Sinopsis Twenty Five Twenty One Episode 7-8, Nam Joo Hyuk Bikin Kim Tae Ri Dugeun Dugeun!
Sinopsis Twenty Five Twenty One semakin ditunggu setiap minggunya.
Drama Korea romantis yang satu ini memang kerap mengaduk emosi dan membuat ketagihan menontonnya.
Yuk, ketahui sinopsis Twenty Five Twenty One episode 7 dan 8 di sini!
Baca Juga: Profil Lee Ruby, Artis Korea yang Sukses Lewat Drama Love Revolution
Sinopsis Twenty Five Twenty One Episode 7
Sinopsis Twenty Five Twenty One episode 7 dimulai dari Min Chae yang mengatakan ia ingin berhenti balet.
Ia merasa tak melihat ada kemajuan dari apa yang sudah dipelajari.
Namun, ibunya mengatakan bahwa progres bukanlah sesuatu yang bisa dihitung secara matematis.
Ia pun mengatakan progres lebih baik terjadi secara perlahan. Jika Min Chae sangat menyukai balet, ia harus kembali memikirkan keputusannya untuk berhenti.
Pemikiran mengenai progres ini pun didapatkan dari ayah Hee Do yang menyemangatinya untuk tetap mengikuti mimpi.
Kembali ke masa lampau, terlihat Hee Do yang tengah bertanding dengan Yu Rim.
Setelah duel itu terjadi, Hee Do pun diwawancara oleh Yi Jin mengenai pertandingan tersebut.
Ia mengakui bahwa dirinya memikirkan sang ayah ketika sedang berada di titik terendah.
Di akhir pertandingan, terdapat skandal untuk menentukan pemenang.
Baca Juga: Sinopsis dan Profil Pemain Teman Tapi Menikah, Kisah Klasik Friendzone Berujung Pelaminan!
Dari video yang diperlambat, terlihat Yu Rim yang lebih cepat dari Hee Do. Di titik itu, Hee Do pun harus merelakan kemenangannya.
Setelah itu, Hee Do pun pergi. Yi Jin yang mencarinya pun mengatakan bahwa lari dari masalah bukanlah sebuah solusi.
Di waktu yang lain, Hee Do pun akhirnya kembali. Ia dan Yu Rim mendapatkan hukuman dan melakukan konferensi pers.
Dalam perjalanan, Hee Do melihat banyak surat kabar yang menjelakkannya.
Surat kabar tersebut mengatakan medali tersebut telah dicuri.
Kesal dengan pernyataan tersebut, Hee Do pun memilih untuk tidak duduk di kursi yang sudah ditentukan.
Interview eksklusif Yi Jin membantunya untuk memperbaiki opini publik.
Kelompok orang-orang tua pun akhirnya memberikan selamat atas kerja keras dan medali emas yang ia dapatkan. Sementara Hee Do menangis di meja konferensi pers.
Di malam hari, Hee Do diam-diam pergi ke sekolah untuk mendengarkan rekaman Yi Jin. Sayangnya, ia malah terkunci di gudang.
Panik, ia pun langsung meneleppin Yi Jin untuk meminta bantuan.
Namun, ketika ia terkunci, Hee Doo malah tak sengaja mendengar Da Eun dan Yi Jin yang mengutarakan perasaannya satu sama lain.
Baca Juga: Sinopsis dan Profil Pemain Doctor Lawyer, Drama Comeback So Ji Sub!
Sinopsis Twenty Five Twenty One Episode 8
Sinopsis Twenty Five Twenty One episode 8 dimulai dengan Hee Do yang mengetahui Yi Jin pernah mengutarakan perasaannya pada Da Eun.
Tak kuat untuk mendengarkannya, ia pun pergi.
Dalam perjalanan, Yi Jin pun menyerahkan saputangan untuk Hee Do dan menyiram wajahnya dengan air di kamar mandi.
Hee Do sendiri sudah cukup tenang dan mengucapkan terima kasihnya pada Yi Jin karena telah membantunya.
Ketika mereka berbicara, Ji Woong dan Seung Wan berlari di koridor ketakutan karena hantu kamar mandi.
Yi Jin pun langsung memegang lengan Hee Do di situasi tersebut.
Pagi harinya, Yi Jin mendatangi salah satu pekerja yang disalahkan ayahnya.
Ia menyerahkan amplop berisi uang dan mengatakan uang itu untuk sekolah anaknya.
Pekerja tersebut pun tersenyum dan mengatakan anaknya menerima beasiswa.
Di sisi lain, Jae Kyung datang dengan medali emas yang ditinggalkan Hee Do.
Setelah menyebutnya medali curian, pelatih Yang pun mengambil medali tersebut.
Adegan pun berpindah pada Yi Ji yang terlihat tengah menghadapi masalah komputer yang rusak. Ia sedang terburu-buru karena akan siaran mengenai kebakaran.
Sayang, ia tak memiliki salinan informasi tersebut dan belum menghafalkan detailnya.
Baca Juga: 5+ Fakta Drama Korea Pachinko, Drama Terbaru Lee Min Ho tentang Perang dan Cinta Terlarang!
Masalah demi masalah pun dihadapi oleh Hee Do dan juga Yi Jin.
Keduanya bahkan harus menerima kenyataan bahwa mereka akan dihukum.
Komite kedisiplinan bahkan memutuskan untuk menghukum mereka selama 3 bulan dan menyebabkan keduanya harus pergi dari NTC.
Tak lama, Hee Do mendengar Yi Jin yang menanyakan mengenai uang pensiun dan kemungkinan bisa mengambilnya terlebih dahulu.
Hee Do pun masih berhubungan dengan gadis misterius melalui chat. Setelah itu ia pun berbicara dengan Pelatih Yang yang juga berbicara dengan Yu Rim
Pelatih Yang meminta Hee Do untuk tidak dekat dengan para reporter karena bisa merusak kariernya.
Di akhir episode, Hee Do dan Yu Rim pun setuju untuk bertemu dengan teman online mereka.
Keduanya pun berencana untuk bertemu di taman pada jam 11 siang dengan membawa bunga mawar kuning.
Lalu, Yu Rim pun melempar mawar kuning tersebut pada Yi Jin setelah melihat Hee Do datang membawa mawar kuning. Yu Rim langsung menyadari bahwa Hee Do adalah teman onlinenya.
Tak mau bertemu Hee Do sebagai teman online, Yu Rim langsung melempar bunga tersebut ke Yi Jin yang berada di sebelahnya. Hal ini membuat Yi Jin terlihat seperti teman online yang hendak bertemu dengan Hee Do.
Kesalahpahaman itu pun membuat Hee Do mengatakan dirinya harus memiliki Yi Jin.
Baca Juga: Sinopsis dan Profil Pemain Oh My Venus, Drama Komedi Romantis Shin Min Ah dan So Ji Sub!
Preview Twenty Five Twenty One Episode 9
Preview Twenty Five Twenty One episode 9 memperlihatkan Hee Do yang memperdebatkan identitas teman onlinenya pada Yi Jin.
Terlihat pula Hee Do yang menggedor pintu toilet dan meminta seseorang keluar dari sana.
Di sisi lain, terlihat Yi Jin yang mengatakan bahwa Hee Do adalah seseorang yang selalu membantunya untuk bangkit.
Nah, itu dia Moms sinopsis Twenty Five Twenty One episode 7 dan 8.
Lalu, bagaimanakah kelanjutan Twenty Five Twenty One episode selanjutnya?
Jangan lupa saksikan drama Twenty Five Twenty One setiap hari Sabtu dan Minggu di Netflix, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.