Redflag ke Influencer Marketing, Brand Jangan Tiru!
Sebagai brand yang profesional, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Termasuk didalamnya, hal-hal yang perlu dihindari ketika menjalin kerja sama influencer. Selain untuk menjaga profesionalitas, juga untuk menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak yang terlibat kerja sama, salah satunya, influencer marketing. Penggunaan jasa influencer marketing sudah menjadi hal yang lumrah di dunia bisnis masa kini, karena efek besar yang dihasilkan tidak main-main. Selain membangun brand awareness, influencer marketing juga mampu meningkatkan sales suatu brand. Tidak heran jika banyak brand yang menggunakan jasa para influencer marketing.
Akan tetapi dalam eksekusinya, ada beberapa hal yang dianggap sebagai suatu redflag atau perlu dihindari ketika kamu ingin atau sedang menjalin kerja sama dengan influencer marketing. Simak beberapa hal berikut ini.
- Salah pilih influencer
Brand memang perlu stay up to date dengan fenomena influencer. Tetapi, jangan sampai brand kamu hanya melihat aspek kuantitas dibanding aspek kualitas. Apabila seorang influencer sedang naik daun, bukan berarti dia cocok 100% dengan produk brand kamu. Perhatikan kembali background atau niche influencer tersebut. Apakah cocok atau tidak dengan value yang ditawarkan oleh brand kamu.
- Memberikan brief seadanya
Perlu diketahui, bahwa tidak semua orang tahu betul mengenai brand kamu. Begitu juga dengan influencer. Oleh karena itu, penting terlebih dahulu untuk memberikan informasi tentang brand mu kepada influencer, yang disusul dengan arahan brief konten dan key message yang ingin disampaikan. Semakin detail informasi, semakin mudah juga influencer untuk memahami arahan konten. Tapi ingat, jangan terlalu ikut campur dalam eksekusinya ya, biarkan konten influencer mu authentic sesuai dengan ciri khas influencer masing-masing.
- Pelit Budget
Lebih baik mengatur budget yang sesuai, dibanding terlalu hemat dalam mengeluarkan budget. Hemat berlebihan juga berdampak pada kualitas infuencer yang brand kamu dapatkan. Terlalu hemat budget akan membuat hasil kerja sama brand tidak maksimal. Alokasikan budget yang sesuai dengan kemampuan brand kamu, untuk mendapatkan influencer yang sesuai. Kamu bisa memakai nano atau mikro influencer dalam mempromosikan brand kamu.
- Jarang Cek Analytics
Analytics merupakan tolak ukur keberhasilan konten influencer marketing. Brand wajib memeriksa analytics atau insight yang dihasilkan dari influencer. Apakah konten yang dihasilkan mampu menghasilkan engagement yang tinggi atau tidak. Apabila hasilnya kurang, brand bisa mencari influencer lain yang lebih sesuai dengan brand.
Nah itu dia beberapa hal yang menjadi redflag ke influencer marketing, yang jangan sampai dilakukan oleh brand kamu. Untuk menghindari redflag diatas, kamu bisa memakai jasa influencer marketing nya IbuSibuk. Kamu bisa memilih influencer yang sesuai dengan value brand kamu, bahkan yang sesuai dengan budget brand kamu. Jadi gak perlu repot-repot mikirin ini itu! Untuk kerja sama lebih lanjut, klik disini ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.