29 Agustus 2024

6 Hadis tentang Kehidupan di Dunia dan Pengingat Akhirat

Kehidupan akhirat sebagai yang abadi dan yang dituju

Ada banyak hadis yang bisa dijadikan pedoman Umat Islam. Salah satunya hadis tentang kehidupan dari Rasulullah SAW.

Hadis ini mengingatkan kita untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat.

Hadis sendiri merupakan perkataan, perbuatan, atau persetujuan Nabi Muhammad SAW, yang menjadi sumber hukum Islam setelah Alquran.

Hadis berfungsi untuk menjelaskan lebih rinci apa yang tidak dijelaskan dalam Alquran.

Nah, inilah yang menjadi alasan pentingnya hadis dalam Islam.

Baca Juga: 10 Hadis dan Ayat Al-Quran tentang Toleransi, Pahami Yuk!

Gambaran Kehidupan Dunia

Berdoa
Foto: Berdoa (Orami Photo Stock)

Dalam Islam, tujuan akhir perjalanan hidup manusia adalah mendapatkan segala bentuk kebaikan di akhirat nanti.

Dunia adalah salah satu bentuk fase kehidupan yang akan dirasakan oleh manusia di antara beberapa fase kehidupan lainnya.

Oleh karena itu, dalam hadis tentang kehidupan, Rasulullah SAW mengingatkan manusia untuk tidak terlena dengan dunia.

Manusia justru harus menyiapkan sebaik-baiknya bekal untuk akhirat nanti yang kekal abadi.

Berdasarkan studi Repository UIN Jakarta, gambaran kehidupan dunia dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk, yakni:

  • Kehidupan dunia adalah kesenangan yang menipu
  • Kehidupan dunia adalah kesenangan yang sedikit dan bersifat sementara
  • Bunga kehidupan dunia sebagai ujian
  • Ragam kesenangan kehidupan dunia
  • Perumpamaan kehidupan dunia seperti air hujan
  • Perintah mewaspadai kehidupan dunia
  • Dunia bukan tujuan hakiki
  • Kehidupan dunia membuat manusia lupa dari ingat kepada Allah SWT
  • Mencintai dunia dapat tersesat.

Baca Juga: 11 Hadis dan Ayat Alquran tentang Bersyukur, Masya Allah!

Hadis tentang Kehidupan

Hadis tentang Kehidupan
Foto: Hadis tentang Kehidupan (Orami Photo Stock)

Rasulullah SAW menjelaskan hadis tentang kehidupan yang dapat menjadi pegangan umat Islam untuk melalui kehidupan di dunia dengan baik.

Beberapa di antaranya yakni:

1. Hadis tentang Kehidupan di Dunia yang Sementara

Untuk mengisyaratkan kehidupan di dunia, dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:

وَاللهِ ، مَا الدُّنْيَا فِـي الْآخِرَةِ إِلَّا مِثْلُ مَا يَـجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هٰذِهِ – وَأَشَارَ يَحْيَ بِالسَّبَّابَةِ – فِـي الْيَمِّ ، فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِـعُ

Artinya:

“Demi Allâh! Tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, (perawi hadits ini yaitu) Yahya memberikan isyarat dengan jari telunjuknya- lalu hendaklah dia melihat apa yang dibawa jarinya itu?” (HR. Muslim dan Ibnu Hibbân).

2. Hadis tentang Kehidupan yang Hina

Dalam hadis shahih lainnya, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berjalan melewati pasar, sementara banyak orang berada dekat beliau.

Beliau kemudian berjalan melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya kecil.

Sambil memegang telinganya, beliau bersabda:

أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ؟ (( فَقَالُوْا: مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ؟ قَالَ:(( أَتُحِبُّوْنَ أَنَّهُ لَكُمْ؟ )) قَالُوْا: وَاللهِ لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيْهِ، لِأَنَّهُ أَسَكُّ. فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ؟ فَقَالَ: (( فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ ))

Artinya:

“Siapa di antara kalian yang berkenan membeli ini seharga satu dirham?” Orang-orang berkata, “Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya.

Apa yang bisa kami perbuat dengannya?”

Beliau bersabda, “Apakah kalian mau jika ini menjadi milik kalian?” Orang-orang berkata, “Demi Allâh, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati?”

Beliau kemudian bersabda:

فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ

Artinya:

“Demi Allâh, sungguh, dunia itu lebih hina bagi Allâh daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian.” (HR. Muslim).


3. Hadis tentang Kehidupan Akhirat Sebagai Tujuan Akhir

اللهملَا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا

Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia menjadi perhatian utama kami serta batas pengetahuan kami.” (HR. Tirmizi).

Dalam hadis ini menunjukkan bahwa dunia hanyalah perhentian sementara, dan akhirat menjadi perhatian utama.

Sehingga, ini menjadi motivasi untuk berbuat kebaikan sebagai bekal menjalani kehidupan akhirat.

4. Hadis tentang Kehidupan Abadi di Akhirat

عن أنس بن مالك -رضي الله عنه- أن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: «اللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إلا عَيْشَ الآخِرة-متفق علي

Artinya:

“Dari Anas Bin Malik RA bahwa Nabi SAW bersabda: ‘Ya Allah! Tidak ada kehidupan selain kehidupan akhirat." (HR. Muttafaqun 'alaih).

Dalam hadis ini diungkapkan bahwa kehidupan yang nikmat, menyenangkan, dan abadi adalah kehidupan akhirat.

Sedangkan dunia meskipun nikmat, namun akan berujung pada kehancuran.

5. Hadis tentang Kecukupan Kehidupan Dunia dengan Mengutamakan Akhirat

Dari Zaid bin Tsabit RA, dirinya berkata telah mendengar Rasulullah SAW bersabda:

(( مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

Artinya:

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan atau tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya.

Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)-nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan atau selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah, hina (tidak bernilai di hadapannya).” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hiban).

6. Hadis tentang Kehidupan dan Amal Jariyah

عن أبي هريرة رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثَةِ: إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya:

Dari Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda. “Apabila anak cucu Adam telah meninggal dunia, maka terputuslah (pahala) amalnya. Kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR Muslim)

Ini menunjukkan bahwa amal jariyah atau amalan yang tidak pernah putus hingga dirinya meninggal dunia ada tiga perkara.

Ketiga hal itulah yang menjadi sebaik-baiknya tabungan bekal di akhirat.

Baca Juga: 6 Hadis dan Ayat Alquran tentang Ikhlas, Amalkan yuk!

Itulah beberapa hadis tentang kehidupan yang dapat meningkatkan keimanan umat Islam.

Mari perbanyak amal kebaikan di dunia untuk menabung bekal di akhirat.

  • https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41757/1/MUHAMMAD%20ILHAM%20DWI%20ARISTYA-FUF.pdf
  • https://almanhaj.or.id/6061-dunia-atau-akhirat.html
  • https://alhikmah.ac.id/akhirat-lebih-baik-daripada-dunia/
  • https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/3773
  • https://muslimpergi.com/dunia-untuk-akhirat
  • https://hidayatullah.com/kajian/hadits-harian/read/2021/08/20/102349/perumpamaan-dunia-dan-akhirat-seperti-air-laut-dan-jari.html
  • https://chanelmuslim.com/khazanah/kumpulan-hadits-untuk-diamalkan-sehari-hari

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.