Kisah Hidup Ratu Victoria, 63 Tahun Memerintah Kerajaan Inggris
Jika membicarakan ratu, maka Ratu Elizabeth II pasti yang akan Moms ingat pertama kali. Namun, tahukah pada dua abad silam, Kerajaan Inggris juga dipimpin oleh Ratu Victoria yang sangat masyhur.
Beliau melakukan banyak perubahan positif untuk Kerajaan Inggris yang menjadi dasar bagi kelangsungan kerajaan hingga kini.
Jika Moms pencinta sejarah monarki Inggris, simak kisah Ratu Victoria yang juga tidak kalah menarik.
Yuk, simak kisahnya dan berbagai fakta menarik tentang Ratu Victoria asal Inggris berikut ini!
Baca Juga: 4 Silsilah Keluarga Kerajaan Inggris, Yuk Intip!
Kisah Ratu Victoria dan Berbagai Fakta Tentangnya
Ratu Victoria lahir di Kensington Palace pada 24 Mei 1819.
Ia tercatat sebagai penguasa Kerajaan Inggris terlama kedua setelah Ratu Elizabeth II.
Ia memerintah selama 63 tahun dengan banyak kisah menarik.
Yuk Moms simak beberapa faktanya berikut ini:
1. Masa Kecil Sang Ratu
Foto: bbci.co.uk
Saat lahir, ia diberi nama Alexandrina Victoria.
Nama ini terinspirasi dari nama ayah baptisnya yang merupakan kaisar Rusia, yakni Tsar Alexander I.
Saat ia masih kecil, seluruh anggota keluarga kerajaan memanggilnya dengan nama Drina.
Sayangnya, ratu kurang menyukai nama ini dan ia lebih memilih Victoria untuk dijadikan nama panggilannya.
Nama ini pun digunakan hingga ia naik tahta sebagai ratu Inggris.
Ia juga merupakan seorang polyglot.
Ia mahir berbahasa Jerman karena ibunya adalah orang Jerman sejak kecil.
Ia juga belajar di rumah dan mempelajari banyak bahasa seperti Latin, Perancis, dan Italia.
Di masa tuanya, Ratu Victoria juga mempelajari bahasa Urdu dan Hindi.
Baca Juga: Lady Diana Lakukan 4 Hal Mengharukan ini Demi Keluarganya
2. Ratu Naik Tahta
Foto: idntimes.com
Sebenarnya, Ratu Victoria bukanlah pewaris tahta utama seperti halnya Pangeran Charles sekarang.
Ia menempati posisi kelima sebagai pewaris tahta Kerajaan Inggris.
Namun takdir berkata lain, setelah kematian Raja George III pada tahun 1820, kekuasaan diberikan kepada putra pertamanya, George IV.
Sayangnya, Raja George IV ini juga meninggal sepuluh tahun kemudian tanpa memiliki penerus, sehingga tahtanya diberikan kepada adiknya yang bernama William IV.
Kondisi ini kembali terulang pada Raja William IV yang meninggal tahun 1837.
Selepas kepergian William IV, tahta seharusnya jatuh ke tangan ayah Putri Victoria yang bernama Edward.
Namun, karena Pangeran Edward juga sudah meninggal tahun 1820, maka tahta ini diberikan kepada Victoria.
Sehingga Putri Victoria dilantik menjadi Ratu Kerajaan Inggris pada 20 Juni 1837, tepat saat usianya masih 18 tahun.
Baca Juga: 6 Inspirasi Nama Bayi dari Anggota Keluarga Kerajaan Inggris
3. Kisah Cinta Ratu Victoria
Foto: idntimes.com
Ratu Victoria menikah dengan Pangeran Albert yang ia temui pertama kali dalam pesta ulang tahun Ratu Victoria yang ke-17.
Pangeran Albert yang kebetulan sedang mengunjungi Istana Kensington bersama pamannya ikut menghadiri pesta tersebut.
Pangeran Albert pun langsung berhasil membuat sang ratu jatuh cinta.
Awalnya, mereka berdua menjalin hubungan persahabatan selama empat tahun.
Uniknya, ratulah yang melamar Pangeran Albert.
Menurut tradisi Kerajaan Inggris, seorang ratu tidak boleh dilamar oleh siapa pun.
Akhirnya, ratu melamar Pangeran Albert pada 15 Oktober 1839 dan mereka menikah di Kapel Kerajaan St. James, London pada 10 Februari 1840.
Saat menikah, ia memilih mendobrak tradisi dengan menggunakan gaun pengantin berwarna putih dengan model off-shoulder.
Di masa itu, putih dianggap sebagai warna yang membosankan.
Kebanyakan gaun berwarna cerah adalah gaun yang lazim digunakan untuk pernikahan.
Selama pernikahannya, ia melahirkan 9 orang anak dan semuanya ini menikah dengan beberapa bangsawan dari Kerajaan Eropa.
Ini dilakukan untuk mempertahankan darah bangsawan dan untuk memperkuat hubungan antara Kerajaan Inggris dengan kerajaan lain di Benua Eropa.
Pernikahan anak-anaknya ini memberikan Ratu Victoria 42 orang cucu di seluruh Kerajaan Eropa, mulai dari seperti Kekaisaran Rusia, Jerman, Spanyol, Norwegia, Yunani, Swedia, hingga Romania.
Oleh karena itu, beliau juga disebut sebagai "Grandmother of Europe".
Sayangnya, setelah 21 tahun pernikahan, Ratu Victoria harus menerima kenyataan pahit bahwa Pangeran Albert menutup usia pada 14 Desember 1861 akibat penyakit tifus.
Akibatnya, ia memilih mundur dari tugas kerajaan selama 9 tahun dan baru kembali bekerja pada 1870.
Selain itu, ia memilih mengenakan gaun berwarna hitam selama 40 tahun untuk mengekspresikan perasaan dukanya atas kepergian Pangeran Albert.
Baca Juga: Kenalan dengan Princess Leonor, Gadis 16 Tahun Pemegang Tahta Kerajaan Spanyol
4. Pencapaian Ratu Victoria
Foto: royal.uk
Ratu Victoria dengan bantuan Albert, menciptakan monarki konstitusional gaya baru di Inggris.
Ia menjadi pelindung 150 institusi, termasuk puluhan badan amal, sementara Albert mendukung pengembangan museum pendidikan.
Pasangan itu melakukan kunjungan sipil ke kota-kota industri seperti Leeds, dan menghadiri tinjauan militer untuk mendukung angkatan bersenjata.
Bersama-sama mereka membantu membentuk citra keluarga kerajaan yang baik.
Victoria juga menjadi Permaisuri India untuk mengikat monarki dan Kekaisaran lebih dekat.
Ia menerima gelar itu atas saran dari perdana menteri ketujuh Benjamin Disraeli.
Dia menyetujui kebijakan imperialisnya, yang menjadikan Inggris sebagai negara paling kuat di dunia.
5. Kisah Lainnya
Foto: tirto.id
Pada perayaan Yubileum Emasnya, ratu menerima pelayan India yang ia promosikan menjadi guru pribadinya, yaitu Abdul Karim.
Karim mengajarkan bahasa Urdu dan India dan memperkenalkannya lebih jauh pada India, negara koloninya.
Meski keluarga dan poltisi pada masa itu membencinya, tetapi ia memberikan Karim kehormatan dan tanah di India dan membawanya bersama dalam kunjungan ke French Riviera.
Ratu Victoria juga tercatat sebagai pemimpin paling beruntung di dunia.
Pasalnya, ia mengalami 8 kali upaya pembunuhan dan semuanya berhasil lolos.
Upaya pembunuhan pertama terjadi tahun 1841, ketika ratu dan suaminya melakukan perjalanan malam dengan menggunakan kereta kuda.
6. Kematiannya Sebagai Akhir Era Victoria
Foto: thoughtco.com
Memerintah selama 63 tahun, Ratu Victoria ternyata tidak kalah hebat dari Ratu Elizabeth II.
Meski pada awal masa pemerintahan ia kerap tidak mengambil kebijakan yang tepat, akan tetapi hingga akhir hayatnya, ia dikenal sebagai ratu bijaksana dan mencintai perdamaian.
Sang Ratu meninggal di Osborne House di Isle of Wight, pada tanggal 22 Januari 1901 setelah pemerintahan yang berlangsung hampir 64 tahun.
Putranya, Edward VII pun yang menggantikannya.
Itulah kisah Ratu Victoria asal Inggris yang ternyata tidak kalah hebat dari Ratu ELizabeth II sekarang.
- https://www.bbc.co.uk/teach/ks3-gcse-history-queen-victoria-monarchy/z73rnrd
- https://www.royal.uk/queen-victoria
- https://www.idntimes.com/science/discovery/lia-89/fakta-unik-queen-victoria-c1c2/8
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.