Tanda-tanda Balita Dehidrasi Serta Cara Menanganinya
Yuk, simak tanda-tanda balita dehidrasi beserta penanganannya berikut ini. Ternyata, selain makanan, cairan juga ternyata penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Maka itu, orang tua perlu menjaga jangan sampai anak balita mengalami dehidrasi, serta mengenali tanda-tanda balita dehidrasi.
Dikutip dari situs web Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), cairan diperlukan untuk mendukung berbagai fungsi tubuh, seperti metabolisme, pencernaan, pengaturan suhu, kerja sel, dan lain-lain.
Kebutuhan Cairan pada Anak
Foto: potchefstroomherald.co.za
Kebutuhan cairan tiap orang pun berbeda-beda karena bergantung pada usia, jenis kelamin, massa otot, dan lemak tubuh. Berikut perkiraan kebutuhan cairan pada anak:
- Bayi usia 0−6 bulan : 700 mL/hari
- Bayi usia 7−12 bulan : 800 mL/hari
- Anak usia 1−3 tahun : 1.300 mL/hari
- Anak usia 4−8 tahun : 1.700 mL/hari
Si Kecil dapat memenuhi kebutuhan cairannya melalui berbagai asupan makanan dan minuman, seperti makanan berkuah, buah-buahan, susu, jus buah, dan sebagainya.
Baca Juga: Ternyata Kulit Bisa Mengalami Dehidrasi, Kenali Tanda-tandanya!
Kondisi yang Membuat Anak Memerlukan Cairan Lebih Banyak
Foto: babycenter.com
Namun, ada beberapa kondisi yang membuat anak membutuhkan cairan lebih banyak, dan bila tidak terpenuhi ia menjadi rentan dehidrasi:
- Cuaca sangat panas atau dingin
- Olah raga
- Bepergian jauh
- Diare
- Demam
- Muntah-muntah
Dalam artikel ilmiah berjudul Pediatric Dehydration yang terdapat di pusat kepustakaan ilmu kesehatan PubMed disebutkan bila penyebab paling umum dehidrasi pada anak adalah muntah-muntah dan diare.
Nah, Moms dan Dads harus mengetahui seperti apa tanda-tanda balita dehidrasi agar segera dapat memberikan penanganan yang tepat.
Tanda Balita Dehidrasi
Foto: healthyessentials.com
Robert Ferry Jr., MD, FAAP, seorang endokrinolog pediatri menjabarkan tanda-tanda balita dehidrasi sebagai berikut:
- Mata cekung
- Bibir dan mulut kering
- Frekuensi buang air kecil berkurang
- Urine berwarna lebih gelap dari biasanya
- Ubun-ubun cekung (pada bayi dan anak usia di bawah 2 tahun)
- Saat menangis nyaris tidak ada air mata yang keluar
- Terlihat lesu dan lebih banyak tidur (tidak aktif bermain seperti biasanya)
- Gelisah dan lebih rewel dari biasanya
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Dehidrasi Saat Hamil, Simak di Sini Moms!
Terapi Cairan untuk Balita Dehidrasi
Bila terlihat tanda balita dehidrasi, Moms dapat melakukan rehidrasi atau terapi cairan sesuai anjuran dari the American Academy of Pediatrics.
Caranya, Moms dapat memberikan oralit atau asupan cairan lain untuk mengembalikan hidrasi si Kecil. Bila si Kecil masih menyusui, berikan air susu ibu (ASI) sesering mungkin.
Saat balita dehidrasi, bisa jadi ia tidak berselera untuk makan atau minum. Oleh karena itu, Moms perlu memberikan cairan kepada si Kecil sedikit demi sedikit.
Bila si Kecil selalu muntah setiap habis minum, coba berikan cairan dengan menggunakan sendok. Meski perlahan, yang penting ada cairan yang masuk ke dalam tubuhnya.
Selain mengenali tanda balita dehidrasi, Moms juga perlu tahu bahwa tidak semua cairan dapat diberikan kepada anak yang dehidrasi.
Bagi anak yang dehidrasi karena diare, sebaiknya tidak diberikan cairan yang mengandung gula karena justru dapat memperparah sakitnya.
Baca Juga: Cegah Lemas Akibat Dehidrasi, Ikuti 4 Kiat Ampuh Agar Anak Moms Suka Minum Air Putih
(AN/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.