menyebabkan vagina rentan mengalami infeksi, termasuk bakteri vaginosis.
Vagina dapat membersihkan dirinya sendiri melalui sekresi alami, yaitu keputihan.
Dilansir dari Young Womens Health, keputihan yang normal biasanya bening, putih, atau kuning muda dan terkadang terasa lengket.
Namun, Moms perlu waspada ketika keputihan menyebabkan bau amis serta tidak sedap dan warnanya menjadi berbeda dari biasanya.
Terlebih lagi jika dibarengi dengan area vulva yang terasa gatal, kemerahan, nyeri atau terasa seperti terbakar.
Hal ini bisa menjadi indikasi Moms mengalami infeksi jamur pada vagina.
Cara Tepat Menjaga Kebersihan Vagina
Foto: medicalnewstoday.com
Selain rutin menjaga kebersihan vagina dengan air bersih dan sabun tanpa pewangi, ada baiknya Moms mengetahui cara lainnya untuk menjaga vagina tetap bersih, yaitu:
- Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan celana dalam yang digunakan. Segera ganti celana dalam seusai beraktivitas berat, seperti berolahraga. Sebaiknya, pilih celana dalam berbahan katun yang lebih nyaman dan mudah menyerap keringat.
- Ketika sedang menstruasi, sering-seringlah untuk mengganti pembalut. Jangan gunakan produk pembersih khusus vagina untuk menjaga sel-sel vagina tetap pada pH yang normal.
- Pola makan yang sehat dan rutin berolahraga juga bisa menjaga kesehatan vagina dengan baik.
- Hindari memakai celana atau pakaian yang terlalu ketat. Kebiasaan ini dapat menyebabkan infeksi bakteri apabila tidak dibarengi dengan menjaga kesehatan vagina dengan baik.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Membersihkan Vagina?
Jadi, mulai sekarang sebaiknya mulai peduli dengan kesehatan dan kebersihan vagina, ya, Moms!
Tujuannya, agar vagina terhindar dari berbagai masalah kesehatan dan Moms juga bisa semakin percaya diri.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.