Hati-Hati, Sering Berikan Seks Oral Bisa Tertular 6 Penyakit Ini
Banyak orang yang menganggap bahwa seks oral tidak akan menularkan infeksi maupun virus lainnya, padahal faktanya beberapa penyakit seksual menular dapat menular lewat oral seks.
Di seluruh dunia, ada sekitar satu juta terjadi atau menular setiap hari, demikian menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Karena itu, penting bagi mereka yang aktif secara seksual memahami bagaimana penyakit seksual ditularkan dan bagaimana cara menghindarinya.
Baca Juga: Infeksi Menular Seksual Selama Kehamilan Bisa Menyerang? Ini Penjelasannya
Bahaya Seks Oral
Foto: orami Photo Stock
Banyak ahli kesehatan berpendapat, seks oral bukan jenis seks yang aman bila dibandingkan dengan seks penetrasi alat kelamin.
Orang yang melakukan seks oral, tulis Better Health, memiliki risiko tertular atau menularkan penyakit menular seksual (PMS).
Pasalnya, seks oral cenderung membuat seseorang bersentuhan langsung dengan cairan dan kotoran dari alat kelamin.
Selain risiko kesehatan fisik, seks oral juga bisa berdampak pada kesehatan mental, terutama bagi pasangan yang salah satunya melakukannya dengan paksaan atau tanpa persetujuan.
Untuk itu, seks oral dan aktivitas seksual lainnya perlu dilakukan dengan persetujuan pasangan dan baiknya dilakukan dengan pengaman.
Melansir dari WebMD, berikut ini adalah beberapa bahaya yang bisa disebabkan dari hubungan seks oral:
1. Berpotensi Kanker Tenggorokan
Menurut Otis Brawley selaku Ketua Medical Officer American Cancer Society, seks oral dapat menjadi faktor penyebab kanker tenggorokan.
Ini disebabkan oleh human papillomavirus (HPV), yang dapat ditularkan dari orang ke orang saat berhubungan seks, termasuk seks oral.
Para peneliti telah menemukan bahwa beberapa kanker orofaring (tenggorokan tengah) dan amandel mungkin disebabkan oleh jenis human papillomavirus (HPV) tertentu.
Baca Juga: Gejala Awal Kanker Serviks yang Sering Diabaikan dan Pengobatannya
2. Menyebabkan Stres
Terapis seks Louanne Cole Weston, dari Fair Oaks, Calif mengatakan seks oral dapat menyebabkan stres bagi beberapa pasangan.
Menurutnya, beberapa orang cenderung berpikir berlebihan ketika mereka melakukan seks oral.
Dalam beberapa kasus, orang juga menjadi cemas tentang kinerja mereka, berpikir jika mereka melakukannya dengan cukup baik untuk menyenangkan pasangan mereka.
"Satu orang tidak akan mau menerimanya karena dia khawatir tentang reaksi pasangannya," kata Weston.
"Beberapa orang tidak bisa begitu saja melepaskan dan menerima."
Jadi saat Moms melihat perubahan yang tidak biasa di tenggorokan atau mulut yang mungkin terkait dengan seks oral, segera cari bantuan dokter.
Penyakit seksual menular mungkin disebarkan melalui oral seks karena oral seks melibatkan kontak langsung dan kerap kali melibatkan pertukaran cairan tubuh.
Penyakit seksual menular menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh atau kulit yang terinfeksi.
Penyakit seksual menular yang paling sering menyebar melalui oral seks antara lain adalah:
3. Gonorea
Gonorea adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang menyebar melalui kontak seksual dengan vagina, penis, anus, atau mulut seseorang yang terinfeksi.
Banyak penderita gonorea yang tidak menunjukkan gejala.
Namun, saat gejala muncul, mungkin penderita akan mengalami keputihan, gatal atau terbakar saat buang air kecil, keluar cairan berwarna putih, hijau, atau kuning keluar dari penis, atau pada wanita terjadi pendarahan walau tidak sedang menstruasi.
Gonorea bisa diobati namun bisa menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati.
Pada wanita, gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan kondisi yang disebut penyakit radang panggul.
Sindrom ini bisa menyebabkan infertilitas. Gonorea juga bisa menyebabkan kemandulan pada pria, meskipun kasusnya lebih sedikit.
Baca Juga : Ternyata Ini Posisi Seks yang Paling Takut Dicoba oleh Pasangan
4. Herpes
Herpes adalah virus yang ditularkan melalui kontak vagina, oral, atau anal dengan seseorang yang menderita herpes. Penyakit ini sangat menular dan cenderung lebih menular saat wabah aktif.
Gejala utama herpes adalah munculnya luka pada atau di sekitar alat kelamin.
Luka itu bisa menyebar ke paha, bokong, atau daerah terdekat lainnya, juga dapat mempengaruhi mulut, lidah, dan bibir, tergantung pada jenis herpesnya.
Meskipun sudah memakai kondom dan penghalang lainnya, bisa jadi herpes tetao menyebaran virusnya.
Hal ini jika seseorang yang terinfeksi mengalami luka atau lecet yang tidak sepenuhnya tertutup oleh kondom atau alat pelindung lain.
Ada kemungkinan seseorang menderita herpes selama bertahun-tahun tanpa mengalami gejala. Herpes tidak bisa disembuhkan, tapi obat dari dokter bisa mengatasi gejalanya.
5. Sipilis
Sipilis adalah infeksi bakteri yang menyebar melalui vagina, oral, penis, anal, atau kontak kulit. Luka, walau ukurannya sangat kecil, dapat menjadi media penularan sipilis.
Sipilis bisa diobati, namun jika mengalami sipilis dan tidak diobati, akan menyebabkan kegagalan organ, demensia, dan masalah kesehatan serius lainnya.
Di awal kemunculan, gejala sipilis adalah banyak luka kecil dan melepuh.
Luka akan muncul di tempat dimana kuman sipilis masuk ke dalam tubuh, sehingga orang yang terkena sipilis dari oral seks mungkin mengalami luka pada alat kelamin mereka atau di sekitar mulut mereka.
Sipilis juga bisa menyebabkan ruam dan melukai selaput lendir. Pada tahap selanjutnya, bisa menimbulkan masalah serius di banyak organ tubuh, termasuk jantung dan otak.
6. Klamidia, hepatitis B, hepatitis C, HIV
Penyakit klamidia, hepatitis B, hepatitis C, HIV disebabkan oleh virus atau bakteri. Cara penularan penyakit tersebut bisa melalui kontak dengan cairan tubuh penderita yang terinfeksi.
Misalkan air mani, cairan pra-ejakulasi, darah, atau cairan vagina. Dengan demikian, seks oral membuat Moms lebih berisiko terkena penyakit menular seksual di atas.
Risiko infeksi penyakit menular seksual tersebut jadi lebih besar apabila cairan tubuh mengandung virus bersentuhan langsung dengan luka, bisul, atau bagian tubuh yang meradang.
Hukum Melakukan Seks Oral
Foto: Orami Photo Stock
Ternyata seks oral masih menjadi perdebatan oleh kalangan ulama. Ada yang memperbolehkan ada pula yang melarangnya.
Ada sebagian ulama yang melarang melakukan oral seks karena ada cairan madzi yang bersifat najis dan dilarang masuk ke mulut seseorang.
Namun, ulama yang memperbolehkan seks oral berdalih tidak melihat sudut pandang madzi yang bersifat najis. Mereka beranggapan ketika melakukan oral seks, suami bisa saja dalam kondisi kering.
Akan tetapi, pasangan suami istri tidak boleh mengabaikan hukum bahwa madzi atau cairan yang masuk ke mulut adalah hukumnya najis.
Berbeda dengan oral seks, jika cairan yang bersifat pelumas ini masuk ke dalam vagina, hukum dalam Islam diampuni.
Seks oral menurut NU diperbolehkan. Namun, untuk mencegah cairan madzi ikut masuk ke dalam mulut istri, suami bisa mengenakan kondom.
Baca Juga: 4 Tips Oral Seks yang Tidak Kalah Memuaskan dengan Seks Biasa
Itulah beberapa hal yang harus Moms dan Dads pahami sebelum seks oral. Bisa juga melakukan pillow talk dan saling berdiskusi mengenai hal-hal yang Moms dan Dads inginkan ketika seks oral.
Jangan lupa pula gunakan alat pelindung seperti kondom, agar seks oral lebih aman. Pastikan kesehatan pasangan dengan rutin melakukan pemeriksaan, ya!
- https://www.webmd.com/sex-relationships/features/4-things-you-didnt-know-about-oral-sex
- https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/Oral-sex
- https://www.nhs.uk/common-health-questions/sexual-health/what-infections-can-i-catch-through-oral-sex/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/oral-sex-std-risk-chart
- https://islam.nu.or.id/post/read/81425/ini-perlu-diperhatikan-dalam-oral-seks
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.