12 Tata Cara Ziarah Kubur bagi Wanita Haid, Berikut Hukumnya
Tata cara ziarah kubur bagi wanita haid wajib dipahami oleh setiap wanita yang beragama Islam.
Ziarah kubur adalah salah satu tradisi penting dalam Islam yang dilakukan untuk mendoakan dan menghormati orang yang telah meninggal.
Namun, ada beberapa pertanyaan yang sering muncul, terutama bagi wanita yang sedang haid, mengenai apakah mereka diperbolehkan untuk melakukan ziarah kubur dan bagaimana tata caranya.
Agar tak bingung lagi, mari simak hukum ziarah kubur bagi wanita haid dan tata caranya dalam artikel berikut ini.
Baca Juga: 50 Ucapan Duka Cita Islam yang Menyentuh Hati dan Penuh Doa
Hukum Ziarah Kubur bagi Wanita Haid
Melansir laman NU Online, ziarah kubur tetap diperbolehkan bagi wanita yang sedang haid.
Tidak ada larangan khusus dalam syariat Islam yang melarang wanita haid untuk berziarah kubur.
Hal ini berbeda dengan ibadah seperti sholat, puasa, tawaf, dan membaca Al-Qur'an yang memang memerlukan kesucian dari hadas besar.
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadis, "Sesungguhnya aku dahulu telah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah!
Karena dengannya, akan bisa mengingatkan kepada hari akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian.
Maka barang siapa yang ingin berziarah maka lakukanlah, dan jangan kalian mengatakan 'hujr' (ucapan-ucapan batil)." (HR Muslim)
Baca Juga: 8 Cara Mengirim Al Fatihah untuk Orang yang Sudah Meninggal
Tata Cara Ziarah Kubur bagi Wanita Haid
Berikut ini tata cara ziarah kubur bagi wanita haid yang penting untuk dipahami.
1. Niat yang Tulus
Hal pertama yang penting untuk dipersiapkan sebelum ziarah kubur adalah niat.
Pastikan untuk meniatkan ziarah kubur dengan tujuan mendoakan dan menghormati orang yang telah meninggal, bukan untuk tujuan lain.
2. Berpakaian Sopan
Kenakanlah pakaian yang sopan selama ziarah kubur dengan menutup aurat dan tidak tampil mencolok.
Memakai pakaian yang sopan menunjukkan rasa hormat kepada orang yang telah meninggal dan kepada keluarga yang mungkin hadir di pemakaman.
Baca Juga: Kumpulan Doa untuk Ibu Hamil, Amalkan untuk Kesehatan Janin
3. Mengucap Salam
Tata cara ziarah kubur bagi wanita haid selanjutnya yakni mengucap salam.
Berikut bacaan salam yang hendaknya diucapkan saat berziarah.
السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ
Assalamu'alaìkum dara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun
Artinya:
“Assalamuallaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin.
Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.”
4. Membaca Istighfar
Setelah membaca salam, dianjurkan untuk membaca istighfar saat ziarah kubur.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullah hal adzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi
Artinya:
“Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.”
Baca Juga: Bagaimana Hukum Ziarah Saat Puasa? Simak Jawabannya!
5. Membaca Surat Al Fatihah
Tata cara ziarah kubur bagi wanita haid berikutnya adalah membaca surat Al Fatihah.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ
Bismillāhirrahmānirrahīm. Alhamdu lillāhi rabbil'ālamīn. Ar rahmānir rahīm. Māliki yaumid dīn.
Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinas-sirātal-mustaqīm. Sirātallażīna an'amta 'alaihim gairil-magdụbi 'alaihim wa lad dāllīn.
Artinya:
“Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar.
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan.
Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan.
Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.
Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”
6. Membaca Surat Al Ikhlas
Dilanjutkan dengan bacaan surat Al Ikhlas berikut ini.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكٌنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ
Bismillāhirrahmānirrahīm. qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. lam yalid wa lam yụlad. wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, 'Dialah yang maha esa.
Allah adalah tuhan tempat bergantung oleh segala sesuatu.
Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.”
Baca Juga: 7 Adab Menjenguk Orang Sakit dalam Agama Islam dan Doanya
7. Membaca Surat Al Falaq
Kemudian peziarah harus membaca surat Al Falaq.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَاثاتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Bismillāhirrahmānirrahīm. qul a'ụżu birabbil-falaq. min syarri mā khalaq. wa min syarri gāsiqin iżā waqab. wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad. wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Katakanlah, 'Aku berlindung kepada tuhan yang menguasai waktu subuh dari kejahatan makhluk-Nya.
Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.
Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus nafasnya pada buhul-buhul.
Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia mendengki.”
8. Membaca Surat An Naas
Selanjutnya, membaca surat An Naas.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Bismillāhirrahmānirrahīm. qul a'ụżu birabbin-nās. malikin-nās. ilāhin-nās. min syarril-waswāsil-khannās. allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās. minal-jinnati wan-nās.
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada tuhan manusia, raja manusia.
Sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi.
Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Dari setan dan manusia.”
Baca Juga: 10 Amalan ketika Haid yang Bisa Dilakukan untuk Dapat Pahala
9. Membaca Tahlil
Tata cara ziarah kubur bagi wanita haid berikutnya ialah membaca tahlil.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ
Laailaaha Illallah.
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah.”
10. Membaca Doa Ziarah Kubur
Usai tahlil dibacakan, berikut doa ziarah kubur yang harus dipanjatkan.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.
Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.
Artinya:
“Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya.
Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun.
Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.
Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya.
Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka.
Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR Muslim)
Baca Juga: Hukum Potong Rambut saat Haid Menurut Islam, Bolehkah?
11. Menjaga Sopan Santun
Jangan lupa untuk menjaga sopan santun selama melakukan ziarah kubur.
Jadi, hindari berbicara keras, bercanda, atau membuat keributan.
Bersikap tenang dan khusyuk adalah bentuk sopan santun yang harus dijaga.
12. Tidak Menangis Berlebihan
Selama ziarah, sebaiknya tidak menangis berlebihan.
Hal ini karena menangis secara berlebihan dapat menunjukkan ketidakikhlasan terhadap takdir Allah.
Oleh karena itu, Islam mengajarkan untuk bersabar dan tabah dalam menghadapi musibah.
Baca Juga: 18 Cara Memuaskan Suami Tercinta saat Haid, Catat!
Itulah tata cara ziarah kubur bagi wanita haid yang penting untuk dipahami. Semoga bermanfaat, ya!
- https://islam.nu.or.id/syariah/ketentuan-ziarah-kubur-bagi-perempuan-haidh-EWvX1
- https://konsultasisyariah.com/1741-bolehkah-wanita-haid-pergi-ziarah-kubur.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.