10 Juni 2024

Perbedaan Nikah dan Kawin, dari Segi Arti dan Konteks

Sebenarnya bisa dibilang keduanya cukup similar

Sering disebut sebagai sinonim, apa sebenarnya perbedaan nikah dan kawin?

Bicara mengenai kehidupan berkeluarga dan hubungan antara dua insan manusia, sering kali kata "nikah" dan "kawin" diucapkan bergantian.

Meskipun kedua istilah ini sepintas sama, masing-masing punya makna dan konteks yang berbeda

Lantas, apa perbedaan nikah dan kawin?

Baca Juga: Budget Nikah Sederhana di Bawah Rp20 Juta, Siap Nikah Tahun Ini?

Perbedaan Nikah dan Kawin

Perempuan Dilamar untuk Menikah
Foto: Perempuan Dilamar untuk Menikah (Orami Photo Stock)

Berikut beberapa perbedaan nikah dan kawin yang bisa dilihat dari berbagai aspek.

1. Pengertian Menurut KBBI

Agar lebih jelas dan mudah dipahami, berikut perbedaan nikah dan kawin dari segi definisi KBBI.

Arti nikah menurut KBBI:

  • Ikatan (akad) perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama.

Artinya, ini adalah kehidupan baru sebagai pasangan suami istri tanpa melanggar ketentuan negara dan ajaran agama.

Arti kawin menurut KBBI:

  • Membentuk keluarga dengan lawan jenis; bersuami atau beristri.
  • Melakukan hubungan kelamin; berkelamin (untuk hewan).
  • Bersetubuh.

Jika melihat arti kawin tersebut, ini berarti hal tersebut bisa dilakukan dalam ikatan pernikahan maupun tidak.

2. Nuansa Konteks serta Prosesnya

Nikah lebih sering digunakan dalam konteks yang formal dan sering berkaitan dengan aspek hukum atau agama dalam pernikahan.

Nikah mengacu pada proses pernikahan yang sah menurut hukum dan atau agama.

Dalam konteks sebuah pernikahan terdapat proses dan ritual tertentu harus diikuti agar pernikahan dianggap sah, baik secara agama dan negara.

Sementara kata kawin cenderung memiliki konotasi yang lebih luas dan umum.

Kawin bukan hanya dapat merujuk pada pernikahan secara umum, tetapi juga bisa digunakan dalam konteks biologis atau reproduksi, seperti "kawin" pada hewan.

Secara umum, "nikah" lebih khusus dan sering digunakan dalam konteks yang lebih resmi, sedangkan "kawin" lebih umum dan bisa memiliki penggunaan yang lebih luas.

3. Asal Muasal Bahasa Ditemukan

Nikah sering dikenal sebagai kata umum dalam KBBI. Lantas, bagaimana dengan kawin?

Perbedaan nikah dan kawin yang patut dikenali juga adalah dari asal muasal bahasa tersebut muncul.

Diketahui, perkawinan adalah sebuah kata benda turunan dari kata kerja dasar kawin.

Istilah kawin berasal dari kata Jawa kuno, yakni ka-win atau ka-ahwin yang berarti dibawa, dipikul, dan diboyong.

Ini merupakan bentuk kata pasif bahasa Jawa yang juga sering dipergunakan dalam bahasa Sansekerta.

Menurut Islam pun, kata nikah sering digunakan untuk merujuk peristiwa yang terkait pasangan suami istri.

Baca Juga: 11+ Tanda Siap Menikah dan Ide Jawaban untuk Terima Lamaran Pasangan

4. Penggunaan Kata dalam Undang-undang

Pernikahan
Foto: Pernikahan (Pexels.com/Wesner Rodrigues)

Perbedaan nikah dan kawin juga bisa dilihat dari fungsi kata tersebut, terutama dalam hal perundang-undangan.

Penjelasan dalam Mahkamah Agung mengungkapkan bahwa istilah kawin telah resmi dipakai dalam Undang-Undang di Indonesia.

Seperti halnya penulisan yang tepat adalah Undang-Undang Perkawinan dan bukan Undang-Undang Pernikahan.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 memang awalnya bernama Undang-Undang Pernikahan.

Namun, ketika diplenokan, namanya berubah menjadi Undang-Undang Perkawinan.

"Hal ini supaya pernikahan tidak terkesan hanya untuk orang Islam,” terang Dr. H. Hasbi Hasan, M.H, Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama.

Sementara itu, kata nikah lebih umum difungsikan untuk kepentingan acara formal tertentu.

Penyebutan "perkawinan" dalam undang-undang di Indonesia, bukan "pernikahan", berkaitan dengan konteks hukum dan definisi yang lebih luas yang ingin dijangkau oleh undang-undang tersebut.

Ini bisa dipahami dari sudut pandang untuk aspek hukum yang lebih luas.

"Perkawinan" dalam konteks undang-undang mencakup tidak hanya upacara atau prosesi pernikahan ("nikah") tetapi juga segala aspek hukum yang berkaitan dengan status perkawinan, termasuk:

  • Hak dan kewajiban suami istri
  • Pengaturan harta bersama
  • Ketentuan perceraian
  • Hak asuh anak, dan lain-lain

Dengan kata lain, undang-undang mengatur seluruh aspek yang berkaitan dengan keadaan menjadi suami istri, bukan hanya upacara pernikahannya.

Dalam konteks hukum, perkawinan tidak hanya melihat prosesi atau ritual, melainkan juga aspek sosial, ekonomi, dan administratif yang mengikuti.

Ini termasuk registrasi perkawinan, pajak, hak waris, dan pertimbangan-pertimbangan legal lain yang muncul akibat dari status perkawinan.

Penggunaan kata perkawinan juga dalam undang-undang juga menjadi istilah yang lebih inklusif dan umum untuk mengakomodasi tradisi pernikahan dari keberagaman budaya dan agama di Indonesia yang berbeda-beda.

Baca Juga: Hukum Masturbasi dalam Islam, Umat Muslim Wajib Tahu!


5. Perbedaan Nikah dan Kawin dalam Keseharian

Secara sederhana, nikah lebih identik kepada suatu prosesi, upacara, tradisi yang melibatkan keabsahan tercatatnya sebuah perkawinan dalam aturan agama dan negara.

Namun, meski kawin memiliki konotasi yang lebih negatif, seperti merujuk hanya pada hubungan biologis atau hubungan seksual, nyatanya kata perkawinan lebih dipakai dalam aspek legal setelah dilakukannya pernikahan.

Karena kata perkawinan lebih umum dan bisa dikenakan secara menyeluruh ke berbagai lapisan masyarakat terlepas dari budaya dan agama serta tradisi pernikahan yang dilakukan.

Nikah Siri vs Kawin Kontrak

surat nikah siri
Foto: surat nikah siri (Orami Photo Stock)

Kata nikah selain dalam hal yang formal tercatat dalam negara juga ada yang dikenal dengan nikah siri.

Sementara kata kawin, juga bisa disematkan dalam frase kawin kontrak.

Lalu, apakah perbedaan nikah siri dan kawin kontrak menurut pandangan Islam?

Berikut penjelasan singkat agar Moms lebih paham:

1. Definisi Kawin Kontrak

Kawin kontrak dalam bahasa Arab disebut dengan istilah mut’ah, dari kata dasar tamattu.

Menurut definisi bahasa, mut'ah adalah kondisi perkawinan antara laki-laki dan perempuan dengan mahar yang ditentukan.

Biasanya, kawin kontrak memuat perjanjian-perjanjian pra-nikah untuk sementara waktu.

Kawin kontrak tersebut akan berhenti jika waktu yang disepakati telah habis, tanpa ada talak dan juga kewajiban memberi nafkah.

Tak hanya itu, bagi siapa pun yang meninggal sebelum masa kawin kontrak habis, tak ada kewajiban memberikan hak waris.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Salon Perawatan Pra Nikah di Jakarta

2. Pengertian Nikah Siri

Lain halnya dengan nikah siri. Pengertian nikah siri terdapat dalam pandangan Islam.

Siri berasal dari bahasa Arab yakni "as-sirru" yang berarti rahasia atau diam-diam.

Nikah siri merupakan pernikahan yang hanya memenuhi prosedur keagamaan, tanpa perlu melapor ke KUA atau ke Kantor Catatan Sipil.

Hukum nikah siri dalam Islam adalah sah dan tujuannya agar tidak adanya perbuatan zina yang mungkin terjadi pada laki-laki ataupun perempuan.

Dalam aturan masyarakat, nikah siri dikatakan tidak sah atau ilegal menurut catatan negara. Jadi, nikah siri hanya sah menurut sisi agama.

Di Indonesia sendiri, budaya nikah siri ini pun masih dapat ditemukan lantaran masalah perekonomian yang tak stabil.

Baca Juga: 28 Rekomendasi Lagu untuk Pernikahan, Romantis Penuh Makna!

Itulah perbedaan nikah dan kawin, serta penjelasan mengenai kawin kontrak serta nikah siri di Indonesia.

Jangan sampai tertukar lagi, ya, Moms!

  • https://www.weddingku.com/blog/apa-sih-perbedaan-antara-pernikahan-dengan-perkawinan
  • https://badilag.mahkamahagung.go.id/seputar-ditjen-badilag/seputar-ditjen-badilag/hasbi-hasan-apa-bedanya-kawin-dengan-nikah
  • https://www.ngobrolin.id/perbedaan-antara-nikah-dan-kawin/
  • https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/nikah
  • https://analisadaily.com/berita/arsip/2017/9/29/423072/kawin-kontrak-dan-nikah-siri-dalam-islam/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.