4 Perbedaan Jalan Cepat dan Lari, Jangan Sampai Salah!

Berbeda dari segi gerakan hingga jarak tempuhnya

Perbedaan jalan cepat dan lari memang sangat terlihat dari gerakannya. Namun, kedua olahraga atletik ini tetap memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Jalan cepat dan lari merupakan olahraga yang baik untuk kesehatan jantung.

Keduanya juga disarankan untuk Moms yang ingin menurunkan berat badan.

Untuk penjelasan lengkap mengenai perbedaan jalan cepat dan lari simak terus artikel berikut ini yuk Moms!

Baca Juga: Jalan Kaki vs Jogging, Mana Olahraga yang Lebih Sehat?

Perbedaan Jalan Cepat dan Lari

Olahraga Jalan Kaki
Foto: Olahraga Jalan Kaki (Freepik.com/pressfoto)

Jika dilihat dari manfaatnya, tidak ada perbedaan jalan cepat dan lari.

Keduanya sangat cocok untuk program penurunan berat badan dan juga meningkatkan kesehatan jantung.

Namun, jika dilihat dari gerakan dan jumlah kalori yang dibakar dari kedua olahraga ini tetap ada perbedaannya lho, Moms.

Simak yuk perbedaan jalan cepat dan lari berikut ini.

1. Gerakan

Perbedaan jalan cepat dan lari terdapat pada gerakannya.

Ketika jalan cepat, telapak kaki harus selalu menginjak tanah.

Sementara pada lari kaki tidak selalu menginjak tanah karena ada saatnya kaki melayang dan juga melangkah.

2. Jumlah Kalori yang Dibakar

Jalan cepat dapat memberikan banyak manfaat yang sama dengan berlari.

Tapi berlari membakar hampir dua kali lipat jumlah kalori seperti berjalan cepat.

Misalnya, untuk Moms dengan berat 72 kg, berlari dengan kecepatan 1 km/jam membakar 606 kalori.

Berjalan cepat untuk jumlah waktu yang sama dengan kecepatan 3,5 mph hanya membakar 314 kalori.

Moms perlu membakar sekitar 3.500 kalori untuk menurunkan 1 kg berat badan.

Jika tujuan Moms adalah menurunkan berat badan, lari adalah pilihan yang lebih baik daripada berjalan.

Baca Juga: Lari Jarak Jauh: Teknik, Nomor Lari, dan Persiapannya

3. Jarak

Perbedaan jalan cepat dan lari dari segi jarak juga berbeda lho, Moms.

Dalam cabang olahraga atletik, jalan cepat memiliki jarak tempuh terdiri atas 5 km, 10 km, 20 km, serta 50 km.

Sementara olahraga lari memiliki jarak tempuh mulai dari 400 meter hingga 42 km tergantung dari nomor yang ditempuhnya.

Kedua olahraga ini sangat bagus untuk kesehatan jantung dan juga penurunan berat badan lho Moms.


4. Faktor Risiko

Jalan cepat adalah cara yang baik bagi Moms untuk meningkatkan aktivitas demi gaya hidup yang lebih aktif.

Tidak seperti lari, jalan cepat memiliki risiko cedera yang lebih rendah dan merupakan aktivitas yang murah

Baca Juga: 60 Kata-Kata Olahraga yang Memotivasi untuk Aktif Bergerak

Manfaat Jalan Cepat dan Lari

Lari Jarak Jauh
Foto: Lari Jarak Jauh (Pexels.com)

Jalan cepat dan lari merupakan olahraga kardio yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh, seperti berikut.

1. Menurunkan Tekanan Darah

Rutin melakukan jalan cepat dan lari selama seminggu dapat menurunkan tekanan darah dalam tubuh.

Suatu studi menunjukan, berlari lebih dari 50 mil per minggu memiliki peningkatan kolesterol HDL (lemak baik) secara signifikan.

Selain itu, terjadi penurunan lemak tubuh, kadar trigliserida, dan risiko penyakit jantung koroner secara signifikan dibanding yang berlari kurang dari 10 mil per minggu

Selain itu, pelari jarak jauh mengalami penurunan hampir 50% tekanan darah tinggi.

Selain itu, lebih dari 50% pengurangan penggunaan obat untuk menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol plasma.

2. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung, Diabetes dan Kanker

Moms yang sering melakukan jalan cepat dan lari mungkin akan mendapatkan banyak manfaat untuk kesehatan, lho.

Beberapa penelitian menunjukan, jalan cepat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker, seperti:

  • Kanker kandung kemih
  • Kanker payudara
  • Kanker usus besar.

Jurnal Public Health England menjelaskan jalan cepat dapat berdampak positif bagi kesehatan dan merupakan gerakan yang mudah dilakukan untuk meningkatkan aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: 10 Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

3. Meningkatkan Kesehatan Otak

Jalan cepat dan lari juga memiliki manfaat untuk kesehatan otak lho, Moms.

Canadian Institutes of Health Research menjelaskan program jalan cepat selama 6 bulan di luar ruangan dua kali seminggu meningkatkan volume hipokampus pada wanita yang lebih tua yang cenderung memiliki gangguan kognitif ringan.

4. Baik untuk Kesehatan Mental

Latihan kardiovaskular seperti lari dan jalan cepat juga baik untuk kesehatan mental.

Satu studi menemukan bahwa hanya 30 menit latihan intensitas sedang tiga kali seminggu mengurangi kecemasan dan depresi.

Latihan ini juga dapat meningkatkan suasana hati ketika Moms sedang mengalami keterpurukan.

Baca Juga: 5 Jenis Olahraga untuk Anak Perempuan serta Manfaatnya!

Oke Moms, segini dulu artikel tentang perbedaan jalan cepat dan lari.

Semoga bermanfaat ya, dan jangan lupa dicoba.

  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/brisk-walking#health-benefits
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4508129/
  • https://assets.publishing.service.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/639030/Health_benefits_of_10_mins_brisk_walking_evidence_summary.pdf
  • https://www.healthline.com/health/walking-vs-running#benefits
  • https://www.medicinenet.com/running/article.htm#why_run

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.