Ini Dia Tren Penggunaan Influencers dalam Dunia E-Marketing!
Bagi para pemilik bisnis, peka terhadap segala bentuk promosi pada era digital adalah hal yang sangat penting. Perkembangan teknologi secara signifikan mengharuskan pemilik bisnis mengatur strategi promosi yang efektif, salah satunya dengan menggunakan Influencers Marketing.
Penggunaan Influencers ini dianggap mampu menciptakan komunikasi dua arah karena dapat membangun hubungan dengan audiens, sehingga dapat meningkatkan strategi promosi pada sistem E-Marketing.
E-Marketing
Menurut Kotler dan Keller ahli Manajemen Pemasaran, E-Marketing merupakan cara pemasaran yang menggunakan teknologi komputer atau perangkat elektronik seperti laptop, smartphone dan sebagainya, untuk meningkatkan keefektifan usaha pemasaran dan mengurangi biaya promosi. Hal tersebut digunakan oleh para pemilik bisnis untuk menjangkau calon pelanggan sebagai target konsumen mereka.
Brand yang sebelumnya selalu terfokus pada cara produksi yang maksimal, kini menjadi lebih berorientasi untuk mencari konsumen sebanyak-banyaknya.
Salah satunya dengan testimoni konsumen yang kini juga digunakan sebagai media campaign atau promosi. Mulai dari testimoni produk, hingga beberapa opsi layanan yang ditawarkan oleh brand. Hal tersebut membuat brand semakin mudah dalam memasarkan produknya.
Selain itu, penggunaan Influencers juga telah menjadi bentuk utama komunikasi antara brand dengan konsumen dalam media promosi. Bentuk penyampaian dari Influencers yang lebih objektif dianggap sebagai bentuk Honest Review atau testimoni pribadi yang lebih bisa dipercaya (trusted) oleh audiens. Rasa trust ini dapat menciptakan peluang pasar.
Yang pasti, penggunaan Influencers sebagai media pemasaran memiliki andil besar dalam membangun sebuah brand. Influencers kini merangkap sebagai perantara digital yang dapat memobilisasi audiens melalui gaya promosi mereka.
Baca juga: Resep Mengelola Bisnis Masa Kini
Tren Penggunaan Influencers
Penggunaan Influencers mampu mendongkrak peluang besar bagi bisnis yang sedang dijalankan para pemilik brand. Influencers yang merupakan public figure, dijadikan sebagai acuan seseorang memperoleh informasi berbasis internet atau virtual. Influencers ini memiliki audiens yang luas sehingga mampu mengembangkan konten yang mereka buat menjadi sebuah tren.
Misalnya, tren live Tiktok dengan konsep marah-marah dari akun Tiktok @tantelalapunyacerita atau @jil_shine2 dengan kemampuan berhitungnya yang cepat dan gaya bahasanya yang penyayang. Banyak brand tertarik bekerjasama dengan Tante Lala dan Kak Jil karena gaya promosinya yang unik mampu menarik banyak audiens untuk join live tersebut.
Kemudian ada tren battle produk seperti yang diunggah dalam kanal YouTube Tasyi Athasyia, seorang reviewer makanan. Makanan atau minuman yang menjadi pemenang dalam battle tersebut biasanya akan menjadi viral hingga meningkatkan penjualan dan brand awareness produk.
Selain itu juga ada tren menggunakan produk dalam keseharian Influencers. Belakangan ini strategi promosi dengan menyelipkan produk pada aktivitas sehari-hari Influencers juga digunakan sebagai bentuk promosi produk, seperti skincare, make-up, makanan diet, dan sebagainya. Dengan menampilkan produk yang sama secara konsisten dalam jangka waktu yang panjang, konsumen cenderung lebih mempercayai kualitas produk tersebut.
Baca juga: 4 Alasan Influencer Marketing Dapat Mengembangkan Brand Anda
Bukan hanya lewat tren, ada juga penggunaan Influencers berdasarkan jumlah followers yang terbagi menjadi nano, mikro, makro dan mega influencers. Nano influencers memiliki pengikut di bawah 10.000 akun. Meskipun jumlah pengikut terbilang sedikit, strategi pemasaran cukup efektif dan efisien karena konten bersifat autentik dengan biaya influencer yang lebih murah. Selanjutnya ada mikro influencers yang memiliki antara 10.000 sampai 100.000 pengikut. Dengan menggunakan mikro influencers, brand dapat menjangkau audiens tertentu yang lebih luas, yang disesuaikan dengan karakteristik audiens influencer tersebut. Setelah itu ada makro influencers, dengan jumlah pengikut di antara 100.000 sampai 1.000.000 akun. Makro influencers memiliki pengaruh yang besar untuk meningkatkan awareness terhadap brand, karena biasanya memiliki keunikan atau ciri khas kontennya masing-masing dan lebih dikenal audiens. Terakhir ada mega influencer dengan lebih dari satu juta followers. Pada dasarnya, tujuan penggunaan mega influencers adalah untuk meningkatkan brand awareness yang cakupannya jauh lebih luas dengan biaya yang relatif jauh lebih mahal, dan target audiens yang lebih umum.
Kalau sudah mengetahui tren dan trik menggunakan influencers yang tepat bagi bisnis Anda, maka pada tahap terakhir pilihlah platform media sosial yang sesuai. Penggunaan Influencers dalam beberapa platform berbeda bisa dijadikan tracking market brand Anda. Hal tersebut karena tidak semua Influencers memiliki jumlah dan jenis audiens yang sama di setiap platform mereka. Ada yang cenderung lebih besar di Youtube, tapi tidak dengan platform lain. Begitu juga sebaliknya, cukup dikenal di Tiktok tapi belum tentu menguasai target pasar di Instagram.
Untuk bisa mengikuti tren promosi menggunakan Influencers sebagai media promosi E-marketing yang marak belakangan ini, Anda bisa kerja sama dengan para Influencers dari IbuSibuk dengan target pasar yang bisa disesuaikan dengan Brand Anda
Lebih dari 60.000 Influencers sudah tergabung dengan IbuSibuk. Khusus untuk Anda yang membutuhkan Mom Influencers untuk membantu promosikan campaign, produk atau jasa Anda, konsultasikan segera dan hubungi IbuSibuk di sini!.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.