23 September 2024

Perbedaan Flu Singapura dan Cacar, Jangan Sampai Salah!

Gejala flu Singapura dan cacar air memang mirip

Perbedaan flu Singapura dan cacar air sering kali sulit diketahui, karena keduanya memiliki tanda dan gejala yang mirip.

Namun, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara kedua penyakit tersebut agar bisa mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Artikel ini akan membahas secara rinci perbedaan flu Singapura dan cacar air, serta bagaimana mengenali tanda dan gejalanya dengan lebih baik.

Baca Juga: 10 Penyebab Bintik Merah setelah Demam, Bisa Flu Singapura

Apa Saja Perbedaan Flu Singapura dan Cacar Air?

Perbedaan Flu Singapura dan Cacar (Orami Photo Stock)
Foto: Perbedaan Flu Singapura dan Cacar (Orami Photo Stock)

Salah satu perbedaan dari flu Singapura dan cacar air dapat dilihat dari lokasi awal timbul bintik pada kulit.

Bintik kulit pada flu Singapura biasanya timbul di telapak tangan, siku, telapak kaki, lutut, bokong, dan kulit sekitar mulut.

Sedangkan pada cacar air bintik pertama biasanya timbul di dada, perut, punggung, dan wajah.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), flu Singapura lebih sering dialami oleh anak di bawah usia 5 tahun, dengan gejala yang juga mencakup demam, bintik merah atau putih menyerupai sariawan di rongga mulut, terutama bagian belakang tenggorokan.

Cacar air dapat memiliki gejala serupa, karena juga dapat disertai dengan demam.

Meskipun flu Singapura umumnya sembuh sendiri secara alamiah dalam 7–-10 hari, tetap penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami gejala, agar dapat didiagnosis dengan tepat.

Gejala Flu Singapura dan Cacar Air

Gejala Flu Singapura dan Cacar (Orami Photo Stock)
Foto: Gejala Flu Singapura dan Cacar (Orami Photo Stock)

1. Gejala Cacar Air

Menurut Mayo Clinic, gejala cacar air timbul 10-21 hari setelah terpapar virus varisela dan berlangsung 5-10 hari.

Gejala awal yang dirasakan dapat berupa demam, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan, kemudian diikuti ruam yang berkembang dalam tiga fase: benjolan merah (papul), lepuhan berisi cairan (vesikel), dan akhirnya menjadi koreng.

2. Gejala Flu Singapura

Menurut CDC, flu Singapura diawali dengan gejala demam, sakit tenggorokan, dan rasa tidak nyaman, diikuti oleh sariawan di mulut dan bintik merah atau lenting di lokasi-lokasi tertentu di seperti telapak tangan, siku, telapak kaki, lutut, bokong, atau kulit sekitar mulut.

Lesi kulit yang timbul dapat berupa bintik-bintik merah yang datar atau timbul, dan dapat pula berupa lenting/lepuhan yang mengandung virus.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Bekas Cacar pada Balita, Mudah Moms!

Cara Penularan Flu Singapura dan Cacar

Cara Penularan Flu Singapura dan Cacar
Foto: Cara Penularan Flu Singapura dan Cacar (Today.com)

Berikut adalah cara penularan flu Singapura dan cacar air:

1. Penularan Flu Singapura

Flu Singapura disebabkan oleh beberapa jenis virus, di antaranya virus enterovirus dan coxsackie virus, yang menular melalui droplet saat batuk, bersin, maupun kontak dengan cairan dari lenting/lepuhan di kulit.

Menurut National Health Service, virus ini dapat menular sejak beberapa hari sebelum timbul gejala hingga 5 hari pertama setelah timbul gejala.

Penularan juga dapat terjadi melalui kontak erat, seperti berciuman, berbagi peralatan, atau menyentuh kulit yang terinfeksi.

2. Penularan Cacar Air

Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster dan menyebar melalui kontak dengan cairan lenting/lepuhan, air liur, atau lendir dari orang yang terinfeksi, serta melalui droplet yang dikeluarkan saat batuk atau bersin.

Penularan juga dapat terjadi secara tidak langsung melalui barang-barang yang terkontaminasi, seperti handuk atau pakaian.

Risiko penularan lebih tinggi pada orang yang belum pernah terkena cacar air atau belum mendapatkan imunisasi untuk cacar air.

Pencegahan Flu Singapura dan Cacar

Pencegahan Flu Singapura dan Cacar (Orami Photo Stock)
Foto: Pencegahan Flu Singapura dan Cacar (Orami Photo Stock)

Untuk mencegah flu Singapura dan cacar air, langkah-langkah utama meliputi menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar, serta membatasi kontak dengan individu yang terinfeksi.

Salah satunya cara pencegahan yang dapat diterapkan adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik, atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol selama 40 detik apabila tidak tersedia air mengalir.

Menurut CDC, penting juga bagi Moms dan Dads untuk mencuci tangan setelah mengganti popok, menggunakan toilet, atau merawat Si Kecil yang sakit.

Ajari Si Kecil untuk rutin mencuci tangan, membuang tisu bekas segera, serta menghindari berbagi barang pribadi seperti handuk atau alat makan.

Imunisasi juga sangat penting untuk pencegahan kedua penyakit ini.

Baca Juga: Waspada Flu Singapura, Infeksi Virus yang Patut Diperhatikan

Jika Si Kecil sakit, pastikan untuk tidak ke sekolah atau bepergian ke tempat umum terlebih dahulu agar tidak menularkan kepada orang lain, dan segera konsultasikan ke dokter spesialis anak mengenai tanda dan gejala yang dialami, untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  • https://www.cdc.gov/hand-foot-mouth/about/signs-symptoms.html
  • https://www.nhs.uk/conditions/chickenpox/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chickenpox/symptoms-causes/syc-20351282
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hand-foot-and-mouth-disease/symptoms-causes/syc-20353035
  • https://www.nhs.uk/conditions/hand-foot-mouth-disease/
  • https://www.health.ny.gov/diseases/communicable/chickenpox/fact_sheet.htm#:~:text=How%20is%20chickenpox%20spread%3F,air%20by%20coughing%20and%20sneezing.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.