Selain Makan Sehat, 5 Hal Ini Memaksimalkan Kualitas Sperma
Selain Makan Sehat, 5 Hal Ini Memaksimalkan Kualitas Sperma
SEO: memaksimalkan kualitas sperma
Catcher: Batasi penggunaan celana ketat dan bersantai di sauna, karena ternyata memengaruhi kualitas sperma.
Foto: healthline.com
Selain mengonsumsi makanan sehat (misalnya: kacang-kacangan, tiram, daging, hingga beberapa jenis sayur), Dads dapat memaksimalkan kualitas sperma dengan merubah gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari. Dengan memaksimalkan kualitas sperma, kemungkinan kehamilan pun akan semakin tinggi. Berikut ini berapa hal yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan kualitas sperma.
- Tidur Cukup
Foto: en.bellebeirut.com
Dikutip dari irishexaminer.com, beberapa penelitian telah mengaitkan kurang tidur kronis dengan kurangnya kualitas sperma. Salah satu penelitian tersebut dilakukan oleh Harbin Medical University di China yang membuktikan bahwa tidur selama enam jam atau kurang dari waktu tersebut menyebabkan jumlah sperma dan tingkat kelangsungan hidup sperma menjadi jauh lebih rendah daripada pria yang tidur lebih lama.
- Gunakan Boxer
Foto: nypost.com
Dads lebih baik memilih memakai celana longgar jika ingin meningkatkan jumlah sperma dan memaksimalkan kualitas sperma. Produksi sperma menjadi lebih sensitif saat testis berada di suhu terlalu panas atau mendekati temperatur 34 derajat celsius. Mengenakan boxer atau celana longgar akan memungkinkan testis tetap pada suhu aman, sehingga dapat memaksimalkan kualitas sperma. Hal ini juga diperkuat dengan sebuah penelitian di Amerika Serikat terhadap 656 orang yang mengunjungi klinik kesuburan. Hasilnya, pria yang mengenakan celana boxer longgar memiliki konsentrasi sperma 25% lebih tinggi daripada pria yang mengenakan celana ketat.
- Hindari Mandi Air Panas
Foto: goodnewsnetwork.org
Sama halnya dengan pemilihan celana ketat, mandi air panas hingga sauna juga dapat membuat kualitas sperma memburuk. Testis perlu menjaga suhu (sekitar dua derajat celcius) lebih dingin daripada inti suhu tubuh. “Ini adalah alasan mengapa testis terletak di luar tubuh, di skrotum, daripada di perut seperti ovarium,” ungkap dokter naturopati, Ardyce Yik, seperti dikutip dari scmp.com. Itulah mengapa, saat panas, skrotum akan relaks dan testis menurun. Sedangkan saat dingin, testis pria akan tegang.
Di tahun 2013, University of Padova melakukan penelitian terhadap 10 pria dan menghabiskan waktu 15 menit di sebuah sauna, sebanyak dua kali seminggu selama tiga bulan. Saat diteliti, mereka menemukan bahwa kualitas sperma menurun di bawah angka normal setelah penelitian selesai. Namun enam bulan kemudian setelah penelitian selesai, jumlah dan kualitas sperma kembali normal.
- Kerja Di Meja
Foto: deccanchronicle.com
Saat bekerja dengan laptop, pastikan melakukannya di meja untuk memaksimalkan kualitas sperma. Beberapa orang seringkali bekerja di tempat tidur dan meletakkan laptop dalam pangkuan, dekat dengan testis. Panas dari mesin dan frekuensi elektronik dapat mempersulit pria untuk memaksimalkan kualitas sperma. “Bagi mereka, merokok, diet, berat badan, olahraga, dan penggunaan laptop di pangkuan – apapun yang memberi temperatur tambahan pada skrotum dibanding temperatur inti tubuh – memberi dampak negatif pada sperma,” ungkap Grup Direktur Medis di Sims IVF, Dr. John Kennedy, seperti dikutip dari irishexaminer.com.
Sebuah percobaan yang dilakukan Stony Brook University, New York menemukan bahwa penggunaan laptop di pangkuan selama satu jam dapat menyebabkan temperatur testis naik hingga 2,5 derajat celsius, sehingga seiring waktu mengurangi kualitas sperma. Sama halnya dengan smartphone, meletakkan barang elektronik ini di kantong yang berisiko menimbulkan panas. Sebuah studi menemukan bahwa kualitas sperma menurun sekitar 47% pada pria yang meletakkan handphone-nya di kantong celana.
- Olahraga Teratur
Foto: menshealth.com
Setengah jam latihan moderat sebanyak tiga kali seminggu dapat memaksimalkan kualitas sperma hingga seperlima, menurut para peneliti di Universitas Urmia, Iran pada tahun 2016. Percobaan ini membagi pria ke dalam empat kelompok. Satu kelompok berlari di atas treadmill selama setengah jam sebanyak tiga sampai empat kali seminggu. Kelompok kedua melakukan latihan yang sama selama satu jam dalam satu waktu. Sedangkan yang ketiga melakukan sesi interval intensitas tinggi di treadmill sebanyak 10-15 kali dan kelompok keempat tidak melakukan latihan apapun.
Setelah enam bulan, semua subjek penelitian memperlihatkan peningkatan kuantitas dan kualitas sperma. Namun senam moderat memiliki efek paling signifikan, yaitu memaksimalkan kualitas sperma hingga 21,8% lebih banyak dari kelompok lainnya. Tim peneliti juga menyarankan bahwa berjalan cepat akan memiliki efek yang sama. (GS)
Referensi artikel:
- https://www.irishexaminer.com/breakingnews/lifestyle/making-babies-what-men-can-do-to-boost-their-fertility-912366.html
- https://www.scmp.com/lifestyle/health-wellness/article/2151037/how-increase-your-sperm-count-and-keep-it-lots-great-sex
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.