Sahabat Anak Membawa Pengaruh Buruk, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Anak-anak mulai membangun persahabatan yang bermakna sekitar usia 4-5 tahun. Hubungan persahabatan ini dapat terjalin dengan teman sekelas, tetangga, sepupu, atau anak teman orang tua. Dan sebagai orang tua, Moms tentu ingin memastikan Si Kecil tahu cara memilih sahabat yang tepat.
Tak sekadar bermain bersama, Si Kecil juga berbagi ide dan gagasan dengan sahabatnya. Dan jika kebetulan sahabat Si Kecil termasuk anak yang memiliki ide atau gagasan liar, misalnya mengambil uang orang tua dan anak berbohong mengenai hal itu, apa yang harus Moms lakukan?
Apa yang harus Moms lakukan jika sahabat anak membawa pengaruh buruk?
Yang pasti, jangan serta merta melarang Si Kecil bergaul dengan sahabatnya. Ingat kisah Romeo dan Juliet? Pelajaran yang bisa Moms ambil dari kisah tersebut, anak-anak akan semakin tertarik bergaul dengan seseorang yang dilarang oleh orang tuanya!
"Anak-anak memang mengambil risiko lebih besar ketika mereka bersama," kata Laurence Steinberg, Ph.D., profesor psikologi di Temple University di Philadelphia, sekaligus penulis You and Your Adolescent: The Essential Guide for Ages 10 to 25.
Baca Juga: Mengenalkan Arti Persahabatan pada Anak
Steinberg memeriksa aktivitas otak remaja ketika mereka memainkan game mengemudi, baik sendirian ataupun bersama teman-temannya. "Ketika bersama teman-temannya, remaja mengambil risiko lebih besar, misal menerobos lampu merah dan menabrakkan diri," katanya.
"Pemindaian membuktikan bahwa pusat penghargaan di otak menjadi sangat terangsang ketika ada teman sebaya," tambahnya.
Ini juga terkait dengan upaya menaikkan status sosial. "Semakin anak-anak peduli tentang menjadi populer, mereka akan semakin agresif," kata Robert Faris, Ph.D., seorang sosiolog di University of California, Davis, yang melakukan penelitian terhadap 3.700 siswa kelas delapan, sembilan, dan sepuluh tentang popularitas, tekanan teman sebaya, dan bullying.
"Mereka memandang bullying sebagai cara untuk mempertahankan status sosial, dan perilaku ini menular," kata Faris seperti dikutip dari goodhousekeeping.com.
Lalu, apa yang harus Moms lakukan jika sahabat anak membawa pengaruh buruk? Simak solusinya di bawah ini, Moms.
1. Hindari Memberi Label Buruk
Foto: momtastic.com
Hal pertama yang bisa Moms lakukan jika sahabat anak membawa pengaruh buruk adalah dengan menghindari memberi label buruk pada mereka.
Edward Hallowell, M.D., seorang psikiater di Sudbury, sekaligus penulis beberapa buku tentang pengasuhan anak, mengatakan bahwa orang tua sering membuat kesalahan dengan membiarkan sahabat anak membawa pengaruh buruk karena takut menyinggung perasaan Si Kecil.
Lalu, bagaimana cara mengatakan pada Si Kecil tanpa harus terdengar seperti menjelekkan? Saran Dr. Hallowell, buatlah jadi sederhana.
Misal dengan katakan, "Temanmu tadi menendang meja, bahkan meski telah ditegur. Kamu suka menegur dia juga, enggak, kalau dia berperilaku buruk?"
Ingat, Moms, jangan beri label buruk pada anak. Tapi berilah label buruk pada perilakunya. Berikan alasan yang baik untuk tidak menyukai (perilaku) sahabat Si Kecil.
Baca Juga: Anak Bermain dengan Teman Imajinasi, Bolehkah?
2. Perlahan Jauhkan Si Kecil dari Sahabat
Foto: todaysparent.com
Hal selanjutnya yang bisa Moms lakukan jika sahabat anak membawa pengaruh buruk adalah dengan perlahan menjauhkannya dari Si Kecil.
Alih-alih langsung melarang Si Kecil untuk tidak berteman dan bertemu dengan sahabatnya, lebih baik terapkan trik ini. "Rencanakan kunjungan 'mendadak' ke rumah nenek atau kerabat lainnya saat sahabat main di rumah," saran dr. Hallowell seperti dilansir dari popsugar.com.
Atau, Moms bisa mengatur jadwal les Si Kecil agar 'bentrok' dengan jadwal bermain mereka. Perlahan, persahabatan itu mungkin akan bubar dengan sendirinya.
3. Izinkan Mereka Hanya Bertemu di Rumah
Foto: aliparenting.com
Hal selanjutnya yang bisa Moms lakukan jika sahabat anak membawa pengaruh buruk adalah izinkan mereka hanya bertemu di rumah.
Mengundang sahabat Si Kecil ke rumah adalah cara untuk memastikan Si Kecil dan sahabatnya tidak melakukan perilaku aneh apapun.
Selama Si Kecil berada di bawah pengawasan orang tuanya, perilaku mereka jadi cenderung lebih terkontrol.
Baca Juga: Ketika Anak Sulit Berbaur dengan Teman Sekolahnya
Nah, itulah tiga hal yang bisa Moms lakukan ketika mendapati sahabat anak membawa pengaruh buruk. Semoga menginspirasi, ya.
(VAN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.