10 Januari 2018

Sudah 2 Tahun Menikah Tapi Masih Perawan, Kok Bisa?

Apakah ini termasuk kelainan? Apa yang harus dilakukan?

Tanya :

Saya menikah sejak tahun 2015, namun sampai saat ini, saya masih perawan. Setiap kali akan melakukan penetrasi, saya merasa ada penolakan dari tubuh. Vagina saya juga menutup secara refleks.

Apa yang harus saya lakukan untuk mengatasi masalah ini, Dok? Adakah kelainan yang saya derita?

Jawab :

Vaginismus adalah kondisi vagina yang mengalami kontraksi sangat kuat seperti kejang saat akan dilakukan penetrasi oleh penis ketika berhubungan seksual. Kondisi ini sering dikaitkan dengan kondisi kecemasan, takut, trauma psikis tertentu,dll.

Vaginismus dapat menghambat penetrasi penis ke dalam vagina. Jika dipaksakan dapat menimbulkan rasa sakit atau perlukaan sehingga menambah ketidaknyamanan berhubungan seksual dan tambah mempersulit masuknya penis ke dalam vagina.

Sulit dilakukannya penetrasi penis ke dalam vagina saat berhubungan seksual pertama kali sering dialami oleh beberapa pasangan. Hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya cairan lubrikasi alami yang dikeluarkan kelenjar pada vagina.

Untuk mengatasinya dapat dilakukan foreplay yang lebih lama sehingga cairan vagina cukup banyak untuk memperlancar penetrasi dan tidak terburu-buru untuk melakukan penterasi dalam.

Saat melakukan penterasi lakukanlah penetrasi secara perlahan dimulai dari ujung penis yang ditempelkan pada lubang vagina dengan sedikit penekanan sampai otot vagina mulai berelaksasi yang kemudian dilanjutkan dengan penetrasi penis lebih dalam secara perlahan sesuai relaksasi otot vagina. Hal ini sangat dibutuhkan kesabaran dan komunikasi dengan pasangan Anda.

Komunikasi dengan pasangan terkait seksual sangat penting agar tercipta kenyamanan, rasa saling percaya dan rileks saat berhubungan seksual. Anda dapat pula melatih otot sekitar vagina dengan melakukan senam kegel.

Jika hal-hal tersebut sudah Anda lakukan namun penetrasi masih sulit dilakukan maka kami sarankan Anda dan pasangan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan untuk diperiksa kemungkinan penyebab medis lain seperti kelainan bentuk vagina, penyakit infeksi vagina, dll sehingga dapat dilakukan penanganan yang lebih lanjut.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.

Dijawab oleh dr. Lidwina Cindy Chandra

Sumber : meetdoctor.com

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.