30 Oktober 2024

12 Cara Berhubungan Suami Istri sesuai Sunah di Agama Islam

Pahami seperti apa adabnya dan apa saja hal yang dilarang

Islam mengajarkan tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah, menjadikannya bukan sekadar pemenuhan biologis, tetapi juga ibadah dengan manfaat kesehatan.

Berdasarkan penelitian di Journal of Health and Social Behavior, menunjukkan bahwa aktivitas ini dapat meningkatkan kesehatan mental dan menurunkan risiko kematian.

Yuk, pahami adab dan larangan dalam hubungan ini penting bagi umat Muslim agar sesuai syariat.

Baca Juga: 15 Hadis dan Ayat Alquran tentang Pernikahan, Masya Allah!

Tata Cara Berhubungan Suami Istri Sesuai Sunah serta Syariat Islam

Ilustrasi Posisi Seks
Foto: Ilustrasi Posisi Seks (Orami Photo Stock)

Rasulullah SAW menekankan hal ini agar manusia bisa menahan pandangan dan mampu mengagap diri dari sesuatu yang haram.

Rasulullah SAW bersabda:

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.

Artinya:

"Wahai para pemuda, siapa yang mampu menikah di antara kamu semua, maka menikahlah.

Karena ia lebih dapat menahan pandangan dan lebih menjaga kemaluan.

Siapa yang belum mampu, hendaknya berpuasa, karena ia sebagai tameng," (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan lainnya).

Berikut beberapa adab dan tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah, yakni:

1. Mandi dan Berwudu sebelum Berhubungan

Cara berhubungan suami istri sesuai sunah yang pertama adalah biasakan membersihkan diri terlebih dahulu sebelum bercinta.

Bersihkan seluruh anggota badan, termasuk alat kelamin. Baik suami maupun istri harus mandi agar wangi dan terlihat segar.

Setelah mandi serta menggosok gigi, cara berhubungan suami istri sesuai sunah yang bisa dilakukan adalah berwudu sesuai dengan tata caranya agar menjadi suci.

Bercinta untuk pasangan suami dan istri merupakan salah satu ibadah, maka sebelum melakukannya ada baiknya untuk menyucikan badan. 

Mandi dan wudu pun dapat membuat badan terasa segar sehingga bisa lebih rileks ketika akan berhubungan intim.

Tubuh yang wangi juga dapat menyenangkan pasangan, bukan?

2. Memakai Parfum

Cara memakai parfum yang benar juga menjadi bagian dari adab dan tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah.

Hukum Islam aslinya melarang wanita memakai parfum yang terlalu kuat karena itu seperti mengekspos dirinya ke publik.

Seorang wanita dapat menggunakan parfum dengan satu syarat, yaitu untuk menyenangkan suaminya.

3. Menyikat Gigi

Pasangan Sikat Gigi
Foto: Pasangan Sikat Gigi (Istockphoto.com)

Tidak hanya harus wangi dan bersih tubuhnya saja, bagian mulut Moms pun harus diperhatikan.

Ini juga menjadi bagian tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah.

Sebelum melakukan hubungan intim hendaknya suami istri telah menyikat gigi terlebih dahulu agar terhindari dari bau mulut yang mengganggu.

Berhubungan intim setelah menyikat gigi dapat membuat suami dan istri lebih mesra.

4. Membaca Doa Berhubungan Intim

Cara berhubungan suami istri sesuai sunah selanjutnya adalah dengan membaca doa dan niat.

Sebelum melakukan hubungan suami istri, Moms dapat mengajak suami untuk berdoa bersama, seperti di bawah ini:

بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami."

  • Doa Berhubungan agar Punya Anak

Doa ini dapat diucapkan bagi Moms dan Dads yang memang sedang berencana punya anak.

Ketika suami mengeluarkan air mani, ucapkanlah doa sebagai berikut:

اَللّهُـــمَّ اجْعَــلْ نُطْفَتَــنَا ذُرّ ِيَّةً طَيِّــبَةً

Artinya: "Ya Allah jadikanlah nutfah kami ini menjadi keturunan yang baik."

Setelah aktivitas bercinta telah selesai, jangan lupa juga untuk membaca bersama-sama doa ini:

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المْـَــاءِ بَشَـــرًا

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air mani ini menjadi manusia (keturunan)."

Selain berdoa sebelum bercinta, bahkan saat malam pertama suami istri pun dianjurkan untuk menunaikan salat sunah dua rakaat.

5. Membaca Doa Saat Ejakulasi

Cara berhubungan suami istri sesuai sunah selanjutnya adalah dengan membaca doa saat ejakulasi atau saat mencapai kepuasan.

Selain membaca doa, Dads juga disarankan untuk mengangkat pinggul istri agar air mani suami dapat masuk dengan sempurna ke vagina istri.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسِبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا. أللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ خَلَقْتَ خَلْقًا فِيْ بَطْنِ هَذِهِ الْمَرْأَةِ فَكَوِّنْهُ ذَكَرًا وَسَمَّهُ اَحْمَدَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَاَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ

Artinya: "Segala puji milik Allah, yang telah menciptakan manusia dari air mani. Lalu jadikan manusia itu punya keturunan dan mushaharah dan Dia adalah Tuhanmu Maha Kuasa.

Ya Allah, Ya Tuhan kami, jika Engkau takdirkan di dalam perut istriku ini tercipta seorang makhluk, maka jadikanlah ia seorang laki-laki yang akan kuberikan nama Ahmad.

Dengan hak yang ada pada Nabi Muhammad, Ya Allah Ya Tuhan kami, jangan biarkan aku sendirian (tanpa memiliki keturunan).

Engkaulah (Tuhan) sebaik-baik zat yang mewariskan (yang mengkaruniai tinggalan keturunan)."

6. Berdoa dengan Meletakkan Tangan di Kening Istri

Cara berhubungan suami istri sesuai sunah selanjutnya adalah suami hendaknya memegang kening istri dengan tangannya seraya membaca doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Allahummaa innii as-aluka min khairihaa wa khairi maa jabaltahaa alaihi, wa ‘audzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa jabaltahaa alaihi.

​Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk kebaikan dirinya dan kebaikan tabiat (sikap atau perilaku) yang dia bawa.

Dan aku berlindung dari kejelekannya (keburukannya) dan kejelekan tabiat (sikap atau perilaku) yang ia bawa," (HR. Bukhari).

7. Salat Sunah Dua Rakaat

Sama dengan poin sebelumnya, cara berhubungan suami istri sesuai sunah ini juga dianjurkan untuk pasangan yang hendak melakukan malam pertama.

Sebaiknya kedua pasangan melakukan salat sunah 2 rakaat sebelum berjimak.

Di mana suami menjadi imam si istri.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi suasana canggung dan agar hati lebih tenang.

Abu Sa’id berkata: para sahabat radhiyallahu ‘anhum memberitahukanku dan mereka berkata:

“Jika kamu masuk menemui istrimu maka salatlah dua rakaat, kemudian mohonlah kepada Allah kebaikan yang dimasukkan kepadamu, berlindunglah kepada Allah dari keburukannya, kemudian setelah itu terserah urusanmu dan istrimu,” (HR. Ibnu Abu Syuaibah dalam Al Mushannaf).

8. Bercinta dengan Niat Menyenangkan Pasangan

Ilustrasi Posisi Seks
Foto: Ilustrasi Posisi Seks (Orami Photo Stock)

Berniat menyenangkan pasangan juga jadi bagian dari adab serta tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah dan syariat Islam.

Istri yang baik dalam Islam adalah dia yang berniat menyenangkan suaminya dalam segala hal yang dilakukannya, termasuk saat bercinta.

Dalam Islam, membahagiakan suami itu penting karena surga istri ada di bawah kaki suaminya.

Suami pun juga harus memperlakukan istrinya dengan baik.

Karena hubungan intim suami istri tentu dilandasi dengan niat untuk saling memberi kesenangan pada diri sendiri dan juga pasangan.

9. Dilakukan dengan Santai, Didahului dengan Cumbuan

Tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah selanjutnya adalah didahului dengan cumbuan.

Dalam Islam, hubungan intim suami dan istri sepatutnya menyenangkan dan dapat dinikmati oleh kedua belah pihak.

Untuk itu, komunikasi antar pasangan sangat penting, ya, Moms.

Beritahu pasangan apa hal yang dapat merangsang Moms dan jangan ragu untuk bercumbu terlebih dahulu atau mencari tahu tips foreplay sebelum berhubungan seks.

Foreplay adalah tindakan yang didorong dalam Islam dan bisa dilakukan oleh suami atau istri sebelum memulai hubungan seksual yang sebenarnya.

Tindakan yang disarankan selama pemanasan dalam Islam termasuk membelai payudara istri dan seks oral untuk merangsang organ sensitif.

Pada salah satu hadis pun mengamini jika cara berhubungan suami istri sesuai sunah tidak sepatutnya dilakukan terburu-buru dan langsung intercourse.

لا يَتَبَاهَى أَحَدُكُمْ إِلَى امْرَأَتِهِ كَمَا يَتَبَاهَى الْبَعِيرُ إِلَى الْبَعِيرِ، فَلْيُقَبِّلْ وَلْيُدْلِعْ (رواه الترمذي)

Artinya: "Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu melakukan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu,” (HR.Tirmidzi).

Cumbuan memiliki peran penting dalam tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah.

Selain dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan gairah, cumbuan juga dapat menunjukkan rasa kasih dan sayang antara pasangan. 

Moms juga dapat membuat suasana tempat bercinta dengan wangi-wangian, dekorasi atau apa pun yang bisa membuat aktivitas intim ini semakin panas dan tentunya berkesan.

10. Lakukan dengan Posisi Bercinta yang Baik

Eksplorasi cara berhubungan suami istri sesuai sunah juga ternyata tidak dihalangi dalam Islam, lho.

Melakukan berbagai posisi saat berhubungan intim boleh dilakukan.

Apalagi jika Moms dan suami ingin melakukan suatu hal yang berbeda dari biasanya.

Hal ini bisa menghindari kebosanan dalam bercinta. 

Dilansir dari Islam Pos, Islam memperbolehkan suami istri menggunakan beragam gaya atau posisi.

Hal tersebut telah dijelaskan sebelumnya di dalam Surah Al Baqarah, yaitu:

نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ

"Istri-Istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu.

Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.” (QS Al Baqarah: 233).

11. Tidak Melakukan Hal-Hal yang Dilarang dalam Agama

Penting untuk diingat dalam tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah, sebaiknya menjauhi hal-hal yang dilarang dalam agama.

Seperti misalnya anal seks, bercinta di luar ruangan, di hadapan orang lain, hingga saat istri sedang datang bulan.

12. Melakukan Diwaktu yang Dianjurkan

Cara berhubungan suami istri sesuai sunah adalah melakukan diwaktu yang dianjurkan.

Dalam syariat Islam, telah diatur tata cara dan waktu yang baik untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang sah.

Waktu-waktu ini sangat dianjurkan, karena melakukan hubungan intim dalam waktu-waktu tersebut memberikan manfaat yang luar biasa, seperti terciptanya keturunan yang baik dan berkualitas.

Waktu yang dianjurkan untuk berhubungan intim dalam Islam adalah malam Senin, malam pertama bulan Ramadan, malam Kamis, hari Jumat, dan akhir malam.

Baca Juga: 7 Doa untuk Suami yang Bekerja Agar Terhindar dari Kesulitan

Larangan dalam Berhubungan Intim Menurut Islam

Ilustrasi Posisi Seks
Foto: Ilustrasi Posisi Seks (Orami Photo Stock)

Bercinta antara suami dan istri adalah tindakan yang didorong dalam Islam, karena membawa banyak berkah dari Tuhan.

Ada aturan tertentu serta adab dan tata cara berhubungan suami istri sesuai sunah dan syariat Islam yang harus diikuti oleh umat muslim.

Meski berbagai posisi bercinta dapat dilakukan, namun ada hal yang sangat ditentang. Apa saja?

1. Melakukan Anal Seks

Selain memperhatikan cara berhubungan suami istri sesuai sunah, penting juga untuk tahu apa saja yang bertentangan dengan syariat Islam.

Di bawah persetujuan istri, hubungan anal seks tidak dibolehkan dalam Islam, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Huraira:

لَعَنَ اللَّهُ مَنْ أَتَى امْرَأَتَهُ فِي دُبُرِهَا

Artinya: "Allah melaknat orang yang melakukan hubungan seksual dengan istrinya melalui anus."

Haram hukumnya jika memasukkan kemaluan ke dalam lubang anus atau dubur.

Dubur merupakan tempat keluarnya kotoran sehingga memang dikhawatirkan akan mendatangkan penyakit jika melakukannya.

2. Bercinta dengan Telanjang Bulat

Dalam Islam, beberapa ulama menyarankan agar pasangan suami istri tidak bertelanjang bulat saat berhubungan intim, karena hal ini dilarang dalam cara berhubungan suami istri sesuai sunah.

Sebaiknya tutupi tubuh dengan selimut atau apa pun yang bisa digunakan. Namun, sejauh ini tidak ada hadis Nabi Muhammad SAW yang secara spesifik menyatakan hal tersebut, Moms.

Jadi, perlu ditekankan bahwa pandangan ini bisa berbeda-beda tergantung pada interpretasi dan pemahaman teks-teks agama oleh berbagai mazhab dan individu.

Beberapa ulama lain mungkin berpendapat bahwa selama suami dan istri berada dalam privasi dan saling memberikan rasa hormat dan kasih sayang, bercinta dengan telanjang bulat diperbolehkan.

3. Melakukan Hubungan Seksual di Luar Ruangan

Islam menekankan pentingnya menjaga privasi saat berhubungan intim, Moms.

Oleh karena itu, berhubungan intim di luar ruangan atau tempat-tempat di mana orang lain bisa melihat atau mendengar bukanlah sesuatu yang dianjurkan atau diterima dalam ajaran Islam.

Ini sesuai dengan konsep 'awrah dalam Islam, yang menekankan pentingnya menjaga ketidakmampuan seseorang dari pandangan orang lain.

4. Melakukan Hubungan Seksual di Hadapan Orang Lain

Hubungan intim antara suami istri adalah hal yang sangat pribadi dan harus dilakukan secara privat sehingga tidak boleh berhubungan intim di depan orang lain.

Jadi, tidak dianjurkan melakukan hubungan intim di tempat yang bisa didengar atau dilihat oleh orang lain, termasuk anggota keluarga di rumah yang sama.

Adanya orang lain yang dapat mendengar atau melihat hubungan tersebut dapat mengganggu privasi dan merusak harkat dan martabat Moms dan Dads.

Baca Juga: 7 Fantasi Seksual yang Banyak Dimiliki Wanita, Moms Termasuk?

5. Bercinta di Depan Anak

Jangan bercinta di depan anak-anak, Moms. Hal ini bertujuan untuk melindungi kebersihan pikiran anak-anak dan juga menjaga harkat dan martabat keluarga.

Ini didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim:

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ‏ "‏ إِذَا بَلَغَ الصَّبِيُّ فَلاَ تُرَاهُمَا، وَلاَ يُرَيَانِ

Artinya: "Lindungilah mereka (anak-anak) dari (melihat) aurat (orang tua mereka) dan janganlah kalian bercampur-baur (tidur bersama dalam satu selimut) ketika mereka telah baligh."

6. Bercinta saat sedang Datang Bulan

Cara berhubungan suami istri sesuai sunah juga harus memperhatikan momen tepat, yakni saat istri sedang tidak haid.

Bercinta saat istri sedang menstruasi tidak dibenarkan dalam ajaran agama Islam.

Hal ini karena akan menyakiti wanita, jadi bercinta baru dapat dilakukan ketika haid istri sudah selesai.

Larangan ini dijelaskan dalam Al-Qur'an:

وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: "Janganlah kamu mendekati mereka (istri-istrimu) hingga mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka di tempat yang Allah telah perintahkan kepadamu.

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri." (Al-Baqarah: 222)

7. Bercinta Menghadap Kiblat

Para ulama menyarankan untuk tidak melakukan hubungan suami istri sambil menghadap kiblat sebagai bentuk penghormatan terhadap Ka'bah.

Alasan ini didasarkan pada analogi dengan aturan buang air, seperti yang disampaikan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.

عَنْ أَبيِ هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ الله قَالَ : إِذَا جَلَسَ أَحَدُكُمْ لِحَاجَتِهِ فَلاَ يَسْتَقْبِلُ القِبْلَةَ وَلاَ يَسْتَدْبِرُهَا

Artinya: "Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah berkata: "Ketika salah seorang dari kalian duduk untuk kebutuhannya (buang air), janganlah dia menghadap atau membelakangi kiblat."

Etika dan Adab Setelah Berhubungan dalam Islam

Pasangan muslim
Foto: Pasangan muslim (Freepik.com/freepik)

Selain mengetahui cara berhubungan suami istri sesuai sunah, tedapat beberapa etika dan adab setelah berhubungan dalam Islam yang penting untuk diperhatikan, seperti:

  • Mandi Wajib

Setelah berhubungan, suami dan istri diwajibkan untuk mandi besar.

Mandi ini tidak hanya membersihkan tubuh secara fisik tetapi juga merupakan bentuk pensucian spiritual.

Niat mandi wajib harus dinyatakan dalam hati, kemudian dilanjutkan dengan membasuh seluruh tubuh, mulai dari kepala hingga kaki, dengan air bersih.

  • Wudhu

Sebelum melakukan mandi wajib, disarankan untuk mengambil wudhu terlebih dahulu. Wudhu membantu membersihkan diri secara spiritual dan membuat hati lebih tenang.

  • Menjaga Kebersihan

Islam sangat menekankan pentingnya kebersihan.

Setelah berhubungan, disarankan untuk membersihkan diri dari najis dan kotoran, termasuk membersihkan alat kelamin dengan baik.

Itu dia Moms cara berhubungan suami istri sesuai sunah dan larangan dalam berhubungan intim menurut Islam.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5052677
  • https://islami.co/hubungan-seks-dalam-islam-doa-sebelum-keluar-mani-ketika-hubungan-suami-istri/
  • https://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/pria-sebagai-pemimpin.htm#.Yju0PupBzrc
  • https://www.islampos.com/ini-dia-posisi-paling-baik-dalam-berhubungan-11890/
  • https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.2466/pr0.94.3.839-844
  • https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0333102413476374
  • https://islam.nu.or.id/thaharah/bersetubuh-saat-haid-sudah-berhenti-tapi-belum-mandi-wajib-vGh14
  • https://www.rumahfiqih.com/konsultasi-1758-adab-dan-etika-ketika-berjima.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.