10 Jenis Puasa yang Diharamkan dalam Ajaran Islam, Hindari!
Meski bernilai ibadah, terdapat puasa yang diharamkan karena jika dilakukan pada waktu atau kondisi tertentu tersebut dapat bertentangan dengan syariat,
Puasa, sebagai ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam, juga jadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan.
Namun, umat tidak semua puasa diperbolehkan.
Umat Islam perlu tahu ada jenis puasa yang diharamkan agar tidak melakukan ibadah yang justru bertentangan dengan tuntunan agama.
Baca Juga: Niat Puasa Ganti Ramadan atau Qadha, Yuk Lunasi Utang Puasa!
Jenis Puasa yang Diharamkan
Berikut ini daftar waktu puasa yang diharamkan:
1. Puasa Hari Raya Idulfitri
Idulfitri merupakan hari kemenangan bagi seluruh umat muslim di dunia setelah selama 1 bulan penuh menjalankan puasa.
Puasa yang dilaksanakan pada hari raya Idulfitri ini merupakan puasa yang haram hukumnya.
Meskipun tidak ada yang bisa dimakan, akan tetapi tetap tidak diperbolehkan puasa di hari ini.
Sebagaimana diterangkan dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW melarang umatnya berpuasa di dua hari raya Idulfitri dan Iduladha.
Dari Abu Sa'id Al Khudri R.A, berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الْفِطْرِ وَيَوْمِ النَّحْرِ.
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idulfitri dan Iduladha." (HR. Muslim).
2. Puasa Hari Raya Iduladha
Iduladha termasuk dalam dua hari raya yang dilarang untuk berpuasa.
Setiap tanggal 10 Dzulhijjah umat Islam di seluruh dunia merayakan Iduladha.
Perayaan itu dilakukan dengan cara melaksanakan salat Id dan umat muslim disunahkan untuk menyembelih hewan kurban serta menyantapnya.
Dengan begitu, berpuasa di hari ini tidak menambah keimanan justru berdosa.
Dari Abi Ubaid Maula Ibn Azhar berkata:
هَذَانِ يَوْمَانِ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ عَنْ صِيَامِهِمَا يَوْمُ فِطْرِكُمْ مِنْ صِيَامِكُمْ ، وَالْيَوْمُ الْآخَرُ تَأْكُلُونَ فِيهِ مِنْ نُسُكِكُمْ
Artinya: "Dua hari ini adalah hari yang Rasulullah SAW larang untuk berpuasa di dalamnya, yaitu Idul Fitri, hari di mana kalian berbuka dari puasa kalian. Begitu pula beliau melarang berpuasa pada hari lainnya, yaitu Idul Adha di mana kalian memakan hasil sesembelihan kalian." (HR. Bukhari).
Baca Juga: 7 Amalan dan Keutamaan Bulan Syaban, Perbanyak Puasa Sunah!
3. Puasa Hari Tasyrik
Puasa yang diharamkan selanjutnya adalah pada hari tasyrik yang jatuh dalam 3 hari berturut-turut sesudah hari raya Iduladha yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah.
Dari riwayat Abu Hurairah R.A, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah agar mengelilingi Kota Mina serta menyampaikan sesuatu, yaitu:
“Janganlah kamu berpuasa pada hari ini karena ia merupakan hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah.”
4. Puasa Hari Jumat
Dalam pandangan umat Islam, hari Jumat merupakan hari yang penuh berkah. Tak jarang, beberapa orang melakukan puasa sunah.
Padahal, hari Jumat merupakan puasa yang diharamkan dalam Islam.
Dalam hadis riwayat Muslim juga menjelaskan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda yang berbunyi:
لا تَخْتَصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِي وَلَا تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الْأَيَّامِ إِلا أَنْ يَكُونَ فِي صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ
Artinya: "Janganlah khususkan malam Jumat dengan salat malam tertentu yang tidak dilakukan pada malam-malam lainnya.
Janganlah pula khususkan hari Jumat dengan puasa tertentu yang tidak dilakukan pada hari-hari lainnya, kecuali jika ada puasa yang dilakukan karena sebab ketika itu." (HR. Muslim no. 1144).
Puasa pada hari Jumat diperbolehkan jika ingin menunaikan atau mengqada puasa Ramadan, membayar kafarat (tebusan), serta puasa pengganti sebab tidak mendapat hadyu tamttu.
Selain itu juga diperbolehkan apabila bertepatan dengan puasa Daud dan atau puasa sunah lain, seperti puasa Asyura, puasa Syawal, serta puasa Arafah.
5. Puasa Hari Sabtu
Selain hari Jumat, hari Sabtu juga menjadi salah satu puasa yang diharamkan. Sebab, ini merupakan rutinitas orang Yahudi.
Rasulullah juga melarang kita untuk melaksanakan puasa pada hari Sabtu, kecuali jika sedang melaksanakan puasa wajib seperti puasa bulan Ramadan.
Dari Abdullah bin Busr dari Saudarinya, yang bernama as-Shamma’, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا تَصُومُوا يَوْمَ السَّبْتِ إِلا فِيمَا افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ أَحَدُكُمْ إِلا لِحَاءَ عِنَبَةٍ ، أَوْ عُودَ شَجَرَةٍ فَلْيَمْضُغْهُ
Artinya: “Janganlah kalian berpuasa hari sabtu, kecuali untuk puasa yang Allah wajibkan.
Jika kalian tidak memilliki makanan apapun selain kulit anggur atau batang kayu, hendaknya dia mengunyahnya.” (HR. Turmudzi 744, Abu Daud 2421, Ibnu Majah 1726, dan dishahihkan al-Albani).
6. Puasa Hari Syak
Puasa di hari Syak juga merupakan hari dimana puasa yang diharamkan untuk dilaksanakan.
Hari syak adalah tanggal 30 Syakban, hasil dari penggenapan bulan Syakban, karena hilal tidak terlihat.
Baik karena mendung atau karena cuaca yang kurang baik.
Atas ketidakjelasan itulah dinamakan dengan syak. Menurut syari umat muslim, itu merupakan hari larangan untuk berpuasa.
Salah satu hadis yang menjadi dasar larangan puasa di hari Syak diriwayatkan dalam Bukhari dan al Hakim:
مَنْ صَامَ يَوْمَ الشَّكِّ فَقَدْ عَصَى أَبَا القَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya: "Siapa yang puasa pada hari syak, maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qosim (Nabi Muhammad) shallallahu 'alaihi wa sallam." (HR. Bukhari & al-Hakim).
Berpuasa pada hari tersebut hanya diperbolehkan untuk mengqada puasa Ramadan.
Puasa di hari itu juga hanya diperbolehkan jika bertepatan dengan puasa Senin - Kamis dan/atau puasa Daud.
Baca Juga: Puasa Nazar: Jenis, Niat, Cara dan Ketentuan Melakukannya
7. Puasa Sepanjang Tahun
Moms, tidak ada anjurannya bagi umat muslim menjalankan puasa sepanjang tahun.
Dari Abu Hurairah RA berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
لا يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أنْ تَصُومَ وزَوْجُها شاهِدٌ إلَّا بإذْنِهِ
Artinya: "Tidak halal bagi seorang istri kalau ia berpuasa, sedangkan suaminya menyaksikan (yakni ada di rumah) melainkan dengan izin suaminya tersebut.
Juga tidaklah dianggap sudah mendapat izin kalau ia dalam rumah suaminya itu, kecuali izin suaminya sendiri." (Muttafaq 'alaih)
Dari dua keterangan hadis di atas maka tidak mungkin orang bisa berpuasa satu tahun penuh.
Akan tetapi sebagai solusi, umat muslim diperbolehkan untuk melakukan puasa Daud yaitu sehari berpuasa, sehari berbuka, dan begitu pun seterusnya.
Ini merupakan rukhsah atau keringanan terakhir yang ingin melakukan puasa secara terus menerus.
Dikenal juga sebagai hadis larangan berpuasa Dahr atau secara terus menerus ditujukan untuk Abdullah bin Al’Ash.
Di mana, pada riwayat muslim disebutkan jika Abdullah bin Amr menjadi lemas sebab terbiasa melakukan puasa Dahr.
Ia menyesal serta tidak ingin mengambil rukhsah serta hanya cukup melakukan puasa Daud saja.
8. Puasa Wanita Saat Haid atau Nifas
Salah satu puasa yang diharamkan selanjutnya adalah wanita sedang masa haid atau nifas.
Bahkan hukum dari wanita yang menjalankan puasa pada saat sedang haid atau nifas adalah berdosa.
Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya:
"Bukankah salah seorang di antara mereka (kaum wanita) apabila menjalani masa haid tidak mengerjakan salat dan tidak pula berpuasa? Para sahabat wanita menjawab: Benar." (HR. Bukhari).
Akan tetapi, wanita yang mengalami haid atau nifas juga harus mengganti puasa tersebut dengan puasa pada hari lainnya.
Baca Juga: Bolehkah Puasa setelah Berhubungan Intim? Yuk, Simak!
9. Puasa Orang Sakit yang Dikhawatirkan Meninggal Dunia
Terakhir, puasa yang diharamkan selanjutnya adalah puasa orang sakit yang dikhawatirkan meninggal dunia.
Sampai saat ini, belum ada bukti bahwa puasa menyebabkan seseorang meninggal.
Akan tetapi, ada beberapa kondisi kesehatan yang memang harus diwaspadai untuk berpuasa.
Islam tidak pernah memaksa umatnya untuk melakukan sesuatu yang membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Hal itu disebutkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 29.
Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu."
10. Puasa dengan Keyakinan yang Salah
Puasa merupakan salah satu kewajiban yang penting dalam agama Islam, dan dilakukan dengan niat dan keyakinan yang benar sesuai dengan ajaran agama.
Namun, puasa dengan keyakinan yang bertentangan dengan ajaran Islam disebut sebagai puasa dengan keyakinan yang batil.
Ini berarti melakukan puasa dengan maksud atau keyakinan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, seperti:
- Puasa untuk menyembah berhala
Islam tegas menentang penyembahan terhadap sesuatu selain Allah SWT.
Melakukan puasa dengan maksud untuk menyembah berhala atau entitas lainnya dianggap sebagai perbuatan syirik (penyekutuan dengan Allah), yang merupakan dosa besar dalam Islam.
- Puasa dengan maksud untuk meminta selain kepada Allah SWT
Dalam Islam, meminta pertolongan, bantuan, atau anugerah kepada selain Allah SWT dianggap sebagai tindakan yang bertentangan dengan ajaran tauhid (keyakinan akan keesaan Allah).
Oleh karena itu, melakukan puasa dengan maksud untuk meminta kepada selain Allah SWT dianggap sebagai keyakinan yang batil.
Menurut ajaran Islam, melakukan puasa dengan keyakinan yang batil adalah dilarang dan diharamkan.
Islam menekankan pentingnya niat yang ikhlas (murni) dalam setiap amalan, termasuk puasa.
Puasa bukan hanya sekadar menahan makan, minum, dan aktivitas lainnya, tetapi juga merupakan bentuk ibadah spiritual yang membutuhkan kesadaran dan keyakinan yang benar.
Baca Juga: Puasa Daud: Niat, Tata Cara, Keutamaan, dan Manfaatnya
Nah, itu dia Moms beberapa puasa yang diharamkan dalam ajaran Islam.
Menjalankan puasa di waktu tersebut justru akan mendapat dosa karena tidak menjauhi larangan-Nya. Wallahualam bissawab.
- https://bincangsyariah.com/ubudiyah/macam-macam-puasa-yang-diharamkan/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.