Sejarah Bulu Tangkis di Indonesia, dari Masa Perang hingga Jaya di Internasional

Bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. Sudahkah Moms tahu sejarah bulu tangkis di Indonesia?

Bulu tangkis adalah olahraga permainan yang dilakukan dengan menggunakan raket, kok, serta net sebagai pembatas. Olahraga ini hanya bisa dilakukan 1 lawan 1, atau 2 lawan 2.

Bukan beregu seperti olahraga sepak bola, atau bola basket. Seperti apa sejarah atau awal mulanya olahraga ini ditemukan dan jadi populer seperti sekarang? Yuk simak lebih lanjut!

Baca juga: 14 Jenis Alat Musik Harmonis Tradisional dan Modern, Yuk Kenalkan pada Si Kecil!

Sejarah Bulu Tangkis di Indonesia

Foto: moondoggiesmusic.com

Bila menengok jauh ke belakang, bulu tangkis memiliki dua versi sejarah. Ada yang mengatakan bahwa olahraga permainan ini berasal dari Mesir Kuno.

Namun, ada juga yang mengatakan bahwa olahraga ini berasal dari Tiongkok. Meski begitu, menurut laman Wikipedia, olahraga ini telah ada di Mesir sekitar 2.000 tahun yang lalu.

Sementara di Tiongkok, bulu tangkis mulanya disebut “jianzi”. Ini adalah permainan yang mirip bulu tangkis, tetapi tidak menggunakan raket.

Namun, aturan dari permainan jianzi hampir mirip dengan bulu tangkis, yaitu menjaga kok agar tidak jatuh.

Jika ada pemain yang menjatuhkan kok, nilai atau poin akan diberikan pada pihak lawan.

Lantas, bagaimana sejarah bulu tangkis di Indonesia? Tentunya olahraga ini juga punya cerita yang cukup panjang dan menarik untuk disimak.

Olahraga bulu tangkis mulai dikenal di Indonesia pada 1930-an. Kala itu, olahraga bulu tangkis berada di bawah sebuah perkumpulan olahraga bernama Ikatan Sport Indonesia (ISI).

Namun, sejarah bulu tangkis di Indonesia sempat sedikit terhambat akibat adanya perang dunia 2.

Meski kepopulerannya sempat turun, olahraga bulu tangkis kembali dikenal pada 1947. Tepatnya setelah Indonesia mencapai kemerdekaan.

Sejak itu, olahraga bulu tangkis mulai digemari lagi. Hingga pada 1948, olahraga bulu tangkis di Indonesia mulai benar-benar dikenal masyarakat luas.

Hal ini karena Presiden Ir. Soekarno membuat sebuah kampanye yang disebut "nasional bilding."

Kampanye ini sebenarnya merupakan sebuah visi untuk melakukan pembangunan secara besar-besaran di Indonesia, dari segala sektor.

Tujuan dari kampanye ini adalah untuk memantik semangat perjuangan dan membangun kembali Indonesia. Terutama setelah perang berlangsung dan berbagai hal lain yang terjadi.

Nah, salah satu caranya adalah dengan olahraga, seperti bulu tangkis. Olahraga ini dipilih karena dianggap dapat menyatukan bangsa Indonesia.

Bahkan, Presiden Soekarno kala itu sempat berupaya untuk menjadikan Indonesia meraih kesuksesan di Kancah internasional. Termasuk pada cabang olahraga bulu tangkis.

Presiden Soekarno juga meyakini bahwa Indonesia dapat berada di posisi 10 besar, sebagai penguasa bulu tangkis di dunia. Hal ini bahkan telah dicanangkan melalui Keppres Nomor 263/1953.

Kala itu, Indonesia telah meraih kesuksesan dengan menjuarai Thomas Cup yang diselenggarakan di Singapura.

Prestasi ini kemudian memberi semangat lebih pada masyarakat Indonesia. Seolah sebagai pembuktian bahwa negara yang baru merdeka nyatanya mampu bersaing di tingkat Internasional dengan menjuarai Thomas Cup.

Hal ini juga yang kemudian membuat pemuda Indonesia berbondong-bondong menekuni olahraga bulu tangkis. Tentunya dengan harapan bisa mengharumkan nama Indonesia.

Baca juga: Mengintip Jatuh Bangun Merry Riana, Motivator Wanita dengan Mimpi Sejuta Dolar

Era Kejayaan Bulu Tangkis di Indonesia

Foto: Orami Photo Stock

Membahas soal sejarah bulu tangkis di Indonesia, Moms juga perlu tahu tentang era kejayaan olahraga ini.

Era kejayaan bulu tangkis di Indonesia dimulai pada 1960 hingga 1970. Kala itu, Indonesia benar-benar merajai olahraga bulu tangkis di Kancah internasional.

Rudi Hartono adalah salah satu atlet bulu tangkis yang cukup terkenal dan berperan penting.

Bahkan, namanya juga tercatat dalam Guinness book of World Record sebagai pemegang rekor juara All England.

Tak hanya Rudi Hartono, ada juga beberapa atlet lain yang juga menorehkan prestasi.

Termasuk pasangan ganda Tjunjun dan Johan Wahyudi. Keduanya berhasil meraih juara ganda putra hingga 6 kali, lho!

Kemudian, pada 1980-an, China mulai muncul sebagai pesaing terberat Indonesia dalam merebut berbagai gelar juara bulu tangkis dunia.

Pada kejuaraan Piala Thomas, Indonesia hanya bisa menang saat ajang ini diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 1984.

Meski begitu, bulu tangkis Indonesia kembali berjaya pada 1990-an. Selama sekitar 1 dekade, bulu tangkis Indonesia benar-benar menguasai hingga pada tahun 2000.

Puncaknya ada pada 1992, tepatnya di ajang olimpiade Barcelona. Di ajang ini, tim bulu tangkis Indonesia mampu membawa medali emas.

Di olimpiade ini, Indonesia juga mencatatkan sejarah untuk pertama kalinya membawa pulang medali emas dengan rincian 2 medali emas, 2 medali perak serta 1 medali perunggu.

Tonggak sejarah bulu tangkis di Indonesia juga mencapai kejayaan pada 1996.

Kala itu, Indonesia kembali membawa pulang medali emas melalui cabang olahraga bulu tangkis tersebut.

Di kejuaraan ini, medali emas yang didapat oleh Kontingen Indonesia dipersembahkan oleh pasangan ganda putra, yaitu Rexy Mainaky dan Ricky Subagja.

Kedigdayaan Indonesia di ajang Piala Thomas telah dibuktikan dengan menjuarai kejuaraan tersebut hingga 5 kali berturut-turut. Mulai dari tahun 1994 hingga tahun 2000.

Baca juga: 10 Jenis Olahraga Saat Puasa Ramadan dan Waktu Terbaik yang Dianjurkan

Sementara itu, di kejuaraan All England, Indonesia setidaknya sudah pernah 3 kali juara.

Dipersembahkan oleh Ardi Wiranata pada tahun 1991, dan Hariyanto Arbi pada tahun 1993 dan 1994.

Untuk Piala Uber, tim bulu tangkis Indonesia sudah 2 kali menjuarainya, yaitu pada tahun 1994 dan 1996.

Nah, itulah pembahasan mengenai sejarah bulu tangkis di Indonesia. Semoga informasinya bermanfaat ya, Moms!