Pertolongan Pertama Jika Balita Alami Keracunan Makanan
Kegiatan makan seringkali dianggap sebagai aktivitas rutin yang tampak biasa. Padahal, bukan tak mungkin bahaya mengintai dari kegiatan ini.
Salah satu faktor penyebab keracunan makanan yang bisa terjadi sewaktu-waktu karena pengolahan yang salah hingga kualitas makanan yang tak layak.
Dengan angka kasus balita keracunan makanan yang lebih besar ketimbang orang dewasa, pertolongan pertama anak keracunan makanan menjadi salah satu hal yang wajib dikuasai oleh setiap orang tua.
Selain karena sistem imunitas yang belum berkembang sempurna, masih sedikitnya kadar asam lambung juga membuat tubuh balita belum cukup efektif dalam mencerna makanan serta melawan kuman yang masuk.
Baca Juga : Hati-hati, Keracunan Makanan Bisa Disebabkan Bakteri yang Menempel Lap Dapur
Gejala Balita Keracunan Makanan
Foto: Tabi-navi.info
Untuk bisa melakukan pertolongan pertama anak keracunan makanan, waspadai beberapa gejala yang biasanya muncul dalam jangka waktu 30 menit hingga 2 hari berikut:
- Diare yang seringkali disertai muntah. Bila terjadi infeksi maka feces akan keluar bersama darah atau lendir.
- Nyeri kram di bagian perut. Biasanya hilang sebentar setelah buang air besar.
- Demam, sakit kepala, dan nyeri sendi.
Baca Juga : Konsumsi 4 Makanan Ini Saat Keracunan Makanan
Pertolongan Pertama Anak Keracunan Makanan
Foto: Laudablebits.com
Bila Moms melihat gejala balita keracunan makanan di atas, segera lakukan beberapa hal berikut:
- Berikan banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, terutama yang mengandung elektrolit. Hindari minuman yang mengandung susu atau kafein.
- Berikan minuman sedikit demi sedikit tapi dengan frekuensi sering, untuk membuat cairan lebih mudah diserap tubuh.
- Hindari makanan keras dan mengandung produk susu hingga diare berhenti. Berikan makanan seperti bubur, pisang, atau roti.
- Hindari makanan yang digoreng, berminyak, pedas, atau terlalu manis.
- Banyak istirahat dan permudah akses ke kamar mandi.
- Jangan berikan obat warung apapun tanpa rekomendasi dokter.
Baca Juga : 5 Produk Rumah Tangga yang Bisa Membuat Balita Keracunan
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Foto: Simplemost.com
Segera hubungi dokter bila Moms melihat gejala balita keracunan makanan seperti ini:
- Muntah lebih dari 12 jam.
- Diare dengan demam lebih dari 38.3°C.
- Sakit perut parah yang tidak kunjung hilang setelah buang air besar.
- Feces atau muntahan mengandung darah.
- Feces berwarna hitam atau merah kecoklatan.
- Detak jantung terlalu cepat.
- Gejala dehidrasi seperti jarang buang air kecil, kulit dan bibir kering, atau pusing.
- Anak memiliki masalah ginjal atau penderita sickle cell disease
Mencegah Balita Keracunan Makan
Foto: Verywellfit.com
Nah, Moms juga sebaiknya mengikuti beberapa langkah berikut untuk memastikan balita terhindar dari keracunan makanan:
- Selalu mencuci tangan dengan bersih menggunakan sabun dan air hangat, terutama setelah dari kamar mandi, sebelum menyentuh makanan, dan setelah menyentuh bahan makanan mentah.
- Secara rutin bersihkan semua peralatan memasak serta permukaan dapur sebelum dan sesudah memasak.
- Jangan menyajikan makanan dengan kandungan susu yang belum dipasteurisasi.
- Cuci semua buah dan sayuran mentah.
- Pisahkan makanan mentah seperti daging, ikan, unggas, dan makanan laut dari makanan lain sampai dimasak.
- Masak semua makanan hewani hingga matang pada suhu 63°C - 74°C.
- Jangan meminum air yang belum dimasak.
- Selalu perhatikan kebersihan proses dan peralatan saat membeli makanan di luar.
Mencegah jauh lebih baik ketimbang melakukan pertolongan pertama anak pada keracunan makanan, jadi sebaiknya perhatikan dengan teliti semua makanan yang dikonsumsi balita ya, Moms.
(WA)
Sumber: babycenter.com, webmd.com, parents.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.