Mengenal Struktur Karya Ilmiah: Formal, Semi Formal, dan Populer
Struktur karya ilmiah adalah hal dasar yang perlu diketahui oleh siswa, mahasiswa, guru, dosen dan juga peneliti.
Selain dapat dimasukan dalam berbagai lomba, karya ilmiah juga dapat dijadikan rujukan ilmu pengetahuan di masa depan.
Lalu, apa saja sih struktur karya ilmiah yang perlu diketahui?
Simak selengkapnya dalam artikel ini, yuk!
Baca Juga: 5 Penyebab Resign yang Paling Sering Dialami Karyawan
Struktur Karya Ilmiah
Karya ilmiah formal, disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademi secara lengkap.
Jenis karya ilmiah ini, biasanya digunakan dalam skripsi, tesis, atau disertasi dalam memenuhi syarat lulus dari universitas.
Adapun beberapa struktur karya ilmiah, antara lain:
1. Judul
Judul adalah bagian penting dalam struktur karya ilmiah dan harus dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap.
Pastikan judul karya ilmiah sudah sesuai dengan variabel yang meliputi masalah, ruang lingkup, tujuan, subjek dan metode penelitian.
2. Tim Pembimbing
Bagian lain dari struktur karya ilmiah adalah daftar nama pembimbing.
Pada bagian ini, pastikan menulis lengkap dengan gelarnya juga.
Karena nama pembimbing, juga perlu untuk publikasi dari karya ilmiah, lho!
3. Kata Pengantar
Kata pengantar adalah salah satu bagian awal dari sebuah karya ilmiah.
Secara umum, kata pengantar berisi ucapan syukur dan terima kasih dari penulis untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah.
Selain itu, penulis juga akan meminta kritik dan saran membangun untuk penyempurnaan karya ilmiah selanjutnya.
Baca Juga: Mengenal Kampus Mengajar, Bisa Jadi Pengganti KKN Mahasiswa!
4. Abstrak
Struktur karya ilmiah selanjutnya adalah abstrak.
Pada bagian ini, tulis tentang isi karya ilmiah secara singkat.
Pastikan dalam abstrak ini, jelaskan secara singkat mengenai tujuan penelitian dan metode yang digunakan.
Moms juga harus menuliskan tentang kesimpulan dari penelitian tersebut, secara singkat dan jelas, ya!
Pada bagian abstrak, sebaiknya hanya perlu menulis paling banyak enam kalimat atau dibagi dua kalimat.
5. Daftar Isi
Daftar isi juga menjadi bagian penting dalam struktur karya ilmiah.
Karena, daftar isi seperti penunjuk jalan dalam sebuah karya ilmiah.
Dalam bagian ini, Moms diminta untuk menulis isi dari karya ilmiah lengkap dengan posisi halamannya.
Pastikan semua halaman sesuai.
Karena jika salah, akan mempersulit orang lain yang ingin membacanya.
6. Pendahuluan
Bab pendahuluan juga menjadi bagian penting dalam karya ilmiah.
Dalam bab ini, terdapat beberapa sub-bab, seperti latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, dan manfaat.
Untuk karya ilmiah formal, ada beberapa bagian yang mungkin akan ditambahkan tergantung dari fungsinya.
Misalnya, pada tesis, skripsi dan disertasi mungkin sedikit perbedaan dalam penulisan bab pendahuluan.
7. Kerangka Teoritis
Struktur karya ilmiah berikutnya adalah kerangka teoritis yang juga sering disebut bab dua.
Pada bagian ini, Moms diminta untuk menulis jenis teori yang digunakan dalam penelitian tersebut.
Selain itu, Moms juga harus mengkaji berbagai penelitian secara relevan yang telah dilakukan oleh penulis terdahulu.
Langkah ini dilakukan untuk memperoleh wawasan adu pengetahuan baru yang telah ada sebelumnya.
Agar hal yang akan kita teliti tidak hanya menjadi duplikasi yang sia-sia.
Baca Juga: 7 Tips Memilih Jurusan Kuliah yang Tepat untuk Anak, Yuk Cari Tahu!
8. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam struktur karya ilmiah, berisi prosedur atau tahap-tahap penelitian yang akan dignakan.
Jelaskan mengenai persiapan, penentuan sumber data, cara pengolahan data, hingga teknis pelaporannya.
Ada beberapa macam metode penelitian yang dapat digunakan, seperti deskriptif, eksperimen, dan tindakan kelas.
9. Pembahasan Hasil Penelitian
Bagian ini berisi paparan tentang isi poko dari karya ilmiah yang ditulis.
Semua yang ditulis dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian, akan dijelaskan pada bab ini.
Semua data yang dilakukan dalam penelitian, juga akan dijelaskan dengan berbagai sudut pandang dan diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya.
Jika diperlukan, pembahasan hasil penelitian juga dapat dilengkapi berbagai sarana pembantu seperti tabel dan grafik untuk menjelaskan data dengan lengkap.
Selain itu, penulis juga harus menggunakan argumen yang telah dikemukakan dalam kerangka teoritis.
Hal ini juga dapat mendiskusikan hasil alternatif yang dapat diraih dalam penelitian.
Baca Juga: 7 Tips Membacakan Buku Pada Balita Berkebutuhan Khusus
10. Simpulan dan Saran
Simpulan adalah pemaknaan kembali atau sintesis (gabungan) dari seluruh unsur penulisan karya ilmiah.
Jadi, pada bagian ini perlu diuraikan kembali secara ringkas pertanyaan pokok dalam kerangka pikir yang mengarah pada simpulan.
Selanjutnya, lakukanlah kajian terpadu dengan meletakkan unsur-unsur penelitian secara menyeluruh terhadap apa yang dihasilkan dari penelitian.
Peneliti juga harus menganalisis dan menyimpulkan berbagai implikasi yang ditimbulkan oleh simpulan penelitian.
Jangan lupa untuk memberikan saran yang dapat bersifat praktis terhadap permasalahannya langsung atau kepada peneliti selanjutnya.
11. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka menjadi bagian pentup dalam ssebuah karya ilmiah.
Bagian ini berisi semua kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis seperti, buku, artikel jurnal, karya ilmiah lain, dokumen resmi, maupun sumber-sumber lain dari internet.
Format daftar pustaka disusun secara berurutan secara alfabetis, tanpa menggunakan nomor urut.
12. Lampiran
Lampiran juga menjadi bagian dari penutup sebuah karya ilmiah.
Bagian ini diisi dengan data-data yang digunakan dalam sebuah penelitan, seperti transkrip wawancara, data dan juga lainnya.
13. Riwayat Hidup
Pada bagian paling akhir sebuah karya ilmiah, Moms juga dapat menuliskan daftar riwayat hidup secara singkat.
Biasanya, daftar riwayat hidup diperlukan untuk karya ilmiah yang digunakan untuk publikasi nasional atau internasional.
Baca Juga: Lulus Kuliah Belum Tentu Nasib Membaik? Kenapa Yah?
Perbedaan Struktur Karya Ilmiah Formal, Semi Formal dan Populer
Struktur karya ilmiah ternyata dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu formal, semi formal dan populer seperti berikut.
1. Struktur Karya Ilmiah Populer
Dalam karya ilmiah populer, penulis biasanya akan menyajikan sebuah laporan.
Akan tetapi, teknik penulisannya tidak mengikuti kaidah yang berlaku.
2. Struktur Karya Ilmiah Formal
Pada karya ilmiah formal, struktur yang digunakan harus jelas dengan bahasa baku.
Kaidah-kaidah dari penulisan karya ilmiah juga harus benar.
3. Struktur Karya Ilmiah Semi Formal
Karya ilmiah semi formal, ditulis dengan kaidah yang berlaku hanya saja dipergunakan untuk laporan yang lebih singkat, seperti halnya makalah.
Itulah penjelasan tentang struktur karya ilmiah dan perbedaannya.
Semoga menjadi informasi yang membantu, ya!
- https://brainly.co.id/tugas/21744683
- https://serupa.id/karya-ilmiah/
- https://www.revistacomunicar.com/wp/school-of-authors/what-is-a-scientific-article-structure/
- https://www.askscientific.com/structure-of-a-scientific-paper-made-easy/
- https://biology.kenyon.edu/Bio_InfoLit/how/page2.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.