Susu Tambahan untuk Bayi di Atas 1 Tahun, Perlukah?
Seringkali orang tua dihadapkan pada dilema dengan omongan tetua yang mengatakan bahwa anak kita terlalu kurus dan membutuhkan susu tambahan. ASI dan makanan yang kita berikan tidak cukup memenuhi nutrisi anak. Benarkah?
Riset membuktikan bahwa apa yang anak konsumsi sejak lahir hingga usia minimal 5 tahun akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Setiap anak berbeda dan membutuhkan nutrisi yang berbeda. Tapi apakah perlu susu tambahan khususnya susu pertumbuhan?
Academy of Nutrition and Dietetics, the American Academy of Pediatric Dentistry, the American Academy of Pediatrics, dan the American Heart Association sepakat bahwa anak usia di bawah 5 tahun tidak memerlukan dan harus menghindari minuman berupa susu yang berperisa, susu formula pertumbuhan (toddler formula), minuman berkafein, minuman berkarbonasi, dan apapun minuman yang memiliki jumlah gula sangat tinggi.
Usia 12-24 bulan, boleh memberikan susu tambahan, tapi yang dimaksud dengan susu tambahan adalah susu yang berasal dari sumbernya langsung dan tidak mengandung tambahan apapun. Misalnya susu UHT atau susu pasteurisasi.
Namun harus tetap disertai dengan pemberian air putih yang adekuat. Jus boleh diberikan dalam jumlah sedikit, tapi lebih baik jika memberikan buah utuh dari pada hanya memberikan sari jusnya saja.
Di usia 2-5 tahun, pemberian susu bukan menjadi kewajiban, tapi hanya sebagai minuman rekreasi saja. Jika sedang ingin minum dipersilakan, jika sedang tidak ingin minum juga bukan minuman yang wajib diminum rutin setiap hari.
Baca Juga: Kapan Bisa Memberikan Susu Tambahan untuk Bayi ASI?
Fakta Susu Tambahan untuk Bayi di Atas 1 tahun
Foto: Orami Photo Stock
Meskipun tidak ada larangan untuk memberikan susu tambahan bagi bayi di atas 1 tahun, nyatanya masih banyak yang menjadikan susu tambahan sebagai konsumsi utama.
Padahal, susu tambahan, sesuai namanya, merupakan tambahan yang melengkapi hidangan utama. Berikut ini beberapa fakta tentang susu tambahan untuk anak di atas 1 tahun yang wajib Moms ketahui.
1. Tinggi Gula
Susu pertumbuhan atau susu lanjutan memiliki banyak sekali kandungan gula tambahan yang bisa menyebabkan berbagai masalah dikemudian hari seperti obesitas dan juga merusak gigi.
Jadi, penting bagi Moms untuk melihat kandungannya ya. Sebaiknya, Moms pilih susu UHT atau pasteurisasi sebagai susu tambahan Si Kecil. Selain melewati lebih sedikit proses produksi, susu jenis ini juga umumnya tidak mengandung banyak bahan tambahan, terutama gula.
Baca Juga: 4 Tips Mengganti Susu Formula Bayi, Tidak Sembarangan!
2. Bukan Pelengkap Nutrisi Anak Picky Eater
Seringkali susu tambahan ini digadang-gadang bisa mencukupi kebutuhan nutrisi anak, apalagi anak seringkali tidak menghabiskan makanannya dan orang tua seringkali menjadi permisif untuk tidak makan asalkan minum susu.
Tentunya bagi anak minum susu lebih mudah daripada makan karena minum susu tidak perlu repot mengunyah dan membutuhkan waktu yang sangat singkat ketimbang harus duduk dan makan.
3. Kalsium Tidak Hanya Didapatkan dari Susu
Salah satu alasan pemberian susu tambahan adalah konon susu memberikan banyak kalsium, padahal sumber kalsium bukan hanya dari susu tapi banyak dari sumber makanan lainnya.
Cukup banyak pilihan sayuran, kacang-kacangan, dan ikan yang mengandung banyak kalsium. Tinggal pintar-pintarnya Moms untuk mengolahnya menjadi hidangan yang menarik.
4. Susu Membuat Kenyang
Banyak orang tua menginginkan memberi susu digadang-gadang bisa menaikkan nafsu makan. Padahal sebaliknya, susu tidak membuat anak menjadi nafsu makan tapi justru membuat anak menjadi cepat kenyang.
Sehingga anak yang sudah kenyang minum susu akan malas-malasan untuk makan makanan sehat lainnya.
Moms perlu mengatur waktu minum susu dan makan agar Si Kecil mendapatkan gizi seimbang. Pastikan Si Kecil tidak minum susu terlebih dahulu sebelum makan agar ia tidak kekenyangan dan berakhir dengan tidak makan apapun.
Baca Juga: 4 Tips Pemberian ASI yang Diselingi Susu Formula untuk Bayi
Jadi, apakah anak di atas 1 tahun butuh susu tambahan? Silakan orang tua memilih mana yang terbaik untuk buah hati.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.