8 Cara Pengukuran Skala Nyeri Pada Anak, Metode untuk Mengetahui Tingkat Rasa Sakit

Pengukuran skala nyeri pada anak memiliki manfaat agar orangtua dapat memahami kesakitan yang dirasakan anak.

Terkadang anak-anak merasakan nyeri yang susah dipahami sebagai orang tua, di situlah skala nyeri dibutuhkan.

Penggunaan skala nyeri sangat efektif dalam meninjau rasa sakit yang diderita anak.

Hasil penggunaan penilaian skala nyeri pada anak dapat membantu memandu proses diagnostik, melacak perkembangan suatu kondisi, dan menentukan seberapa efektif pengobatan.

Semua pengukuran ini juga dapat membantu meningkatkan komunikasi antara dokter dan pasien anak-anak.

Baca Juga: 5 Penyebab Nyeri Panggul Pada Anak, Dari Ringan Sampai Langka

Kira-kira apa saja jenis skala nyeri yang Moms perlu ketahui? Berikut ini beberapa metodenya.

1. Pengukuran Skala Nyeri pada Anak dengan Metode Wong-Baker

Foto: wikipedia.org

Pengukuran skala nyeri Wong-Baker didasarkan pada ekspresi wajah.

Saat menggunakan metode penilaian ini, jelaskan pada anak bahwa setiap ekspresi wajah senang menggambarkan dia tidak merasakan sakit.

Lalu pada gambar ekspresi wajah yang sedih, menandakan bahwa ia mengalami rasa sakit.

Ini cara membacanya.

• Wajah 0 sangat bahagia, karena tidak ada nyeri atau sakit
• Wajah 2 sedikit nyeri
• Wajah 4 nyeri terasa lebih meningkat
• Wajah 6 sakit dan nyeri
• Wajah 8 sangat menyakitkan
• Wajah 10 rasa nyeri atau sakit yang luar biasa

Dengan metode skala nyeri gambar wajah Wong-Baker, minta anak untuk memilih ekspresi wajah yang paling menggambarkan perasaannya dan kondisinya saat diberi tes.

Penggunaan skala penilaian ini direkomendasikan untuk anak-anak berusia 3 tahun ke atas.

2. Skala Nyeri Numeric Rating Scale

Foto: maineddc.org

Numeric Rating Scale (NRS) merupakan skala numerik yang paling sederhana dan paling umum digunakan.

Anak-anak menilai rasa sakit dari angka 0, yang berarti tidak ada rasa sakit, hingga angka 10 rasa sakit terparah.

Metode penilaian rasa sakit ini dapat digunakan pada anak-anak dengan usia 7 - 8 tahun.

Pada usia tersebut, anak-anak memang telah memahami bahasa.

Namun mereka masih sulit dalam menyampaikan hal yang dirasakan.

Baca Juga: 4 Penyebab Nyeri Sendi Pada Anak Dan Cara Mengatasinya

3. The COMFORT Scale

Foto: sciencedirect.com

Penggunaan skala COMFORT banyak digunakan di unit perawatan intensif pediatrik untuk menilai rasa sakit dan penderitaan pada bayi dan anak-anak,.

Metode ini juga digunakan pada anak yang sakit kritis hingga tidak sadarkan diri.

Skala ini terdiri dari delapan indikator, yaitu

• tingkat kewaspadaan
• ketenangan/agitasi
• respons pernapasan
• gerakan fisik
• tekanan darah
• detak jantung
• tonus otot
• ketegangan pada wajah

Setiap indikator tersebut diberi skor mulai dari angka 1 - 5, tergantung pada perilaku yang ditampilkan oleh anak.

Nilai secara total dapat diketahui dengan menjumlahkan semua indikator tersebut, biasanya berkisar 8 - 40.

4. The Faces Legs Activity Cry Consolability Scale (FLACC)

Foto: healthjade.net

Selanjutnya, penilaian rasa nyeri dengan menggunakan metode skala nyeri FLACC. FLACC merupakan skala perilaku yang bertujuan untuk mengukur intensitas nyeri pascaprosedural pada anak kecil.

Skala ini mencakup lima indikator, yaitu wajah, kaki, aktivitas, tangisan, dan konsabilitas.

Indikatot tersebut diukur dalam tiga peringkat, yaitu dari angka 0 hingga angka 2.

Untuk memperoleh tingkat keparahan sakit secara keseluruhan, maka hasil dari tiap indikator tersebut dijumlahkan.

Hasil yang didapatkan berkisar 0 - 10, sesuai kondisi yang dialami anak.

Dalam penelitian yang di jurnal The American Journal of Nursing, skala nyeri Flacc, telah terbukti validitasnya untuk mengevaluasi dan mengukur nyeri.

Terutama pada anak-anak usia 2 bulan - 7 tahun.

5. Visual Analogue Scale (VAS)

Foto: pinterest.com

Skala nyeri VAS merupakan alat pengukuran intensitas nyeri yang dianggap paling efisien, dan telah digunakan untuk penilaian rasa sakit pada anak.

VAS umumnya dapat dilihat dalam bentuk garis horizontal dan diberi angka 0-10.

Masing-masing ujungnya menunjukkan skala nyeri dari tidak ada rasa sakit, hingga menunjukkan rasa sakit luar biasa.

Baca Juga: Moms, Ketahui 5 Penyebab Nyeri Dada Pada Anak

6. Skala CRIES

Foto: Orami Photo Stock

Metode skala nyeri pada anak selanjutnya adalah skala CRIES.

Skala CRIES merupakan skala yang menilai tangisan, kadar oksigen, tanda-tanda vital, ekspresi wajah, dan kualitas tidur.

Skala ini digunakan untuk mengukur nyeri pada bayi baru lahir.

Penggunaan skala ini dapat dilakukan dari waktu ke waktu untuk memantau pemulihan bayi atau respons terhadap adanya intervensi.

7. NIPS

Foto: Orami Photo Stock

NIPS, atau Neonatal/Infants Pain Scale, merupakan skala yang digunakan pada sebagian besar bayi berusia kurang dari 1 tahun.

Yang dinilai adalah ekspresi wajah, tangisan, pola pernapasan, lengan, kaki, dan tingkat kesadaran.

Semua itu diamati selama interval 1 menit sebelum, selama, dan setelah prosedur.

Penilaian diukur dari angka 0 yang berarti tidak nyeri, hingga >4 yang berarti nyeri hebat.

8. McGill Pain Scale

Foto: Orami Photo Stock

Metode skala nyeri pada anak lainnya adalah dari McGill.

Skalanya didapatkan dengan menggunakan 78 kata yang menggambarkan rasa sakit.

Pasien biasanya menilai rasa sakit yang dialami dengan menandai kata-kata yang paling cocok dengan apa yang dirasakan dan dialami.

Beberapa contoh kata tersebut, meliputi:

• panas
• rasa terbakar
• kesemutan
• gatal
• menyengat
• nyeri
• berat
• tegang
• serak
• mati rasa
• dan sejumlah kata lainnya

Setelah memilih kata yang sesuai berdasarkan yang dialami, hasil akhirnya akan dilihat dengan cara menghitung berapa kata yang ditandai, dengan maksimal 78 angka.

Baca Juga: Payudara Nyeri pada Anak Usia 7 Tahun, Apa Penyebabnya?

Jenis skala nyeri pada anak memang cukup beragam ya, Moms!

Namun meskipun begitu, penilaian dengan menggunakan skala ini tidak dapat menentukan kondisi Si kKecil secara keseluruhan.

Sebab, pemeriksaan penunjang lebih lanjut lainnya juga diperlukan.