Pro Kontra Babywalker untuk Bayi Belajar Jalan, Masih Perlukah Digunakan?
Saat mengunjungi toko perlengkapan bayi, Moms mungkin masih melihat baby walker yang dipajang untuk dijual. Padahal, menurut beberapa pakar keamanan dan kesehatan, penggunaan baby walker sudah tidak disarankan.
Pasalnya, telah banyak terjadi kecelakaan dan cedera yang dialami anak karena menggunakan baby walker. Bahkan, di Kanada, penjualan baby walker dilarang.
Baby walker berbahaya karena tanpa disadari, baby walker bisa menggelinding dengan cepat dan posisinya tak stabil bila berada di permukaan yang tak rata.
Alhasil, bayi bisa terlempar, menabrak, terjatuh dan cedera. Baby walker juga memungkinkan bayi mencapai benda-benda yang bisa membahayakan seperti cangkir berisiko minuman panas, lilin yang sedang menyala dan sebagainya.
Awalnya mungkin Moms mengira bahwa baby walker bisa membantu bayi belajar jalan. Sekaligus Moms bisa meninggalkan bayi sejenak karena harus mengurus sesuatu.
Padahal kenyataannya, ketika menggunakan baby walker, bayi perlu pengawasan yang ketat. Tapi penjagaan atau pengawasan, risiko kecelakaan bisa terjadi.
Bayi yang menggunakan baby walker akan mampu berjalan sejauh satu meter per detik. Alhasil, risiko kecelakaan bisa terjadi sebelum Moms dapat menghentikannya.
Nah, perlu kita tahu Moms, baby walker tidak membantu bayi untuk belajar berjalan. Bahkan, terlalu sering memakai alat ini bisa menghambat sedikit perkembangan Si Kecil.
Justru bayi perlu belajar berguling, merangkak, duduk dan bermain di lantai untuk mencapai tonggak perkembangannya. Karena itu, sebenarnya Si Kecil akan lebih aman bila ditempatkan di lantai dan ruangan yang bebas. Asalkan perhatikan kebersihan dan jaga agar tidak licin.
Baby walker juga malah mengurangi keinginan bayi untuk berjalan. Kenapa? Karena ia dapat bergerak dengan mudah dengan alat tersebut.
Baby walker hanya membantu memperkuat otot kaki bagian bawah, tidak memperkuat otot kaki bagian atas yang notabene paling sering digunakan dalam berjalan.
American Academy of Pediatrics bahkan sangat mendesak agar para orangtua tidak memakaikan baby walker pada bayinya. Alasannya, selain tidak bisa mengajari bayi berjalan, ada juga risiko terguling ketika ia menabrak sesuatu.
Baca Juga : Ini Alat Bantu Bayi Belajar Jalan Selain Baby Walker
Lalu, bagaimana cara mengajarkan Si Kecil berjalan?
Untuk mengajarkan berjalan, latih Si Kecil untuk menyeimbangkan tubuh. Dengan diawasi Moms, ajak Si Kecil menggunakan alat bantu seperti mainan yang menggunaan roda dan bisa didorong ke depan.
Alat ini memang dirancang untuk melatih berjalan. Moms dapat menahannya dari belakang dan menariknya untuk berjalan ke arah mainan atau tempat yang ia inginkan. Si Kecil akan lebih aman berlatih berjalan dengan menggunakan alat ini.
Baca Juga : Kenali Bentuk Kaki Balita Saat Pertama Kali Berjalan
Lalu, bagaimana bila Moms harus melakukan suatu pekerjaan dan terpaksa meninggalkan Si Kecil di baby walker untuk sementara waktu? Jika Moms perlu menggunakan baby walker, hal-hal ini harus diperhatikan:
- Periksa desain baby walker. Hindari yang mudah dilipat karena dapat menyakiti Si Kecil.
- Hindari meletakkan Si Kecil di baby walker terlalu lama
- Jaga bayi di area di mana Moms bisa mengamatinya dengan jelas
- Jangan biarkan bayi Moms bergerak terlalu cepat di baby walker untuk menghindari terguling
- Hati-hati dengan benda-benda di sekitar bayi yang bisa menarik perhatiannya. Misal, ketika ia berada di dekat meja makan. Tiba-tiba menarik taplak meja dan menjatuhkan teh panas yang bisa melukainya.
(HIL)
Sumber: mayoclinic.org, babycentre.co.uk
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.