29 Juli 2024

20 Penyebab Telapak Kaki Panas dan Cara Efektif Mengatasinya

Kurang nutrisi bisa jadi salah satu penyebabnya, lho Mom!

Moms mungkin pernah mengalami telapak kaki panas saat malam hari atau selama beraktivitas.

Ternyata, sensasi kaki panas bisa terjadi akibat berbagai kondisi.

Saat kondisi ini terjadi, keluhan biasanya disertai dengan kesemutan, mati rasa, kemerahan, dan bengkak.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan telapak kaki terasa panas, mulai dari kondisi medis seperti neuropati diabetik hingga faktor lingkungan seperti penggunaan alas kaki yang tidak sesuai.

Pemahaman tentang penyebab dan cara mengatasi telapak kaki panas sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderitanya.

Yuk, cari tahu tentang penyebab dan cara mengatasi telapak kaki terasa panas lewat fakta di bawah ini!

Baca Juga: Sindrom Kaki Gelisah: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penyebab Telapak Kaki Panas

Telapak Kaki Panas
Foto: Telapak Kaki Panas (Allassignmentsupport.com)

Beberapa penyebab telapak kaki panas, antara lain infeksi jamur atau penggunaan sepatu yang terlalu ketat.

Jika disebabkan oleh hal tersebut, Moms dapat mengatasinya dengan cara yang cukup mudah.

Namun, ada beberapa penyebab telapak kaki panas yang tidak diketahui juga, lho, Moms.

Berikut ini penjelasan selengkapnya:

1. Kekurangan Nutrisi

Saraf membutuhkan sejumlah nutrisi untuk dapat berfungsi dengan benar.

Jika tubuh kekurangan nutrisi tersebut, Moms lebih berisiko mengalami kerusakan saraf.

Hal ini turut meningkatkan potensi munculnya telapak kaki panas.

Menurut studi di jurnal Neurological Clinic, malnutrisi dan defisiensi nutrisi bisa terjadi akibat penyalahgunaan alkohol, gangguan makan, ekonomi rendah, lansia, dan kehamilan.

2. Neuropati Diabetik

Salah satu penyebab umum dari telapak kaki panas adalah neuropati diabetik.

Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan saraf dan merupakan komplikasi dari diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Seiring dengan sensasi terbakar di kaki, gejalanya termasuk nyeri, kesemutan, dan mati rasa yang juga dapat terjadi di tangan.

3. Kehamilan

Wanita yang sedang hamil mungkin mengalami telapak kaki panas, karena adanya perubahan hormonal yang dapat meningkatkan suhu tubuh.

Peningkatan beban pada kaki karena kenaikan berat badan alami, dan peningkatan total cairan tubuh juga berperan dalam kaki panas selama kehamilan.

4. Menopause

Menopause adalah bagian alami dari penuaan, yang biasanya terjadi pada wanita berusia 45 hingga 55 tahun.

Menopause berhubungan dengan tingkat estrogen yang menurun seiring usia.

Kondisi ini bisa menyebabkan hormon tidak seimbang, yang mencetuskan peningkatan suhu tubuh.

Pada beberapa kasus, menopause juga bisa menyebabkan telapak kaki panas, lho, Moms!

5. Infeksi Jamur

Studi di British Medical Journal Clinical Evidence menjelaskan bahwa 15-25% wanita mengalami infeksi jamur atau kutu air di kaki.

Kondisi ini bisa menyebabkan gatal-gatal hingga sensasi panas di kaki.

Perawatan yang tepat dari kondisi ini penting untuk mencegah penyebaran infeksi, baik ke bagian tubuh lain maupun ke orang-orang yang berkontak erat.

6. Terkena Paparan Logam Berat

Kaki Terasa Panas (Orami Photo Stocks)
Foto: Kaki Terasa Panas (Orami Photo Stocks)

Terkena logam berat, seperti arsenik, timbal, atau merkuri, dapat menyebabkan sensasi terbakar di kaki dan tangan.

Jika kadarnya menumpuk di dalam tubuh, zat ini dapat menyebabkan keracunan dan mengganggu fungsi saraf.

Baca Juga: Bikin Bau, Ternyata Ini Penyebab Telapak Kaki Bolong-bolong!

7. Kemoterapi

Kemoterapi merupakan salah satu metode pengobatan untuk kanker.

Metode ini menghancurkan sel-sel yang tumbuh dengan cepat di dalam tubuh.

Namun, hal itu bisa mengakibatkan kerusakan saraf dan gejala lainnya, seperti rasa terbakar dan kesemutan pada kaki maupun tangan.

8. Penyakit Charcot-Marie-Tooth (CMT)

Pada beberapa orang, bentuk neuropati herediter ini dapat menyebabkan telapak kaki panas atau kesemutan.

Kondisi ini mempengaruhi 1 dari setiap 2.500 orang di Amerika Serikat.

CMT adalah salah satu gangguan neurologis yang paling sering diturunkan.

9. Penyakit Ginjal Kronis

Penyakit ginjal kronis atau uremia terjadi akibat kerusakan pada ginjal.

Organ-organ tersebut tidak mampu lagi mengeluarkan racun dari tubuh melalui urine.

Seiring waktu, penumpukan racun dapat menyebabkan neuropati atau sensasi telapak kaki panas.

10. Hipotiroidisme

Memiliki kadar hormon tiroid atau hipotiroidisme dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada kaki, tungkai, lengan, maupun tangan.

Sensasi ini terjadi karena kadar hormon tiroid tubuh yang rendah secara konsisten menyebabkan kerusakan saraf.

11. HIV dan AIDS

Telapak Kaki Terasa Terbakar
Foto: Telapak Kaki Terasa Terbakar (Fitfeetflorida.com)

Salah satu gejala AIDS atau HIV stadium lanjut adalah neuropati perifer dan telapak kaki panas atau terbakar.

Kerusakan saraf diperkirakan mempengaruhi hampir sepertiga ODHA (orang dengan HIV/AIDS).

Dilansir dari Foundation for Peripheral Neuropathy, beberapa obat AIDS juga bisa menyebabkan neuropati.

12. Penyalahgunaan Alkohol

Penyebab umum lainnya dari kaki panas adalah asupan alkohol yang berlebihan.

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan saraf di kaki dan bagian tubuh lainnya, yang dikenal dengan istilah neuropati alkoholik.

Baca Juga: Serba-serbi Telapak Kaki Gatal dan Cara Mengatasinya

Kerusakan saraf terjadi karena alkohol mengganggu kemampuan tubuh menyerap dan menggunakan nutrisi tertentu yang penting untuk menunjang kinerja saraf.

Kondisi ini juga terjadi karena alkohol dapat bersifat racun bagi saraf-saraf di dalam tubuh.

13. Sindrom Guillain-Barre (GBS)

Sindrom Guillain-Barré terjadi ketika sistem kekebalan menyerang sistem saraf tepi.

Gejalanya meliputi berbagai tingkat mati rasa, kesemutan, kelemahan pada tungkai dan kaki, serta batang tubuh dan lengan.

GBS adalah gangguan langka yang mempengaruhi 1 dari setiap 100.000 orang.

Baik pria maupun wanita sama-sama bisa terkena GBS.

14. Chronic Inflammatory Demyelinating Polyneuropathy (CIDP)

Masalah neurologis ini ditandai dengan gangguan fungsi sensorik dan kelemahan progresif pada kaki maupun lengan dalam jangka waktu yang lama.

Kondisi ini bisa menyebabkan kesemutan atau sensasi terbakar di kaki dan tangan.

15. Eritromelalgia

Masalah pada Telapak Kaki
Foto: Masalah pada Telapak Kaki (Emedihealth.com)

Eritromelalgia (erythromelalgia) adalah kondisi langka yang utamanya mempengaruhi kesehatan kaki.

Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit hebat, kemerahan, dan sensasi panas di kaki maupun tangan.

Gejala dapat terjadi secara terus-menerus atau berkala.

16. Vaskulitis

Kondisi yang dengan peradangan pembuluh darah ini dapat menyebabkan rasa sakit dan kesemutan di kaki.

Sebab, darah tidak dapat mengalir dengan bebas ke bagian ekstremitas tubuh.

Vaskulitis dapat mengakibatkan kerusakan jaringan sehingga perlu segera mendapatkan penanganan.

17. Sarkoidosis

Dalam kondisi peradangan ini, kelompok kecil sel radang, disebut granuloma, yang tumbuh di tubuh.

Jika kulit atau sistem saraf terpengaruh, kaki bisa terasa seperti terbakar atau panas.

18. Penggunaan Alas Kaki yang Terlalu Ketat atau Tipis

Berbagai kebiasaan, seperti penggunaan alas kaki yang kurang tepat dapat menyebabkan keluhan kaki panas atau terbakar.

Kondisi lain yang juga bisa menyebabkan keadaan serupa, yaitu berdiri atau berjalan dalam waktu lama terutama di suhu panas.

19. Kekurangan Vitamin B

Kekurangan vitamin B, terutama vitamin B12, dapat menyebabkan telapak kaki terasa panas.

Vitamin B12 sangat penting untuk fungsi saraf yang sehat dan produksi sel darah merah.

Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan kerusakan saraf perifer, yang dikenal sebagai neuropati perifer.

Neuropati perifer dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk sensasi panas, kesemutan, atau mati rasa di kaki.

Selain itu, Moms bisa mencari tahu seperti apa tanda-tanda kekurangan vitamin B di artikel: 13 Ciri Kekurangan Vitamin B12 dan Risiko Penyakitnya.

20. Efek Samping Obat-obatan

Efek samping obat-obatan memang dapat menyebabkan sensasi panas pada telapak kaki.

Terutama obat-obatan yang berhubungan dengan kemoterapi, antiretroviral, antikonvulsan, antibiotik tertentu, obat untuk penyakit jantung, dan statin. Kondisi

ini sering kali terjadi karena obat-obatan tersebut dapat mempengaruhi saraf perifer, menyebabkan neuropati yang memicu sensasi panas, kesemutan, atau mati rasa di kaki.

Bagi mereka yang mengalami sensasi panas di telapak kaki setelah memulai pengobatan baru, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Varises Kaki: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Telapak Kaki Panas

Telapak Kaki Sakit
Foto: Telapak Kaki Sakit (Certifiedfoot.com)

Perawatan untuk telapak kaki panas bervariasi dan tergantung pada penyebab maupun gejala yang mendasarinya.

Berikut ini beberapa perawatan untuk mengatasi telapak kaki panas:

1. Mengatasi Kondisi Medis yang Mendasarinya

Apabila telapak kaki panas disebabkan oleh neuropati diabetik, maka penanganan yang paling tepat adalah mengatur kadar gula darah agar tak terlalu tinggi.

Sementara itu, telapak kaki panas yang disebabkan oleh kondisi peradangan dan bersifat kronis dapat diobati dengan mengelola kondisi, serta mengikuti terapi yang ditentukan.

2. Mengganti Obat

Terkadang, mengganti obat yang dikonsumsi rutin dapat membantu mengurangi gejala kaki panas, seperti halnya dalam kasus obat HIV.

Namun, mengganti jenis atau dosis obat mesti mendapat persetujuan dari dokter.

Jangan sekali-sekali melakukan hal ini dengan keputusan sendiri, ya, Moms!

Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Bulu Kaki agar Kulit Bersih dan Mulus

Pengobatan Rumahan untuk Telapak Kaki Panas

Rendam Kaki
Foto: Rendam Kaki (Istockphoto.com)

Penting untuk segera berobat ke dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi telapak kaki panas.

Namun, Moms juga bisa melakukan pengobatan di rumah sebagai langkah awal mengatasi telapak kaki panas.

Pengobatan yang bisa dilakukan di rumah, meliputi:

1. Rendam Kaki

Rendam kaki Moms dalam air dingin atau mandi es selama beberapa menit.

Namun, hal ini tidak dianjurkan untuk orang dengan eritromelalgia. Ini dapat merusak kulit mereka.

Moms juga bisa melakukan perendaman dengan tambahan garam Epsom atau larutan sari apel.

Jika Moms menderita diabetes, tanyakan kepada dokter sebelum mencoba terapi ini.

2. Ramuan Herbal

Ramuan herbal juga dinilai mampu menjadi salah satu perawatan telapak kaki panas, salah satunya adalah kunyit.

Kandungan kurkumin yang terdapat dalam kunyit dapat meredakan nyeri saraf.

Zat tersebut juga diketahui memiliki efek antiinflamasi, antioksidan, dan antimikroba pelindung.

Kurkumin juga dianggap sebagai obat alami untuk membantu gejala neurologis.

3. Pijat Kaki

Pijat Kaki
Foto: Pijat Kaki (Orami Photo Stocks)

Langkah yang paling mudah untuk mengatasi telapak kaki panas adalah memijat.

Cara ini dapat membantu meningkatkan aliran dan sirkulasi darah ke area kaki.

Agar lebih aman, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan terapi yang satu ini.

Baca Juga: Sakit Kaki di Malam Hari, Inikah Tanda Growing Pain pada Anak?

4. Banyak Minum Air Putih

Air putih membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Dengan minum cukup air, Moms dapat membantu mencegah suhu tubuh berlebihan yang dapat menyebabkan sensasi panas pada telapak kaki.

Tanpa air yang cukup, tubuh berisiko mengalami dehidrasi sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk peningkatan suhu tubuh dan kulit kering.

Namun dengan mengonsumsi cukup air, hal ini akan membantu mencegah dehidrasi yang dapat memicu sensasi panas pada kaki.

5. Kenakan Kaus Kaki dengan Bahan Tipis

Kaus kaki tipis dapat membantu menjaga kaki tetap kering dengan menyerap kelebihan keringat dan memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik di sekitar kaki.

Udara yang mengalir secara lebih baik melalui kaus kaki dapat membantu menjaga suhu kaki tetap sejuk dan mengurangi sensasi panas.

Kaus kaki tipis juga dapat membantu mengurangi gesekan langsung antara kaki dan sepatu.

Gesekan berlebihan dapat menyebabkan iritasi atau rasa panas, jadi menggunakan kaus kaki tipis dapat membantu mengurangi masalah ini.

Namun, pastikan kaus kaki tipis yang Moms gunakan terbuat dari bahan berkualitas dan sesuai dengan aktivitas.

6. Hindari Berdiri Terlalu Lama

Menghindari berdiri lama merupakan salah satu langkah efektif untuk meredakan sensasi panas pada telapak kaki.

Ketika seseorang berdiri terlalu lama, terutama di permukaan keras, tekanan yang terus-menerus pada telapak kaki dapat meningkatkan peradangan.

Selain itu, berdiri terlalu lama juga dapat mengganggu sirkulasi darah, yang dapat memperburuk sensasi panas dan ketidaknyamanan.

Oleh karena itu, penting untuk memberikan waktu istirahat bagi kaki dengan duduk atau berbaring secara berkala, serta menggunakan alas kaki yang memiliki bantalan dan dukungan yang baik untuk mengurangi tekanan pada kaki.

7. Konsumsi Vitamin B

Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B, seperti daging, hati sapi, salmon, bayam, telur, dan kacang merah dapat membantu mengatasi telapak kaki panas.

Vitamin B kompleks penting untuk menjaga kesehatan saraf dan mencegah neuropati, yang merupakan salah satu penyebab umum rasa panas pada telapak kaki.

Misalnya, vitamin B12 dan B6 berperan dalam menjaga fungsi saraf dan produksi energi.

Selain itu, mengonsumsi vitamin B dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membantu regenerasi sel yang mengatasi kerusakan saraf yang menyebabkan telapak kaki panas.

Baca Juga: 12 Cara Menghilangkan Pegal di Kaki dan Paha, Dijamin Ampuh!

Demikian penjelasan tentang penyebab dan cara mengatasi telapak kaki panas.

Semoga cara-cara tersebut dapat membantu Moms dalam mengatasi masalah ini, ya!

  • https://www.healthline.com/health/burning-in-feet#home-remedies
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/319911#treatment
  • https://www.healthgrades.com/right-care/symptoms-and-conditions/leg-burning-sensation
  • https://www.webmd.com/diabetes/burning-feet-causes-treatments

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.