Orang Tua Wajib Tahu, Berikut Posisi Tidur Bayi yang Tepat
Selain akan menentukan kualitas tidur Si Kecil, posisi tidur bayi yang benar juga akan menghindarkannya dari masalah dan risiko saat bayi tidur.
Namun, jangan sampai karena ingin sekali membuat bayi tidur dengan aman dan nyaman, Moms malah membuat bayi berada dalam bahaya.
Salah satunya saat memberikan seperangkat sleep positioner pada bayi. Meski diklaim aman, namun hal tersebut justru membuat posisi tidur bayi menjadi lebih berbahaya karena bisa menyebabkan kekurangan napas. Hal tersebut diungkapkan oleh Food and Drug Administration (FDA) AS.
Produk yang dikenal sebagai ‘anti-roll’ ini justru dapat mencegah bayi bernapas dengan baik. Posisi tidur bayi yang berbahaya dalam sleep positioner terdapat pada adanya dua bantal yang ditinggikan dan juga guling yang menempel pada tikar.
Biasanya, bayi di bawah 6 bulan ditempatkan di atas tikar di antara bantal untuk menjaganya berada dalam posisi tertentu saat tidur.
Baca Juga: Jangan Biasakan Bayi Tidur Tengkurap, Ini Alasannya!
Posisi Tidur Bayi Meningkatkan Risiko SIDS
Foto Posisi Tidur Bayi (dailymail.co.uk)
Menempatkan bayi tidur dekat benda-benda seperti sleep positioner, mainan, bantal dan selimut akan meningkatkan risiko mati lemas secara tidak disengaja dan Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS), kata American Academy of Pediatrics (AAP).
“Ini sangat mengkhawatirkan mengingat tingkat SIDS yang telah mandek selama beberapa tahun,” kata Dr. Sunah Hwang, seorang neonatologis di Boston Children's Hospital and South Coast Hospital.
Menurut FDA, beberapa bayi ditemukan dalam posisi tidur bayi berbahaya di sebelah positioner tempat tidur. Bahkan, ada laporan bayi meninggal setelah ditempatkan dalam salah satu produk tersebut.
Dalam kebanyakan kasus, bayi keluar dari posisi yang telah ditentukan, berguling dan mati lemas karena kekurangan oksigen.
FDA telah mengatur produk bayi yang mengklaim dapat menyembuhkan, mengobati, mencegah atau mengurangi penyakit atau kondisi tertentu pada bayi.
Beberapa perusahaan sleep positioner mengklaim bahwa produknya mencegah SIDS. Tetapi FDA mencatat tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung klaim tersebut.
Beberapa perusahaan tersebut mengklaim dapat membantu meredakan penyakit gastroesophageal reflux (GERD), suatu kondisi yang menyebabkan asam lambung kembali naik ke kerongkongan.
Perusahaan lain mengklaim posisi tidur bayi membantu membantu mencegah sindrom kepala datar (plagiocephaly).
Baca Juga: 9+ Obat Batuk Alami Bayi yang Ada di Rumah, Mudah Didapatkan!
Posisi Tidur Bayi yang Berbahaya
Foto Posisi Tidur Bayi yang Berbahaya (romper.com)
Selain penggunaan sleep positioner, ada juga beberapa posisi tidur bayi yang berbahaya. Salah satunya adalah saat posisi bayi tidur menyamping atau malah tidur tertelungkup.
Pada usia awal bayi, otot leher bayi masih lemah sehingga bayi masih belum dapat menangkap kepalanya, terutama saat posisi tengkurap.
Hal ini membuat orang tua khawatir bayi tidak bisa bernafas saat tidur atau malah menelan kembali jika muntah saat tidur.
Selain itu, pada posisi tengkurap menyamping, bayi dapat tidur lebih nyenyak, lebih lama, lebih tidak merespon terhadap suara, lebih tidak bergerak dan lebih sulit terbangun. Hal-hal ini menyebabkan bayi lebih berisiko terjadinya SIDS, pada posisi tengkurap dan telentang.
"Saya memberi tahu orang tua bahwa anak mereka memiliki jalan napas normal dan sistem saraf normal, sehingga mereka memiliki mekanisme untuk mencegah muntah masuk ke paru-paru," kata Dr. Ari Brown, seorang dokter anak di Austin, Texas, dan seorang pejabat juru bicara American Academy of Pediatrics (AAP).
Bahkan ketika Moms yakin bahwa bayi berbaring telentang semalaman saat tidur, akan sangat penting untuk menghindari menempatkannya di permukaan yang lembut dan tidak menempatkan barang-barang lain di sampingnya.
Juga hindari tidur di kasur air, sofa, atau kasur empuk.
Kasur yang kuat yang ditutupi oleh tirai tipis yang tidak menjulur adalah tempat tidur paling aman. Jauhkan semua mainan dan boneka selama masa bayi. Gunakan pakaian tidur seperti one-piece sleeper tanpa penutup sebagai alternatif selimut.
Baca Juga: 10 Cara Melatih Bayi Berjalan Sendiri Sejak Usia Dini
Biasakan Posisi Tidur Bayi yang Terbaik
Foto Posisi Tidur Bayi yang Terbaik (shutterstock.com)
Menurut dr. Rosary, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Pondok Indah, posisi tidur bayi yang benar adalah bayi pada posisi telentang, baik saat tidur siang maupun malam.
Posisi ini adalah posisi yang paling aman untuk bayi. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan posisi ini sebagai cara terbaik untuk mengurangi risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) pada si kecil sampai ia berusia 1 tahun.
Bukan hanya menghindari SIDS, posisi tidur tersebut tidak berbahaya untuk bayi karena Si Kecil dapat bernafas dengan bebas dan tidak merasa pengap saat beristirahat.
Karena mustahil untuk selalu memantau pergerakkan bayi selama tidur, AAP merekomendasikan agar semua bayi ditempatkan untuk tidur telentang.
Beberapa dokter berpikir bahwa tidur menyamping mungkin menjadi alternatif yang masuk akal agar mudah mengembalikan posisi tidur bayi menjadi terlentang.
Akan tetapi, bukti terbaru menunjukkan bahwa tidur menyamping juga harus dihindari untuk alasan keamanan.
Baca Juga: Bayi Ngorok saat Tidur, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Berbagi Tempat Tidur dengan Bayi
Foto Berbagi Tempat Tidur dengan Bayi (Orami Photo Stock)
Beberapa orang tua atau pengasuh mungkin memilih berbagi ranjang dengan bayi mereka.
Dalam beberapa budaya, ini adalah kebiasaan umum, tetapi di Amerika Serikat, sebagian besar dokter anak tidak menganjurkannya.
Namun, kebiasaan ini tetap saja kontroversial sehingga sebaiknya Moms hindari. American Academy of Pedriatics (AAP) menekankan bahwa berbagi ranjang sebelum bayi berusia 4 bulan dapat menghadirkan risiko yang sangat besar.
Apabila hal ini tetap dilakukan, kelompok advokasi La Leche League menyarankan orang-orang yang ingin berbagi tempat tidur dengan bayi untuk mengikuti tips ini:
- Jangan merokok atau biarkan bayi tidur di dekat pasangan yang merokok.
- Jangan berbagi tempat tidur dengan bayi saat mabuk atau mengalami gangguan.
- Berbagi tempat tidur hanya jika bayi menyusu.
- Jangan berbagi ranjang jika bayi lahir prematur.
- Letakkan bayi untuk tidur telentang.
- Dandani bayi dengan pakaian tipis, bukan lapisan tebal.
- Jangan gunakan pemanas ruangan atau mengatur ruangan terlalu hangat agar bayi tidak kepanasan.
- Pantau suhu di kamar bayi. Dengan kata lain, tidak terlalu panas atau terlalu dingin dan jangan letakkan bayi di dekat AC atau ventilasi pemanas, jendela yang terbuka, atau sumber angin lainnya.
- Tidur hanya di permukaan yang aman, artinya tidak menggunakan sofa, kursi, atau tempat tidur yang terlalu empuk atau tertutup selimut dan bantal. Sebaliknya, bayi harus tidur di buaian atau co-sleeper di samping tempat tidur.
- Jangan letakkan mainan, selimut, bantal, atau bemper di tempat tidur bayi karena bisa saja jatuh mengenai bayi.
- Pertimbangkan empeng. Dot telah terbukti mengurangi risiko SIDS, tetapi jangan dipaksakan jika bayi tidak menginginkannya.
Nah, itulah posisi tidur bayi yang baik dan berbahaya untuk yang perlu Moms ketahui. Biasakan Si Kecil tidur terlentang ya Moms, agar bayi tidak berada dalam posisi tidur yang berbahaya.
- https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/do-not-use-infant-sleep-positioners-due-risk-suffocation
- https://pediatrics.aappublications.org/content/138/5/e20162938
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/baby-sleeping-on-side#risks-by-age
- https://www.llli.org/the-safe-sleep-seven/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.