Si Kecil Sering Berteriak Kencang? Yuk Atasi Dengan 4 Cara Ini
Sedang bingung karena balita suka berteriak tanpa alasan? Ternyata, memasuki usia 3-4 tahun, balita memang sedang mulai unjuk kekuatannya dengan cara membantah dan menunjukkan emosinya. Kedua hal ini seringkali dilakukan dengan teriakan kencang yang memekikkan telinga.
Hal ini sebenarnya cukup wajar, karena Si Kecil sudah dapat merasakan otot pengeras suara yang ada di tenggorokannya. Tapi tentu akan jadi repot sekali bila balita tak bisa dikendalikan dan mulai berteriak di tempat umum, apalagi jika dibarengi tantrum dan perilaku tak baik lainnya.
Agar tak jadi kebiasaan buruk, yuk atasi anak yang sering berteriak kencang dengan 5 cara ini:
1. Tanyakan alasan dia berteriak
Tak ada asap jika tak ada api, begitu pula halnya dengan balita suka berteriak. Pasti ada sesuatu hal yang membuatnya harus berteriak, baik itu meminta perhatian, kesal, atau sebab lainnya. Nah, di sinilah Moms harus peka dan mulai menanyakan alasan ia berteriak.
Berikan pertanyaan spesifik mengenai alasan dan hal apa yang membuatnya berteriak kencang. Setelah mendapatkan jawabannya, berikan pemahaman pada Si Kecil kalau ia tak perlu berteriak untuk mengungkapkan perasaannya, lalu ajarkan contoh nada suara yang baik dan benar, agar dia tidak mengulangi perbuatannya.
2. Cek suara lingkungan sekitar
Salah satu penyebab balita suka berteriak adalah suara bising dan ramai di lingkungan sekitar dan di dalam rumah. Jadi kecilkan suara bila Anda sering menyetel TV atau radio dengan suara kencang, atau taruh kamar Si Kecil di bagian dalam rumah agar tak terlalu sering terpapar suara keramaian di jalan.
Yang juga harus diingat, jangan tegur balita berteriak dengan teriakan. Lebih baik segera hentikan sumber kebisingan atau bawa balita ke tempat yang lebih sunyi agar ia sadar bahwa suaranya terlalu keras.
Baca Juga : Tips Menghadapi Anak Tantrum Tanpa Bantuan Gadget
3. Ajarkan suara untuk di dalam dan di luar ruangan
Salah satu trik yang bisa digunakan untuk menghentikan kebiasaan balita suka berteriak adalah mengajarkan perbedaan suara yang digunakan untuk di dalam dan di luar ruangan. Moms bisa memberikan contoh berbicara dengan suara pelan bila sedang berada di dalam ruangan dan berbicara lebih lantang bila sedang melakukan aktivitas di luar ruangan.
Dengan mengajarkan dua hal sederhana ini, balita bila lebih baik membedakan suara yang harus digunakannya jika sedang berada di tempat yang berbeda. Bila Si Kecil mulai berteriak, segera ingatkan bahwa ia sering berada di dalam ruangan, jadi harus menggunakan suara yang sesuai.
4. Alihkan fokusnya
Bila cara diatas sudah dilakukan tapi tetap saja balita suka berteriak, Moms bisa mengalihkan fokusnya dengan cara berikut:
- Berikan time-out di luar ruangan. Ingatkan bahwa teriakan adalah suara untuk digunakan di luar ruangan, jadi ia belum boleh masuk bila masih berteriak.
- Tantang teriakan balita dengan melihat matanya lalu ucapkan sesuatu sambil berbisik pelan. Ini akan menarik perhatian dan rasa ingin tahunya sehingga ia berhenti berteriak.
- Saat sedang pergi keluar bersama balita, buat ia sibuk dengan menceritakan apa yang sedang Moms lakukan, hal apa yang sedang terjadi di sekitarnya, serta orang yang sedang berada di sekeliling.
- Nyalakan musik kesukaannya dan ajak ia bernyanyi bersama lagu. Bila balita tidak tertarik, coba suruh ia menirukan suara binatang yang diketahuinya.
- Saat balita sedang dalam keadaan santai, ajak untuk bermain berbisik dengan Moms.
Bila Si Kecil sudah bisa menggunakan suara untuk di dalam ruangannya di tempat dan waktu yang tepat, berikan pujian dan pelukan hangat Moms agar ia tahu bahwa apa yang dilakukannya sudah benar. Apa Moms punya trik lain yang bisa membuat balita berhenti berteriak?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.