Suami Kurang Romantis dan Terlalu Fokus Pada Anak, Harus Bagaimana?
Kehidupan rumah tangga seharusnya dibangun karena dasar yang jelas yaitu keinginan untuk hidup bersama selamanya dengan orang yang dicintai.
Seiring berjalannya usia pernikahan, bukan tidak mungkin akan terjadi banyak masalah sehingga konflik kadang tak terhindarkan.
Suami dan istri adalah individu dengan dua karakter yang berbeda, itu yang harus dipahami terlebih dulu. Ketika suami tidak sesuai dengan harapan istri, atau sebaliknya, adalah hal yang dapat terjadi karena punya sifat yang berbeda-beda.
Sering menjadi kegelisahan seorang istri ketika suaminya tidak lagi seromantis di awal pernikahan. Terlebih lagi, sejak kehadiran anak, suami lebih fokus kepada anak dan kurang meluangkan waktu bersama dengan istri.
Kegelisahan istri semakin menjadi-jadi ketika ia tidak melakukan cara apa pun untuk membujuk suami berubah, hanya mengharapkan suami berubah dengan sendirinya. Percaya deh, Moms, kalau hanya diam saja maka yang kita dapatkan hanya kekecewaan.
Baca Juga: Jangan Lakukan Ini Setelah Bertengkar dengan Suami
Menurut Certified MBTI Trainer, NLP & TLT Practitioner, Nuniek Tirta, dalam hubungan rumah tangga dibutuhkan kesadaran dan kemampuan untuk mengelola ekspektasi kepada pasangan.
Ketika pasangan melakukan hal yang tidak diinginkan, maka tak ada salahnya untuk membicarakan hal tersebut dengan tujuan bisa mencari jalan keluar.
“Akui dulu pada diri sendiri kalau kita memang punya kebutuhan akan afeksi yang belum terpenuhi. Selanjutnya, tinggal ngomong saja dengan pasangan tanpa ada perasaan takut untuk dihakimi atau menuntut pasangan,” ujar Nuniek pada Kulwap Orami Community.
Maksud dari berbicara pada pasangan tanpa menuntut adalah meninggalkan ekspektasi kita dan tanpa takut kecewa jika nantinya harapan tidak bisa terpenuhi.
Berdiskusi jujur dengan pasangan dapat membuat perasaan kita menjadi jauh lebih lega daripada hanya memendamnya begitu saja.
Baca Juga: Hal Yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Rujuk Dengan Suami
Cara Agar Tetap Romantis Setelah Punya Anak
Suami jadi kurang romantis dan terlalu fokus pada anak adalah masalah yang kerap dihadapi terutama ketika usia anak sedang membutuhkan perhatian khusus.
Hal ini dapat diatasi dengan kesadaran bahwa orang tua juga harus meluangkan waktu untuk berdua.
Ketika Moms mengharapkan suami lebih romantis, tak ada salahnya untuk melakukan hal romantis terlebih dulu pada pasangan sambil mengutarakan apa yang menjadi keinginan kita.
“Coba suatu waktu peluk suami dari belakang, bawain minuman kesukaannya, sambil berbisik lembut, ‘Istrinya juga pengin diajak ngobrol dan disayang, lhoo…’ Cara ini ampuh untuk mengutarakan keinginan kita sebagai istri yang membutuhkan perhatian suami,” jelas Nuniek.
Baca Juga: Suami Terlihat Malas dalam Rumah Tangga, Bagaimana Menghadapinya?
Cara lainnya adalah liburan bersama dengan suami tanpa ditemani oleh anak-anak. Tentunya cara ini dilakukan ketika anak sudah cukup usianya untuk ditinggal. Atau alternatif cara lainnya adalah meluangkan weekend untuk makan malam berdua atau sekadar melakukan staycation.
Membagi waktu untuk ‘pacaran’ lagi dengan suami sama sekali bukan masalah. Jangan berpikir bahwa hal tersebut berarti kasih sayang dengan anak menjadi terbagi.
Faktanya, ketika suami dan istri lebih bahagia, maka mereka pun dapat menularkan energi positif dan kebahagiaan tersebut kepada anak-anaknya.
Karena pada dasarnya, dalam mengasuh anak dibutuhkan kekompakan dan keintiman antara suami dan istri. Jadi, jangan takut untuk jujur dan terbuka pada pasangan, ya, Moms!
(DG/INT)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.