13 Senjata Tradisional Bali: Keunikan dan Fungsinya

Bali, selain dikenal dengan keindahan alam dan budayanya, juga memiliki warisan senjata tradisional yang unik dan menarik.

Senjata-senjata ini bukan hanya alat pertahanan diri, tetapi juga simbol status, kekuatan, dan keberanian yang terintegrasi dalam budaya Bali.

Yuk, ajak Si Kecil mengenal lebih dalam tentang berbagai senjata tradisional Bali dan fungsinya!

Baca Juga: 6 Pakaian Adat Lampung, Beserta Atributnya yang Bersahaja

1. Keris

Keris Bali merupakan salah satu senjata tradisional Indonesia yang populer di Bali.

Memiliki bilah berpola khas, keris sering digunakan sebagai senjata tajam maupun aksesori.

Keris dianggap sebagai simbol status dan keberanian, dengan pamor atau pola campuran logam yang diyakini memiliki kekuatan magis dan spiritual.

2. Kampilan

Kampilan, meskipun berasal dari Filipina, juga dikenal di Bali.

Pedang dengan ujung melengkung ini sering digunakan dalam pertunjukan tari tradisional Bali dan memiliki nilai artistik tinggi.

Kepopuleran Kampilan di Bali menunjukkan adanya pengaruh budaya dan perdagangan antarnegara.

3. Sundang

Sundang adalah pedang dengan bilah melengkung yang biasanya digunakan dalam pertunjukan tari tradisional Bali.

Senjata ini merupakan simbol kekuatan dan keberanian, serta memiliki keindahan estetika yang khas.

4. Celurit

Celurit, selain digunakan sebagai alat pertanian oleh petani Bali, juga berfungsi sebagai alat pertahanan diri.

Dengan bilah melengkung dan tajam di salah satu sisi, celurit sangat efektif dalam pertempuran jarak dekat.

Desain hulu atau pegangan celurit yang ergonomis memastikan pegangan yang nyaman dan kuat.

Baca Juga: 10 Jenis Alat Musik Tiup, dari Tradisional hingga Modern

5. Tombak

Tombak adalah senjata tradisional yang memiliki ujung runcing dan digunakan sebagai senjata jarak dekat.

Dalam budaya Bali, tombak sering digunakan dalam upacara adat sebagai simbol kekuatan dan keberanian.

6. Tumbak Badik

Tumbak Badik mirip dengan keris, tetapi memiliki bilah yang lebih panjang dan lurus.

Senjata ini umumnya digunakan sebagai alat pertahanan diri dalam tradisi bela diri Bali.

7. Trisula

Trisula adalah senjata tiga cabang yang digunakan dalam seni bela diri dan tarian tradisional Bali.

Trisula melambangkan trinitas Hindu yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa, dan sering digunakan dalam upacara keagamaan.

Baca Juga: Tanah Lot Bali dan 12 Objek Wisata Unik di Sekitarnya

8. Kandik

Kandik adalah senjata berbentuk kapak yang sering digunakan untuk menebang pohon dan memotong kayu.

Dengan ukuran besar dan berat, kandik memerlukan tenaga besar untuk digunakan. Senjata ini dibuat melalui penempaan khusus yang menghasilkan kekuatan luar biasa.

9. Pisau Tiuk Bali

Pisau Tiuk adalah alat kecil yang memiliki nilai seni tinggi dalam budaya Bali.

Selain digunakan untuk memasak dan mengiris daging, pisau Tiuk juga merupakan peralatan rumah tangga sehari-hari yang sangat berguna.

10. Wedhung

Wedhung adalah belati atau pisau tempa dengan gagang kayu yang mencerminkan kesetiaan bawahan kepada atasannya.

Di wilayah Cirebon, Wedhung Bali dikenal dengan motif mata yang khas, berbeda dengan Wedhung Cirebon yang tidak memiliki motif.

Baca Juga:7 Senjata Tradisional Jawa Barat, Memiliki Ragam Fungsi!

11. Caluk

Caluk adalah pisau melengkung dengan gagang panjang yang digunakan untuk memanen buah atau memotong dahan tinggi.

Meskipun terlihat sederhana, Caluk sangat penting dalam aktivitas sehari-hari masyarakat Bali, terutama dalam bidang pertanian.

12. Taji atau Tajen

Taji adalah senjata yang digunakan dalam sabung ayam. Senjata ini diikatkan pada kaki ayam untuk bertarung.

Taji juga digunakan dalam upacara menaburkan arwah tradisional, di mana darah hewan dari rumah jagal digunakan.

13. Panambad

Panambad adalah senjata yang berguna untuk memotong bambu dan rumput. Bentuknya mirip dengan pisau, tetapi dengan bilah yang lebih panjang.

Baca Juga: Mengenal 12+ Senjata Tradisional DKI Jakarta Suku Betawi

Senjata-senjata tradisional Bali ini tidak hanya memiliki fungsi praktis, tetapi juga kaya akan nilai budaya dan sejarah.

Mari kita terus lestarikan dan kenalkan warisan ini kepada generasi berikutnya.