3 Penyebab Skoliosis pada Balita
Skoliosis merupakan sebuah kelainan medis yang terjadi pada tulang belakang. Pada tulang belakang yang normal, tulang belakang memiliki lekuk alami di bagian tengkuk, punggung, dan pinggang.
Sedangkan pada kasus skoliosis, lekuk tulang belakang berada di posisi yang tidak normal dan juga derajat kurva yang berlebihan.
Skoliosis pada balita biasanya disebut congenital scoliosis atau skoliosis bawaan. Skoliosis ini bisa terjadi di satu titik atau lebih dari tulang belakang.
Dilansir dari Mayo Clinic, skoliosis pada balita biasanya memiliki lekuk yang halus. Skoliosis ini bisa menjadi semakin parah tanpa terasa karena berkembang secara bertahap dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Meskipun skoliosis pada balita mungkin saja tidak mengganggu, menjadi orang tua yang pasif menanganinya juga adalah tindakan yang salah ya Moms.
“Memang ada banyak anak yang mengalami skoliosis tanpa membutuhkan penanganan secara khusus, tetapi tetap saja membutuhkan observasi,” ujar Dr. Lori Karol, professor di University of Texas Southwestern Medical Center's Department of Orthopedic Surgery yang mempelajari dan menangani banyak kasus skoliosis.
Baca Juga: Ini Cara Menangani Skoliosis pada Bayi, Catat ya Moms!
Penyebab Skoliosis pada Balita
Apa sih sebetulnya penyebab skoliosis pada balita? Berikut ini adalah tiga penyebab utama skoliosis yang telah dirangkum Orami.
1. Cacat Bawaan
Foto: baby-magazine.co.uk
Skoliosis pada balita bisa disebabkan karena cacat bawaan di mana pertumbuhan tulang belakang tidak sempurna di beberapa titik.
Keabnormalan ini menyebabkan lekukan dan ketidaksempurnaan tulang belakang karena beberapa bagian tulang belakang berkembang lebih lambat daripada bagian lain.
2. Penyakit Kelainan Otot dan Saraf
Foto: performancehealth.com
Penyakit yang berkaitan otot dan saraf juga dapat menjadi penyebab skoliosis pada balita seperti contohnya cerebral palsy.
Selain itu kelainan susunan otot dan juga berhentinya perkembangan otot tulang belakang juga bisa menjadi penyebab terjadinya skoliosis pada balita. Skoliosis yang disebabkan oleh kelainan ini umumnya berkembang lebih cepat.
Baca Juga: Cara Mengetahui Apakah Anak Menderita Skoliosis
3. Cedera atau Infeksi yang Terjadi di Tulang Belakang
Foto: health.clevelandclinic.org
Skoliosis pada balita tidak melulu disebabkan oleh bawaan lahir. Ada beberapa kasus yang disebabkan oleh kecelakaan. Usia balita adalah usia emas bagi pertumbuhan anak dan juga usia bermain.
Dengan energi yang begitu besar, bukan tidak mungkin terjadi kecelakaan yang menyebabkan cedera pada tulang belakang yang akhirnya membuat pertumbuhan tulang belakang melambat. Kondisi ini tentunya menjadi salah satu penyebab skoliosis pada balita.
Demikianlah penyebab terjadinya skoliosis pada balita. Meskipun begitu Moms, kita tidak boleh berkecil hati jika anak mengalami skoliosis.
Rajinlah berkonsultasi dengan spesialis ortopedis untuk mengetahui bagaimana kondisi skoliosis dan bagaimana penanganannya.
American Association of Neurological Surgeons mengatakan kalau operasi juga bisa dilakukan untuk mengatasi skoliosis, terutama bila skoliosis terjadi pada anak-anak.
“Anak-anak bukan berarti lemah. Mereka tetap dapat berkegiatan seperti biasa, berolahraga, dan menggunakan tas punggung,” kata Dr. Lori Karol.
Baca Juga: Mengenal Jenis-jenis Skoliosis pada Bayi
Tentunya dengan tetap aktif berkonsultasi dan rutin melakukan observasi, skoliosis yang dialami balita dapat ditangani dengan baik sehingga anak dapat tetap tumbuh dengan sempurna.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.